"Untuk kamu yang di sampingku, tetaplah bersamaku. Stay with me♡"
_Abiputra Satria Dewandaru_🌼🌼🌼
"Awas lu pan," gerutu syifa.
Disaat bel masuk berbunyi, siswa siswi itu tidak memasuki kelasnya. Mereka berdua mendapatkan hukuman karena berbuat masalah. Abi dan syifa, mereka berdua sedang berdiri, tepat di depan bendera, dengan tangan kanan yang sedang hormat. Kejadian siraman air dari syifa membuat baju basket abi basah. Pria itu tetap tenang. Padahal ia baru saja menjadi siswa baru, tetapi sudah memiliki catatan BK.
"Ini semua, gara-gara lo," tuduh syifa dengan wajah yang masih menghadap bendera dan tangan kanan yang masih setia untuk hormat.
"Kenapa sih? Semenjak lo sekolah disini, gue sial mulu!" Lagi-lagi syifa menuduh abi. Yang dilakukan abi adalah menjadi pendengar setia, pada ceramah syifa.
"Dasar tunawicara!" Caci syifa.
"ABI! LO ITU NYEBELIN TINGKAT DEWA, KENAPA SIH TUHAN NGIZININ GUE UNTUK BERTEMU SAMA MANUSIA KAYAK LO!!" Teriak syifa. Kini ia sudah menurunkan tangan kanannya, dan menghadap ke arah pria yang di sampingnya. Dilihatnya pria tinggi itu masih setia hormat.
"Abi, panass!" Rengek syifa. Gadis kecil itu tak bisa marah-marah lagi. Suhu di tengah lapangan ini menjadi lebih panas. Tetapi abi? Pria datar yang tetap tenang menghadap bendera.
"Abi, Abi. Panas!!!" Lagi-lagi syifa merengek. Tapi, kini tangannya terus menggoyang-goyangkan lengan kiri abi, membuat pria yang merasa lengan nya sedang di goyang-goyangkan, menoleh ke arah syifa. Dan menurunkan tangan yang sedari tadi hormat.
"Apa?" Hanya satu kata yang keluar dari mulut abi. Dari sekian banyak nya ocehan syifa, hanya di balas dengan satu kata, tiga huruf. Apa?
Syifa mendongak, menatap pria di depannya dengan tatapan datar.
"Dari tadi, gue ngomong sama lo, lo cuma jawab apa?" Syifa sedikit menggerutu. Keringat sudah saling berjatuhan dari pelipisnya, wajahnya pun sedikit memerah karena terkena sinaran matahari."Hmmm?" Abi menaikkan sebelah alisnya. Menatap kasihan gadis kecil yang kini sedang menunduk sambil mengelap keringat yang membanjiri wajahnya.
Abi melepas topi yang di pakainya, dan di pakaikan ke syifa. Gadis yang tertunduk itu langsung mendongak, menatap cengo pria di depannya. Tanpa ba-bi-bu-be-bo. Abi kembali menghadap ke bendera dan kembali hormat.
"Makasih dan ... maaf gue, egois," ucap syifa merasa bersalah. Gadis itu langsung kembali menghadap ke bendera.
🌼🌼🌼
Bel pulang sekolah berbunyi, membuat syifa yang sedari tadi kepanasan, merasa lega. Ia menghadap ke samping. Dilihatnya pria tampan yang sedang mengusap keringat di wajahnya. Abi sedang kepanasan. Tetapi tidak seribut syifa yang sedang kepanasan.
"Maaf bi, gara-gara gue, lo kena hukum juga." Syifa menunduk, abi menatap gadis kecil yang sedang meratapi kesalahannya.
"No problem." Dua kata yang terucap dari mulut abi, membuat syifa mendongak menatapnya. Menatap wajah abi yang kini tersenyum. Terlalu tampan!! Syifa pun ikut tersenyum melihatnya.
Syifa melepas topi yang tadi di pakaikan abi. Gadis kecil itu, berjinjit-jinjit, tepat di hadapan abi. Syifa sedang berusaha memasangkan topi di kepala abi, susahh!! Abi sangatlah tinggi, sedangkan gadis yang di depannya hanya tinggi sedada pria yang di depannya. Abi cengar cengir, melihat lucu wajah syifa yang kesusahan memakaikan topi di kepalanya. Bibir mungil syifa tidak ada henti-hentinya mengoceh, merutuki nasib dirinya, sebagai gadis pendek.

KAMU SEDANG MEMBACA
Abisyifa
RomanceABISYIFA Nggak ada kata mustahil bagi Tuhan. Jika Ia menakdirkanmu untuk berubah, you have changed. Syifa Amalia Fahromi, salah satu siswi di SMA Garuda, yang berbeda dari siswi lainnya. Semenjak kedatangan siswa baru di sekolahnya -- Abip...