14. Les Khusus

30 7 6
                                    

"Suatu keinginan untuk berubah. Apa dengan datangnya kehadiranmu?"

"Kamu adalah alasanku untuk terus memperbaiki diri."
_syifa amalia fahromi_

🌼🌼🌼

Minggu pagi yang cerah. Gadis kecil dengan kaus oblong hitam dan celana jeans putih sepaha, tengah mengotak-atik handphone baru. Ia terduduk di pinggir ranjang, rambut hitam legam yang terjuntai itu tergoyah, ikut menari-nari di saat si gadis kecil mengayun-ayunkan kaki miliknya.

"Kok, gue panas sendiri sih! Lihat foto cewek di handphone abi. Itu kan, pacarnya adi." Batin syifa.

Gadis kecil sekarang sedang mondar-mandir sambil menggigiti kuku jarinya. Handphone hitam dengan logo apel tergigit, dibiarkannya tergeletak di permukaan kasur.

Drttt ... drttt ....

Handphonenya bergetar. Dengan cepat, syifa mengambil benda pipih di ranjang itu. Terpampang! Terlihat jelas nama pada panggilan suaranya--Coolboy.

"Tuh kan, panjang umur," ucap syifa.

Jari telunjuk gadis itu, menggeser tombol hijau pada layar handphonenya. Terdengar suara dari pria yang menelponnya.

"Hai,"  sapa abi di sebrang sana.

"I-iya," sahut syifa, sedikit gugup.

"Udah di beliin handphone, ya?"

"Iya. Kemarin papa yang beliin."

"Ok. Gue masak dulu." Ucap abi di sebrang sana, langsung membuat syifa yang disini cengengesan. Apa katanya? Pria? Memasak? Itu hebat! Bahkan, syifa sebagai wanita, tak bisa memasak.

"Eh, eh. Jangan di matiin dulu." Syifa cepat-cepat menghalang abi. Sebelum pria itu mematikan panggilan suara.

"Abi?" Sapa syifa.

"Iya?"

"Gue, pengen ja-jadi kaya dewi, nana. Ya seperti itu lah," jelas syifa dengan gugup.

"Kenapa? Jadi diri sendiri itu lebih baik."

"Bukan gitu, bi."

"Trus?" Tanya abi.

"Gue, ingin seperti cewek-cewek biasanya, bi."

"Lo, kan udah jadi cewek, syifa."

"Cewek feminim." Ucap syifa pelan.

"Gue ini, cowok!" Ucap abi sedikit kesal.

"Plisss! Iya bi? Lo, mau kan? Abi kan guantenggg banget. Mana pintar, jago basket, keren. Ih apasih yang nggak! Iya kan? Mau ya?! Mau!!! Plisss!!!" Dengan panjang lebar. Syifa merayu pria dingin di sebrang sana, lewat handphone.

"Ya. Cepet kesini. GPL! Jangan bawa motor, pake mobil!"

Syifa mengerutkan keningnya. Membawa mobil adalah sesuatu yang paling menyebalkan bagi gadis satu ini. Bagi syifa, mobil itu suatu kendaraan yang hanya bisa memenuhi jalan. Lain halnya dengan motor yang tidak melebar seperti mobil. Kalau tidak abi yang memintanya, mungkin gadis ini akan tetap membawa motor.

"Loh, kok pake mobil sih!!!" Protes syifa.

"Kebanyakan cewe pake mobil daripada pake motor ninja!" Ucap abi langsung memutus panggilan suara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AbisyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang