Canggung, itu yang dirasakan sekarang.
Jay duduk bersebelahan sama Tzuyu, sedangkan di depannya, Jungwon duduk bersebelahan sama Nancy dan Jihyo. Di tengah-tengah.
Mereka berlima satu meja, Sunoo pulang duluan.
"Um, gue pulang duluan ya.. kak?"
'Najis najis najis.'
"Ada urusan." Jungwon udah berdiri, "Alasan klise," Tzuyu menatap Jungwon lurus.
"Gue beneran mau ke tempat nyokap gue— Mas Mingyu!"
Kebetulan banget Mingyu lewat. Mingyu itu anak dari kakaknya Bunda.
Yang dipanggil nengok, "Oh, Dek Jungwon, udah lama ya. Ada apa?" Mingyu datang berdua sama cowok yang lebih pendek dari Jungwon. Serem.
Kesannya kayak bapak sama anak, Mas Mingyu bongsor soalnya.
"Mas—"
"Oiya, tadi Bunda mu nanyain, terus ditanyain Dek Sunoo juga." Kata Mingyu, Jungwon udah hore-hore dalam hati.
"Maaf tapi gue buru-buru." Laki-laki yang datang sama Mas Mingyu itu menatap ke lima orang di meja dengan matanya yang tajam.
"Udah Kak Woozi, maaf ganggu. Makasih Mas," Jungwon dadah-dadah kecil sama Mingyu yang udah jalan duluan.
Jungwon natap Tzuyu sambil senyum ngejek, "Duluan ya.. kakak-kakak."
Jungwon langsung ngacir, gak lupa ngelus dada sambil lepeh-lepehin lidahnya.
"Enek banget gue manggil kakak, iew, najis." Dumelnya sambil lari-lari kecil.
Sibuk nenteng banyak tas sambil nunggu taksi di pinggir jalan.
Ting!
Jungwon turunin tas belanjaannya,
Jungwoni
Bang, kemaren lo perang sama siapa aja? |Sayur kol
| Biasa,
| Gue, Jaymet, Onu, Mbin, Nono, Kunci, sape lagi yak..
| Abang kesayangan lo juga ikut, telat tapi.
| Si Seon ampir mati awkwokwokw:v
| Nape nanya lo? Mau masukin grup lambe?
Read'Hmm, bener berarti.'
"Kenapa lo gak tanya langsung sama yang terlibat?"
Jungwon kaget, refleks ninju orang di belakangnya. Berhasil di tangkis.
"Ngapain lo nyusulin gue?!" Jungwon hempasin tangannya.
"Lo tau gue abis ribut dari mana?" Tanyanya santai sambil masukin kedua tangannya ke saku celana.
Jungwon mendelik, "Jelas-jelas lo gak buta baca isi chat room gue," Jungwon masukin hp nya ke saku, "Dah lo pergi, gue mau balik." Jungwon lambai-in tangannya ke sopir taksi yang lewat.
Jungwon masukin barangnya, nengok ke belakang, Jay masih stay di tempat.
Dibelakangnya lagi, tiga cewe itu menatap marah ke arah Jungwon, "Dah Kak Tzuyu, lo pepet aja si Jaymet sampe mampus, gue gak suka Jaymet!!" Teriak Jungwon sambil lambai-lambai tangan sampai semua orang melirik ke arahnya.
Jay cuman, "Hah?"
Jungwon buru-buru masuk, "Pak ngebut pak,"
Rogoh hpnya,
"Halo?"
"Apaan? Tumben lo nelpon, ada maunya pasti,"
"Ke tempat seblak Mas Jaebom yuk, kangen, udah lama." Ajak Jungwon.
"Mau, tapi mager banget gue," Beomgyu mengerang, "Pengen rebahan aja."
"Buru ish, siapa tau lo ketemu jodoh, lumayan biar gak jomblo terus."
"Delivery aja sini ke rumah gue,"
"Gue sumpahin jodoh lo dimakan kadal,"
"Sembarangan anying, di bayarin kagak?"
"Ck, iya-iya buru,"
"Oke, tunggu ya maniez."
Pip
"Dih, gila ni anak," Jungwon cuman geleng-geleng kepala, "Pak di depan sebelah kanan,"
"Siap mas," Pak sopir parkirin mobilnya di depan gang kecil, "Makasih pak,"
Pas turun, Jungwon bingung, ini belanjaannya banyak banget. Ribet bawanya.
"Bodo lah," Jungwon jalan masuk ke dalam gang. Butuh waktu sekitar 5 menit buat sampe di kedai seblak langganannya.
Sebenernya tempatnya deket kampus, lebih tepatnya, tempatnya ada di belakang kampus.
"Mas Jaebom halooo!" Sapa Jungwon ketika masuk. Yang dipanggil nengok, senyum, "Halo Jungwon, tumben sendiri? Gak sama Beomgyu, Jaemin?" Tanya Jaebom sambil ngelap tangan basahnya.
"Jaemin gak ikut, Beomgyu dijalan," Jungwon duduk di meja ujung, "Btw mas, itu pegawai baru?" Tanya Jungwon sambil nunjuk ke arah dapur. Mukanya serasa gak asing. Ganteng.
"Iya, namanya Taehyun, kerja part time. Kalian se kampus lho, gak kenal ya?" Jungwon menggeleng, "Tapi kayak pernah liat— oh Taehyun anak radio? Sama si Renjun?" Beo Jungwon.
Yang diomongin nengok, "Iya, salam kenal ya," Taehyun senyum tipis, "Mau pesen sekarang?"
"Nanti deh, nunggu—"
"Yo, halo Mas Jaebom! Halo juga—" Beomgyu baru datang sambil jalan rusuh lalu tiba-tiba diem, "Oh, halo," Taehyun senyum kikuk.
"Ah, iya, ganteng— eh iya halo," Beomgyu gelengin kepalanya cepet, buru-buru duduk depan Jungwon.
"Anjir Won, ganteng banget. Gue gebet fix, jodoh gue nih pasti," Beomgyu bisik-bisik, gak selow, berisik.
Taehyun yang ngedenger cuman gelengin kepalanya sambil senyum kecil.
"Yo Jae, gue pesen kek biasa," Pesen orang yang baru dateng.
"Oke, lo tunggu dulu."
Jungwon sama Beomgyu refleks nengok.
'Wih ganteng, tinggi banget.'
Jungwon diem, kok rasa-rasa.. Deja Vu.
"Won, Won ganteng Won, gila itu bibirnya cipok-able banget." Beomgyu guncang-guncang tangan Jungwon.
"Labil banget lo jadi manusia, gebetan baru lo mau di kemanain?" Cibir Jungwon.
Belom ada tiga menit padahal. Hmm.
Pandangan Jungwon bertemu, oknum berbibir tebal itu tersenyum tipis. Jungwon balas senyum lalu melengos.
Entah kenapa Jungwon jadi keinget sesuatu.
•••
"Bunda, Jungwon pulang!"
Jungwon langsung masuk ke kamarnya. Pegel cuy, nenteng tas banyak-banyak. Terus lanjut ke dapur.
"Abis dari mana lo maghrib gini baru balik?"
"Bunda mana?" Jungwon gak jawab Nicholas, nyelonong ambil minum.
"Di butiknya lah," Jungwon minum sambil ngangguk-ngangguk.
"Padahal bilangnya ada urusan sama nyokap,"
Jungwon spontan nyemburin minumnya, "L-lo?!"
Jay nyender di pintu dapur, lipet tangannya.
"Hm?"
'Sial..'
Gak tau nulis apaan, tiba-tiba stuck TT
Padahal ide udah ada, pas diketik langsung buyar. Anjim betul.
Maafkan segala ke gaje an ini, enjoy..
KAMU SEDANG MEMBACA
TAEKWONDO [Jaywon]
RandomManusia es belagu disatuin sama bocil emosian? Dipertemukan oleh taekwondo? Memang bisa? ⚠️harsh word ⚠️bxb Bijaklah dalam membaca.