Jaemin mengikuti Wooseok yang berjalan menuju kamar tempat dia menginap jika berada di sini.
Tidak jarang dirinya ikut dalam perjalanan keluarga Rani, atau bahkan keluarganya juga.
Wooseok membuka pintu kamar dengan sidik jarinya.
Kamarnya, kamar Rani dan kamar khusus keluarga memiliki sistem yang lebih canggih.
"Aku melakukan ini karena Rani, jangan terlalu percaya diri"ujar Wooseok.
Jaemin hanya menatap Wooseok sekilas, lalu berjalan masuk ke dalam kamar, meletakkan kopernya di dekat sofa dan duduk disana.
"Memangnya aku perduli?"jawab Jaemin
Ponsel Wooseok bergetar, saat melihat siapa yang menelpon Wooseok tampak kesal tetapi pada akhirnya dia memilih untuk mengangkat telpon tersebut.
"Kau sudah sampai?"
"Hmm"
"Jangan berbuat masalah, terus berada di samping Rani, jangan membuat tuan Ahn kesal"
"Aku tahu"
"Memangnya apa yang kau tahu, kau akan mengacaukan semuanya. Aku dan ibumu akan sampai di sana 5 menit lagi, temui aku di kamar aku harus berbicara denganmu untuk acara nanti malam"
Wooseok memutar bola matanya kesal, lalu menatap Jaemin yang masih fokus pada ponselnya.
Entah pria itu mendengarkan atau tidak, setelah sambungan telpon berakhir dia berjalan mendekat kearah Jaemin dan berdiri tepat didepan pria itu.
"Ibumu datang?"tanya Wooseok.
Jaemin mengalihkan pandangannya dari ponsel kearah Wooseok.
"Tidak tahu"jawab Jaemin cuek lalu kembali memainkan ponselnya.
"Bagaimana bisa kau tidak tahu? Beritahu ibumu untuk tidak datang! Memangnya dia siapa?! Dia tidak berhak hadir diacara ini! Dia tidak pantas!"
Jaemin kembali menatap Wooseok kali ini tatapannya begitu tajam, lalu berdiri dari duduknya.
"Jaga ucapanmu!"ujar Jaemin dengan nada rendah tetapi begitu terdengar tajam.
Wooseok tersenyum sinis menatap Jaemin yang terlihat menahan marah.
"Kenapa? Kau tersinggung? Bukankah ibumu hanya menjadi benalu dalam keluargaku? Dia datang dan mencoba mengambil alih semua, begitu juga denganmu"
Jaemin menghembuskan nafas kasar, dia mencoba menahan dirinya, tidak ingin menimbulkan masalah hanya karena menghabisi Wooseok saat ini.
"Ck, kenapa kau tidak mengatakan itu kepada ayahmu? Bukankah dia yang menikahi ibuku? Ayahmu yang meminta ibuku untuk menikah dengannya, jadi salahkan saja ayahmu"ujar Jaemin tajam lalu berjalan dan sedikit menabrak Wooseok.
Saat Wooseok ingin membalas telponnya kembali berbunyi, telpon dari sang ayah kembali masuk.
"Cepat! Kita tidak punya banyak waktu!"
Wooseok lalu berjalan keluar dari kamarnya, sedangkan Jaemin masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
🌸🌸🌸
"Hey"panggil Rani yang masih bersender di depan pintu.
"Ya?"ujar Mila kembali berdiri tegak.
"Kau punya gaun?"tanya Rani
"Memangnya kenapa?"tanya Mila balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About Heart
FanfictionPunya tunangan seperti Wooseok tetapi hatinya tertuju pada Jaemin?