Pintu utama di buka, semua tamu undangan melihat kearah pintu dengan decak kagum yang tiada henti keluarga dari mulut mereka.
Wooseok dan Rani berjalan masuk ke dalam sambil bergandengan tangan, pakaian mereka tampak sangat serasi.
Bagi orang yang tidak tahu, akan menganggap mereka pasangan yang cocok, keduanya memiliki rupa yang sangat menawan, tampan dan cantik, berasal dari dua keluarga terkaya, dan keduanya sama sama pewaris utama keluarga.
Tidak ada yang lebih sempurna dari itu semua, disusun secara rapi oleh kedua belah pihak keluarga.
Tanpa ada yang tahu bahwa hubungan mereka tidaklah sebahagia itu, senyuman yang selalu mereka perlihatkan hanya sebagai topeng guna menutupi kesedihan yang mereka rasakan.
Hari ini adalah ulang tahun Kakek Ahn, mau tidak mau mereka kembali memerankan peran yang sudah biasa mereka lakukan.
Keduanya berjalan menghampiri kakek Ahn yang berdiri di atas panggung kecil.
Kedua orang tua mereka berdiri tak jauh dari panggung, tersenyum pada keduanya. Yang tentu saja Wooseok maupun Rani tahu itu bukan senyum orang tua pada umumnya yang senang saat melihat anak mereka bahagia.
Hanya senyuman yang terlihat seolah olah bahagia melihat keduanya berdampingan.
"Terimakasih kepada semua yang sudah hadir, terimakasih juga kepada seluruh teman teman cucuku yang juga hadir pada malam ini. Aku senang kita semua berkumpul bersama disini, merayakan hari bahagia ini"ujar kakek Ahn tersenyum.
Rani dan Wooseok berdiri di dekat panggung, masih dengan Rani yang menggandeng Wooseok.
Kakek Ahn mengatakan sepatah dua patah kata, sebelum akhirnya mengatakan hal yang cukup membuat Rani kaget dan tak percaya.
Kata katanya begitu halus, mungkin sebagian orang yang hadir tidak menyadari maksud perkataan sang kakek tapi dirinya sangat tahu maksud dan tujuannya.
"Seperti yang kalian semua ketahui bahwa cucu cucuku ini memiliki hubungan yang sangat erat, mereka tumbuh bersama, hingga akhirnya memutuskan untuk bertunangan dan pastinya nanti akan menikah dan melanjutkan perusahaan keluarga. Aku hanya berharap mereka baik baik saja sampai semua berjalan lancar, tidak ada seorang pun yang menghalangi kedua cucuku ini untuk bersama bukan hahaha"
Rani menatap sang kakek yang berada di atas panggung, matanya fokus pada seseorang yang berjarak tak jauh dari mereka.
Rani mengeratkan pegangannya pada Wooseok tanpa sadar, saat mengetahui bahwa kakeknya itu sedang menatap kearah Jaemin yang kini sedang berbicara dengan Mila seolah tidak terlalu perduli dengan pesta malam ini.
Apakah sang kakek merencanakan sesuatu pada Jaemin?
Tidak ada yang pernah tahu apa isi fikiran kakek Ahn, dia bisa melakukan apapun yang dia mau.
Apapun, sejauh yang kalian bayangkan dia bisa melakukannya.
Wooseok menatap kearah Rani yang mengeratkan pegangan pada tangannya.
Dia tahu ada sesuatu yang membuat Rani sampai seperti ini, pandangannya terlihat khawatir dan bingung.
🌸🌸🌸
"Kau yakin kakimu baik baik saja?"tanya Jaemin pada Mila.
Keduanya keluar dari gedung acara, mencari udara segar karena mereka merasa acara seperti ini kurang cocok untuk keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About Heart
FanfictionPunya tunangan seperti Wooseok tetapi hatinya tertuju pada Jaemin?