💕 Chapter 3 💕

88 5 17
                                    

Dengan kesal Rani berjalan kembali ke tengah lapangan untuk ikut melakukan pemanasan.

"kemana Jaemin?"tanya Nadin.

"entahlah, aish memangnya dia sedang puasa berbicara? Atau memang tidak bisa berbicara? Apa susahnya menjawab saat aku berbicara atau bertanya padanya. Memangnya aku sedang berbicara dengan tembok apa"kesal Rani sambil menghentak hentakkan kakinya.

"aku kira disekolah ini hanya Wooseok yang berani berbuat seperti itu padamu, ternyata ada lagi"ujar Nadin menggelengkan kepalanya.

"YAA!!! KIM NADIN, apa yang kau lakukan di sana? Cepat kemari"ujar Soobin.

Nadin menatap Soobin kesal "aaah sepertinya sekarang aku yang harus bersabar"ujar Nadin berjalan mendekat kearah Soobin.

Permainan di mulai, mereka semua membentuk posisi lingkaran dengan para cewek berada di belakang para cowok.

"tetap di belakangku mengerti?, awas saja jika kau sampai terkena bola"ujar Hyunjae pada Mila. 

Mila menganggukan kepalanya mengerti, tidak tahu harus berkata apa lagi.

"bagua lah, percayakan saja padaku"ujar Hyunjae diakhiri dengan kedipan sebelah matanya.

Rani? Dia hanya berharap tidak terkena bola saja, jadi dia berdiri di baris paling belakang.

Rani terus berusaha untuk menghindar lebih tepatnya berusaha untuk tidak terlihat.

Satu persatu murid terkena lemparan bola yang artinya mereka gagal.

Hanya tinggal beberapa pasang lagi yang tersisa, sejauh ini Rani masih berada di posisi yang aman.

"Ahn Rani! Kenapa kau sedari tadi hanya diam saja? Kemana pasanganmu? Ah aku lupa Wooseok pasti tidak ingin berpasangan denganmu makannya dia lebih memilihku"ujar Yeji dengan pdnya.

"memangnya aku perduli"ujar Rani bodo amat.

Wooseok menatap keduanya, tanpa berniat ikut andil dalam percakapan keduanya.

"ya ya ya cepatlah, kenapa kau terlalu banyak berbicara"ujar Nadin dari balik tubuh tinggi Soobin.

"benar, sudah lemparkan bolanya"ujar Hyunjae dengan satu tangan ke belakang melindungi Shamila agar tidak terkena bola.

Yeji menatap keduanya bergantian, sekarang bola memang ada di tangannya.

Dan yang tersisa hanya tinggal Mila-Hyunjae, Soobin-Nadin, Yeji-Wooseok dan Rani tentunya.

Yeji mengambil ancang ancang untuk melempar bola, Wooseok sedikit menjauh dari gadis itu.

"aish, kemana perginya pria itu? Apakah dia tidak perduli dengan nilainya?"ujar Rani dalam hati sambil menatap ke sekitarnya, berharap bahwa Jaemin ada disini sekarang.

Sudah dapat dipastikan bahwa sasaran Yeji selanjutnya adalah Rani, tetapi Rani tidak menyadari itu dia terlalu fokus mencari keberadaan Jaemin sekarang.

"Ahn Rani!!"teriak Nadin saat bola yang di lempar Yeji mengarah padanya.

Rani kembali tersadar namu sayang dia tidak dapat menghindari bola tersebut.

Untungnya tangan seseorang dapat menangkis bola tersebut tepat waktu sehingga tidak mengenai Rani.

Rani terkejut saat mendapati Jaemin kini sudah berdiri di hadapannya, membelakangi Rani.

"Jae...min"ujar Rani

Jaemin berbalik dan menatap Rani "kenapa? Ayo lanjutkan"ujar Jaemin dengan wajah datarnya.

It's About HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang