"terimakasih" ujar Rani setelah Jaemin selesai mengobati luka pada kakinya.
Jaemin kembali membereskan obat yang tadi dia gunakan untuk Rani, setelah selesai Jaemin duduk di sebelah Rani.
Tidak ada yang berbicara diantara mereka, keduanya sama sama diam. Jaemin sedikit bingung kenapa Rani menjadi jauh lebih pendiam, biasanya dia akan terus berbicara hingga membuat Jaemin yang mendengarnya saja lelah.
Tubuh Rani sedikit menggigil karena udara malam yang sangat dingin, serta pakaian yang dia gunakan juga tidak membuatnya hangat.
Jaemin kembali berdiri melepaskan jaketnya dan memakaikannya pada Rani.
"Kenapa memberikannya padaku? Apakah kau tidak kedinginan?"
"Pakai saja"
"Benar benar tidak kedinginan?"ujar Rani menatap Jaemin.
Jaemin tidak menjawab, dia malah menatap keatas dimana bintang bintang yang menghiasi gelapnya langit malam. Terasa indah.
"Kenapa... Kau membantuku?"tanya Rani memecah keheningan diantara keduanya.
Jaemin mengangkat satu alisnya bertanya, tidak mengerti apa yang dikatakan Rani.
"Kenapa membantuku? Aku tidak ingin dianggap mencari perhatian olehmu"
Jaemin menatap kearah Rani, kembali teringat dengan kejadian tadi siang, dimana dirinya membentak Rani dihadapan banyak orang saat itu.
Itu dia lakukan karena khawatir dengan Mila. Mila hanya orang biasa yang terlalu polos, dia takut jika Mila menjadi sasaran Rani.
Bagaimana pun posisi Rani yang bisa melakukan apa saja, mungkin akan mudah untuk menyingkirkan Mila.
"Aku tidak selicik itu untuk menghancurkan Mila. Kau fikir aku akan melakukan apa padanya? Apa untungnya untukku?. Seharusnya kau berterimakasih denganku, jika bukan karena aku mungkin dia akan menjadi pusat perhatian karena pakaian yang dia kenakan. Katanya kau temannya, seharusnya kau lebih tahu bagaimana keadaannya."
"Dia beruntung karena bisa hadir diacara ini, dan dia juga beruntung karena ada kau yang akan melindunginya jika terjadi sesuatu padanya."
Rani bukan seperti dirinya yang selama ini Jaemin tahu, atau apakah memang ini dirinya yang sebenarnya.
Rani terlihat jauh lebih dewasa, misterius, penuh rahasia. Apakah Rani yang selama ini dia kenal di sekolah hanya untuk menyembunyikan dirinya yang sebenarnya.
Rani berdiri dari duduknya, membawa kedua sepatunya di tangan. Lalu menghadap Jaemin yang masih duduk di tempatnya.
"Pokoknya terimakasih sudah mengobati lukaku. Jangan terlalu lama berada di luar. Ah, aku akan mengembalikan jaketmu besok"
Rani berjalan pergi dari hadapan Jaemin, pria itu terus memperhatikan punggung Rani yang semakin lama hilang.
🌸🌸🌸
Setelah hampir seharian melakukan berbagai kegiatan seluruh murid kini di manjakan oleh pemandangan pantai pada sore hari.
Sebentar lagi matahari akan tenggelam, menambah keindahan pantai pada sore hari.
Rani berjalan sendiri, menelusuri pantai dengan kaki polos tanpa sendal. Kulitnya langsung bersentuhan dengan pasir pantai yang basah. Sesekali ombak juga ikut menyapu kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About Heart
FanfictionPunya tunangan seperti Wooseok tetapi hatinya tertuju pada Jaemin?