Taeyong ft. Rosé, completed.
❝Salah ya cinta sama sahabat sendiri?❞
Tidak mungkin jika diantara persahabatan laki-laki dan perempuan tidak ada rasa cinta.
Ini hanya tentang kisah cinta mereka, kisah masa remaja mereka. Kisah persahabatan yang menimb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAPPY READING!
Taeyong memakirkan motor ninja nya didepan rumah minimalis Rose. Tanpa aba-aba pun, gadis itu sudah lebih dahulu turun.
Sambil melepaskan helmnya dari kepala, "Makasih ya yong, gue masuk dulu," ucap Rose masih tertunduk dan berbalik ingin masuk ke rumah.
Namun, tangan mungilnya ditahan oleh Taeyong, membuatnya mau tak mau membalikkan badannya lagi.
"Gue masih mau minta tolong loh...," ujar Taeyong sedikit tertahan saat melihat raut wajah Rose yang sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja.
Rose menaikkan alisnya heran, "Minta tolong apa lagi?"
"Itu bantuin gue pdkt," Rose merengut kesal, masih saja membahas soal pdkt.
Rose hanya menganggukan kepalanya, sebenarnya ia sangat malas membantu pendekatan antara sahabatnya dengan perempuan yang membuatnya masuk uks, ini benar-benar sulit dipercaya.
"Iya-iya tapi entar malem aja, gue mau ngerjain tugas,"
Taeyong hanya tersenyum sambil mengeluskan kepala gadis didepannya pelan, lalu ia menancapkan gas motornya.
Rose hanya termenung sambil tersenyum simpul memegangi kepalanya yang baru saja dielus Taeyong.
Gadis itu kini sedang berusaha menghapus rasa suka atau mungkin cintanya pada sahabatnya.
Ting!
Langkah Rose kembali terhenti, spam chat dari handphonenya terus saja mengganggunya sejak tadi.
+62-----------
Hey Rose| Gue masih punya dendam sama lo,| Sekalinya lo bikin masalah sama gue, lo gaakan bisa lari dari gue😏. just wait for a surprise from me| Read
Apa-apaan ini?
Sekarang kakak kelasnya sedang memgancam dirinya? Sungguh keterlaluan, padahal kejadian tadi tidak sengaja.
€
Taeyong mengusap rambutnya dengan handuk hijau yang saat ini melingkar pada lehernya, baru saja ia selesai mandi sore. Dia mendekati meja belajar yang penuh dengan game bukannya buku pelajaran. Sudah satu jam ini, hati dan pikirannya hanya tertuju pada Jenta.
