Chapter 11 : Resmi

1.2K 267 124
                                    


Lg demen update, wkwk😗

Singkat cerita saja, hari-hari dilalui Taeyong kini terasa hampa. Dia sangat kesal melihat kedekatan Rose dengan Kenzo bak perangko. Namun, hatinya terus berkata ia mencintai Jenta.

Akhir-akhir ini juga, Taeyong merasa Rose seperti menjauhinya. Tidak memberi kabar, jika disapa pasti Rose akan menjauh dengan berbagai alasan.

"Chat ga ya?" gumam Taeyong sambil mendudukan dirinya di meja belajar yang penuh mainan. Taeyong menggelengkan kepalanya, ia tidak boleh terlalu dekat lagi dengan Rose.

"Ah, chat ajalah." Kemudian Taeyong mengambil handphonenya dan ingin men-chat tetangganya sekaligus sahabat kecilnya.

Roseee💩

|Roseeeeeeeeeee.
|Kangen🥺
20.12

|WOIII
|BALES KALI ROSE
|LO SONGONG AMAT SEKARANG ROS.
|delete

Taeyong berjalan pelan ke arah balkon kamarnya, dilihatnya sudah satu minggu ini Rose tidak pernah keluar balkon. Apa gadis itu sakit atau memang sengaja menjauhinya?

"Astaga! Kenapa gua yang khawatir," batin Taeyong sambil menepuk dadanya kesal. Taeyong menenggelamkan wajahnya pada kedua tangannya. Hatinya teriris saat melihat bahwa Kenzo tampaknya serius pada Rose.

"Sial! Kenapa gua mikirin itu anak!"

Ia sadar bahwa seharusnya ia tidak menyukai Rose, ia harus menjaga hati untuk Jenta seorang.
Laki-laki berwajah tampan bak dewa itu melangkahkan kakinya menuju kasurnya.

Taeyong berusaha memejamkan kedua matanya. Namun, sosok Rose sedang tertawa manis muncul dalam benaknya ketika matanya terpejam. Perempuan dengan senyuman manis itu entah mengapa akhir akhir ini memenuhi isi otaknya.

Taeyong lagi-lagi menggelengkan kepalanya, ia tidak boleh begini. "Gue, besok harus nembak Jenta!"

Hari berganti esok, kini di kelas waktu istirahat hanya tersisa Calisa dan Rose yang tak kunjung keluar. Calisa kini hanya menunggu mood Rose agar sedikit membaik.

"Calisa," panggil Rose sambil melemparkan penghapus ke kepala Calisa membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Apasih anjir?!" kesal Calisa sambil membalikkan badannya dan menatap sinis gadis didepannya.

"Lo sama Jaehyun gimana? Lancar?" tanya Rose sambil menaikkan alisnya. Kini Rose sudah tidak memiliki perasaan apapun pada mantannya itu.

Calisa tersenyum kaku, jujur saja saat bersama Rose dan membahas tentang Jaehyun membuatnya sedikit tidak enak hati. Ia seperti pelakor, padahal hanya ingin membantu Jaehyun yang dijebak oleh Jenta.

"Ah... gue sama Jaehyun baik-baik aja kok. Tapi sekarang gue sama dia lagi ldr-an. Karena si Jaehyun yang pertukaran pelajar." jelas Calisa yang membuat Rose mengangguk.

"Ros."

"He'em," balas Rose singkat.

"Gamau ke kantin?"

"Mau sih."

"Lah, terus kenapa. Udah ayo kita ke kantin lagian si Kenzo udah nungguin lo dikantin," ajak Calisa sambil bangkit dan menarik tangan Rose.

Rose menggelengkan kepalanya malas, "Gatau deh cal, rasanya males aja gue keluar dari kelas ini."

Calisa mendesah pelan lalu kembali duduk di kursi. Beberapa saat ada 2 siswi yang baru saja masuk dengan membawa satu botol minuman.

"Eeh lo pada tau gak? tanya Jina yang baru saja masuk bersama Tiara.

Calisa dan Rose langsung menggelengkan kepalanya. Kemudian Jina dan Tiara berjalan ke arah keduanya.

"Taeyong sama Jenta udah pacaran."

"HAH?!"

Tiara menganggukan kepalanya pasti, "Iya, tadi Taeyong nembaknya di kantin. Ya walaupun tempatnya ga elit, tapi Taeyong so sweet banget! Aura badboy nya makin keliatan, idaman banget sih!" balas Tiara tersenyum.

Rose dan Calisa hanya terdiam, bingung ingin membalas apa. "Yaudah gue balik duduk dulu," ucap Jina sambil menepukan tangannya di bahu Rose, mkhirnya Jina dan Tiara pergi menjauh dari keduanya dan duduk di bangkunya masing-masing.

Keduanya lagi-lagi terdiam sampai jam pelajaran kembali datang. Sedari mendengar kabar Jenta dan Taeyong berpacaran Rose hanya diam termenung.

Satu jam tiga puluh menit sudah dihabiskan untuk belajar fisika, kemudian guru tua itu keluar dan tak lupa memberi tugas pada muridnya.

Calisa mendengus kesal mengetahui tugasnya setumpuk gunung. Calisa menoleh kebelakang dan sedikit menyenggol lengan Rose, gadis itu menjadi semenjak istitahat tadi.

"Ros!"

Rose sedikit tersentak.

"Astaga! Kaget gue cal."

Calisa menaikkan alisnya heran, "Lo kenapa sih Ros? Kepikiran Taeyong sama Jenta ya?" selidik Calisa.

Rose meneguk ludahnya kasar seraya menganggukan kepalanya. Calisa berdecak pelan sambil menarik tangan Rose untuk keluar dari kelas.

"Kenzo udah nungguin lo dibawah, jadi jangan lo kasih harapan palsu itu anak," suruh Calisa sambil menarik lagi tangan mungil Rose keluar dari kelas.

Namun, baru saja mereka keluar dari kelas. Mereka malah berpapasan dengan Jenta dan Taeyong yang berpegangan tangan.

Jenta tersenyum sinis, "Eh ada Roseanne dan Calisa."

Calisa tersenyum, "I-iya kak, mau pulang kak?" pertnyaan bodoh itu terlontarkan dari mulut Calisa. Jelas-jelas mereka akan pulang.

"Kakak berdua pacaran ya?" tanya calisa lagi.

"Iyadong gue sama Taeyong udah resmi pacaran. Btw gue mau pulang sama PACAR gue ya. Lo pada hati-hati ya see you besok girls." ucap Jenta sambil berjalan bersama Taeyong meninggalkan keduanya.

Calisa menggelengkan kepalanya. "Gila ya tuh orang, songongnya bukan maen. Dia itu Ros, definisi dakjal sesusungguhnya." kesal Calisa sambil memegangi kedua bahu Rose.

"Rose, listen to me. Lo sekarang turun kebawah, samperin Kenzo dan jangan kasih dia harapan palsu!" titah Calisa mambuat Rose mengernyit.

"Harapan palsu? Maksud lo Kenzo suka sama gue?" tanya Rose ragu-ragu dan Calisa hanya tersenyum sambil menepukkan kepala Rose pelan.

"Harapan palsu? Maksud lo Kenzo suka sama gue?" tanya Rose ragu-ragu dan Calisa hanya tersenyum sambil menepukkan kepala Rose pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FriendshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang