First Tears

622 41 8
                                    

Jika Aku Mati Suatu Hari Nanti, Apakah Anda Akan Selalu Mengingatku?

Angin berehembus lembut, menggoyangkan surai silver sang Youkai Penguasa Tanah Barat. Semburat merah jingga terlukis di atas langit menelan hamparan biru luas di depan sana.

Lengan kuat itu memeluk seseorang di dalamnya. Seseorang yang dapat mengubah sifat Sesshomaru, orang yang dapat memberi kehangatan dalam hati sang Inuyoukai.

Wanita itu bernama Rin. Wanita yang berhasil merebut hati seorang Sesshomaru. Usianya yang kini sudah mencapai kepala tujuh telah mengubahnya menjadi seorang wanita tua.

Rambut hitamnya tergantikan dengan warna putih, Tatapannya yang penuh keceriaan telah berubah menjadi tatapan sayu, kulit putih salju miliknya telah berkerut. Namun, Sesshomaru tidak mempermasalahkan hal itu. Dia tetap mencintai Rin, Dia tetap menyayangi wanita itu.

"Sesshomaru-sama." Suara halus dan lembut Rin kembali terdengar. Sedikit lemah, namun tetap penuh kehangatan.

"Hn"

"Aku pernah bertanya pada Sesshomaru-sama, Jika Aku Mati Suatu Hari Nanti, Apakah Anda Akan Selalu Mengingatku?" tanya Rin lemah.

Tak ada jawaban, Tempat itu hening.

Sesshomaru tahu, jika usia Rin lebih pendek darinya. Sesshomaru tahu, jika Rin akan meninggalkannya lebih dulu. Sesshomaru juga tahu, hidup Rin tidak lama lagi. Tapi sungguh, dia tidak siap dengan kepergian wanita itu. Inuyoukai tersebut tidak mau jika Rin sampai menghilang dari pandangannya.

"Sesshomaru-sama, saat aku mati nanti, anda jangan bersedih ya. Aku ingin melihat Sesshomaru-sama bahagia, aku tidak ingin Sesshomaru-sama berubah menjadi lemah karena Rin," lanjut Rin dengan senyum yang terulas di bibirnya.

Sesshomaru menatap Rin, dalam hatinya ia merasa sesak karena perkataan wanita yang telah memberi warna dalam hidupnya tersebut. Sesshomaru, tidak ingin kehilangan Rin!

"Sesshomaru-sama," tangan Rin bergerak menggenggam tangan youkai tersebut. "Hidup Rin tidak lama lagi, jadi Sesshomaru-sama jangan bersedih. Sesshomaru-sama harus tersenyum, karena waktu yang kita lewati bersama adalah waktu yang sangat berharga bagiku."

"Rin."

"Sesshomaru-sama, jangan lupakan aku ya." ucap Rin sambil tersenyum.

Wanita itu menatap matahari yang terbenam, lalu menghela nafasnya pelan. "Pesanku hanya satu Sesshomaru-sama"

"Jangan menangis Sesshomaru-sama," lanjutnya.

Sesshomaru mengeratkan pelukannya. Matahari mulai terbenam bersamaan dengan terpejamnya mata Rin. Sang Inuyoukai hanya bisa menggigit bibirnya.

Rin,

Wanita Itu Telah Tiada

Wanita Itu Telah Pergi

Wanita Itu Menghilang

Dengan Senyuman Di Wajahnya.

Tidak Ada Lagi Suara Lembut Rin

Tidak Ada Lagi Suara Yang Penuh Kehangatan.

Hanya Ada Kehampaan,Dan Kedinginan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sang Daiyoukai terduduk di sebuah makam, menatap batu nisan yang masih bercampur dengan bau tanah.

Sesshomaru masih tidak bisa mempercayai ini. Rin, dia telah pergi ke alam sana. Dia sudah tidak ada. Wanita itu tidak ada disisinya lagi.

Tes.... Tes...... Tes.......

Cairan bening mulai mengalir di pipi Sesshomaru. Sang Inuyoukai sendiri tidak tahu kenapa dia menangis. Kenapa dia menangis? Kenapa dia harus menjadi cengeng seperti ini? Sesshomaru tidak pernah menangis, bahkan jika penderitaan seluruh dunia dipikul olehnya.

Tapi kenapa? Kenapa dadanya terasa sesak? Kenapa hatinya terasa ditusuk oleh ribuan jarum? Kenapa Sesshomaru harus selemah ini?

'Sesshomaru-sama!'

Penguasa Tanah Barat itu mengangkat kepalanya. Suara itu kembali terdengar meskipun samar. Dilihatnya sebuah bayangan penuh cahaya yang ada di depannya.

'Sesshomaru-sama kenapa menangis?'

"Rin"

'Aku sudah berpesan pada Sesshomaru-sama agar tidak bersedih. Jika Sesshomaru-sama menangis, Rin juga akan ikut sedih'

"Rin, kau datang padaku dan memberi hidupku warna. Kau menghangatkan hatiku. Kau mengubah segalanya dalam hidupku. Bagaimana bisa aku menerima hal ini?"

Sesshomaru tidak peduli bagaimana anggapan orang lain pada dirinya. Dia tidak peduli jika dirinya dianggap lemah sekalipun. Sesshomaru hanya ingin Rin selalu bersamanya. Dia tahu dia egois, tapi dia juga tidak bisa bertahan jika Rin pergi. TIDAK BISA!

'Sesshomaru-sama'

Suara lembut itu kembali terdengar. Sesshomaru bisa merasakan kehangatan berdesir dalam hatinya sekaligus rasa sesak yang menyeruak dalam dirinya.

'Aku akan selalu bersama Sesshomaru-sama. Walaupun Sesshomaru-sama tidak bisa melihatku, Aku akan tetap ada untuk menemani Sesshomaru-sama. Jadi, jangan bersedih karena Rin akan selalu ada disisi Sesshomaru-sama'

"Rin"

'Jangan bersedih Sesshomaru-sama. Rin akan selalu ada disini, disisi Sesshomaru-sama'

***

Sang Penguasa Tanah Barat terduduk di bawah pohon bunga sakura. Menatap bunga yang mulai berguguran dengan indahnya. Sesshomaru berfikir, kenapa dunia itu kejam? Disaat kesedihan masih melanda hatinya, kenapa harus ada bunga sakura yang indah?

Sesshomaru menatap langit, mengingat semua masa yang ia lewati bersama Rin. Semua kenangan yang sangat berharga baginya.

Meskipun Rin berpesan padanya agar tidak bersedih, Sesshomaru tidak bisa melawan sesak yang ada di hatinya.

Rin cahaya hidupnya, Rin pemberi warna dalam kehidupannya. Rin, wanita yabg telah mengubah hidupnya.....


End


Sekilas, emang mirip dengan fanficku yang judulnya "Sayonara Kagome" 😅😅.

Jangan lupa vote dan krisar nya kaka😊.

Staring Into Closed Eyes [Sesshomaru dan Rin One-Shoots Collection]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang