24. Gemas

445 89 31
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Yena mengerutkan keningnya melihat satu mobil hitam depan rumahnya, cewek bebek itu kenal sama mobilnya, tapi, gak mau geer dulu.

Cewek bebek itu menghentikan motornya lalu turun sambil membuka helmnya, Yena memutari mobilnya agar bisa masuk ke dalam rumah, tapi dia tiba-tiba terdiam menghentikan langkahnya.

"E-elo ngapain?" tanya Yena membuat seorang cowok yang sedang menunggunya sambil menyandar samping mobilnya sambil mainan hape jadi melirik, wajah datar masih aja sama.

"Ngecek lo, takutnya gak bener-bener pulang." jawabnya sangat datar.

"Maksud lo?" tanya Yena gak paham, cowok itu mendekat membuat Yena meneguk ludahnya. Desiran aneh itu datang lagi, jantungnya juga berdetak kencang gak karuan.

Iya, dia Jihoon.

"Masukin motornya, terus ganti baju yang panjang." titah Jihoon sambil mencubit kaos hitam tipis lengan pendek yang dipakai Yena, cewek bebek itu cengo, loading.

"B-baju tidur?" tanya Yena dengan mata yang mengerjap bingung.

Jihoon tersenyum tipis, dalam hati merasa gemas dengan Yena.

"Iya, apa aja, asal jangan yang bikin dingin." ucap Jihoon.

"Terus? Lo pulang lagi? Lo kesini cuma mau ngomong itu? Serius?" tanya Yena bertubi-tubi, dia gak percaya semua ini terjadi malam ini.

Tingkah Jihoon yang tiba-tiba suka bikin hati Yena loncat-loncat kesenengan, kayak bom, meledak-ledak. Abis gitu, besoknya bikin sakit hati lagi. Hm.

"Enggak, abis gitu lo kesini lagi." jawab Jihoon tanpa beban.

"Ngapain?" tanya Yena lagi makin bingung.

"Anterin gue ketemu sama orang," jawab Jihoon.

"Semalam ini? I-ini jam berapa sih?!" ngegas Yena sambil merogoh saku celana jeansnya lalu melihat jam yang ada di hape, matanya melebar, "Lo sinting? Ini jam dua belas malem!"

"Siapa juga yang bilang jam lima sore?" kata Jihoon dengan entengnya.

Yena terkekeh sinis, "Apaan sih? Lo pikir gue cewek murah yang iya-iya aja di ajak keluar malem?"

"Ini lo baru pulang main semalam ini, apa namanya? Perempuan solehah?" ucap Jihoon dengan alis yang terangkat sebelah, tepatnya meledek.

"Y-ya kan, di sirkuit doang cuma nontonin orang balapan motor atau mobil, enggak main peluk-pelukan atau cium-ciuman." elak Yena masih gak mau dibilang salah.

"Kan udah sama gue?" ledek Jihoon lagi dengan senyum miringnya membuat Yena langsung diam, cowok itu menangkup pipi Yena lalu mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Yena. "Atau mau lagi?" katanya pake suara rendah.

Dengan cepat Yena menarik tangan Jihoon lalu mendorong dadanya agar memberi jarak, jantung dia udah mau meledak ini, bahaya.

Jihoon tertawa kecil, kali ini udah gak bisa nahan gemasnya lagi. Cowok itu mengacak random rambut Yena, tapi hati Yena juga ikut ke acak-acak.

RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang