10. Ini Soal Jeha

439 82 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Yena menahan nafasnya ketika melihat motor matic hitam kesayangannya kini sudah tiduran diparkiran dengan keadaan hancur banget, kaca spionnya yang udah retak, bannya copot satu yang belakang, helmnya yang nggak tau dimana, joknya kebuka.

Dua kata yang keluar dari mulutnya dengan lirih, "My baby."

Beberapa orang yang berlalu lalang mengambil kendaraanya juga gak jarang ngelirik motor Yena, alias si Jeha yang sangat mengenaskan itu.

Udah dibilang, Jeha tuh udah kayak hatinya Yena. Kalo kegores dikit aja, Yena juga ikut sakit liatnya. Tapi ini? Ini hancur, dan hati Yena ikut hancur sekarang.

Emosinya langsung naik, Yena gak bisa biarin gitu aja. Kalo Jeha-nya hancur kayak gini, pelakunya juga harus hancur.

Cewek bebek itu menghampiri motornya lalu berjongkok, melihat dari dekat kehancuran Jeha-nya membuat Yena tak bisa menahan tangisnya. Kini Yena menutup wajahnya dengan kedua tangannya lalu menunduk sampai punggung tangannya mengenai lututnya, Yena jadi lemah.

Seperti yang cewek bebek itu omongin ke Jihoon tadi pagi, Jeha termasuk hal terpenting dalam hidupnya, jika Jeha hancur, Yena juga hancur.

Hape Yena berbunyi menandakan seseorang menelpon, kini cewek bebek itu mengangkat wajahnya yang sudah memerah padam dan juga basah karena keringat dan air mata yang masih keluar. Orang-orang disekitarnya agak kaget, Yena yang kemarin ngamuk di kantin sampai ngelabrak geng pembullyan sekarang lagi nangisin motornya.

Yena meraih hapenya disaku rok abunya, saat tau Yuri yang menelponnya, cewek bebek itu langsung mengangkatnya.

"Kim Seunghun, cowok terakhir yang ngengeng sama lo di Bandung ternyata pindah ke Jakarta juga. Tau lo di Jakarta, dia mau balas dendam sama lo, dia gak terima sama kekalahannya kemarin. Hati-hati Kak Yen." jelas Yuri dengan panjang membuat Yena naik pitam, cewek bebek itu dengan mata tajamnya kini berdiri dan berjalan keluar gerbang sekolah.

"Lo lagi depan komputer lo?" tanya Yena yang dibalas deheman Yuri, "Cari tau info lokasi gue sama dia sekarang, kalo jarak kami dekat, mau gue samperin." ketus Yena membuat Yuri di sana tersentak.

"Apaan sih, kak? L-lo mau ngapain? He?!" ngegas Yuri ditelpon sana membuat Yena berdecak, cewek bebek itu kini berdiri depan gerbang sekolahnya dan melirik ke arah halte.

Mata Yena bertemu dengan sosok Jihoon yang sekarang sedang duduk sendirian sambil menunggu jemputannya, tak sengaja mata Jihoon kini melirik Yena. Cowok itu tersentak ketika melihat kilatan tatapan tajam Yena mengarah padanya, cewek bebek itu mendengus mengingat kejadian di kantin tadi membuatnya kini mendelik ke arah lain. Jihoon justru mengangkat alisnya bingung, apa dia buat kesalahan pada Yena?

"Kalo Jeha harus masuk bengkel, berarti pelakunya juga harus masuk rumah sakit." jawab Yena dengan suara lirihnya tapi terdengar menyeramkan buat Yuri yang mendengarnya.

RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang