budayakan Vote sebelum
membaca:)) dan Comment sesudah
membaca:*jangan baca doang yya ka-!! ><
*****
Gimana rasanya di saat apa yang tidak ingin kamu lihat terlihat jelas dengan kedua matamu sendiri? Akh memikirkan saja sudah membuat kita ingin sekali mengilang dari bumi ini seketika.
Apalagi melihat orang yang kita cintai sedang berduaan dengan lawan jenis, sungguh itu membuat darah berdesir dan jantung kian berdetak cepat tak hanya itu hati juga merasakan sakit yang amat dalam seperti tertusuk oleh banyak nya jarum tepat di ulu hati.
Retak, kata yang tepat. Kini itu semua yang di rasakan Yeji, gadis itu sedang berdiri mematung di depan kelas Soobin. Ia melihat pemandangan yang sangat merusak mata.
Kalian bayangin saja cowok yang kita suka oh bahkan cinta sedang memangku perempuan yang tidak ia kenal itu, bayangkan MEMANGKU perempuan. Ya memang pada dasarnya dirinya itu tidak mempunyai hak untuk melarang, karena ia tidak memiliki status apapun selain teman.
"Soobin."panggil Yeji lirih.
Gadis itu sedang meatap ke arah Soobin yang sedang duduk sambil memangku perempuan. Yang di panggil pun mengedarkan pandangan nya, lalu dalam sekejap mata nya menangkap sosok gadis yang sedang menatap nya di pintu kelas nya.
Soobin menaikan alis nya menatap Yeji dari kursi nya, walau panggilan gadis itu lirih tapi masih tetap bisa cowok itu dengar karena keadaan kelas nya itu kosong hanya ada dirinya dan perempuan yang sedang ia pangku.
Yeji menghampiri Soobin dengan langkah yang ragu."Nih Eji Cuma mau kasih kamu makanan, Eji tahu kamu belum makan dan ini minuman kesukaan kamu. Eji tadi ngga sempet bikin sarapan jadi itu beli di kantin. Oh iya satu lagi maaf kalo Eji ganggu yah hehe, kalo gitu Eji pamit dulu dadah."dengan langkah tergesa gesa gadis itu pergi dari situ.
Ingin rasanya ia menghilang dari bumi ini juga rasanya, sungguh sakit yang mendera di hati nya itu sulit ia kendalikan. Entahlah padahal dirinya bukan siapa siapa cowok itu, tapi mengapa sampai segitu nya? Yah bisa di bilang ia cinta bertepuk sebelah tangan selama hampir dua tahun lama nya.
Tapi apakah cowok itu tidak merasakan suka barang sekali saja pada dirinya? Yang lebih parah nya apakah cowok itu tidak memikirkan perasaan dirinya? Ukh sungguh miris memang gadis itu.
Bertepatan saat dirinya ingin melangkah keluar dari kelas yang membuat hati nya sakit itu sebuah tangan menghentikan langkah nya. Yeji mengela nafas nya kasar, lalu berbalik menghadap Soobin dengan senyuman yang dipaksakan.
"Iya Bin?"tanya Yeji memastikan.
Soobin menatap nya dengan tajam, seperti ingin menguliti gadis itu. Lalu dengan gerakan cepat cowok itu menghimpitkan tubuh Yeji ke arah tembok samping pintu kelas nya.
Menatap dalam namun tidak mengurangi ketajaman mata cowok itu, sungguh mengerikan membuat tubuh gadis itu meremang di buatnya.
"Tetap di sini."perintah nya tegas.
Gadis itu menatap takut ke arah Soobin."Sorry Bin, gue ada tugas yang belom selesai jadi harus di kerjain sekarang."tolak nya.
"Tetap di sini atau gue perkosa lo sekarang juga."ancam Soobin datar tapi tidak terbantahkan.
Mata Yeji membola seketika, sungguh di luar pemikiran gadis itu. Bisa bisa nya cowok itu mengatakan hal se-frontal itu kepadanya? Akh benar benar membuatnya bergidik ngeri.
"B, binn minggir d-dulu."
"Ngga akan sebelum lo bilang iya."
Tubuh Yeji bergetar menatap Soobin yang sedang menatap nya tajam. Gadis itu mendorong dada bidang milik cowok itu dengan pelan agar menjauh dari dirinya. Tapi apalah daya seorang Soobin yang tetap tidak bergerak menjauh dari gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Girl [Choi Soobin]
Romansa"Binbin, lo mau ke mana? sama siapa? gue ikut yahh."-Yeji. "toilet!! mau ikut?"-Soobin. "possessive boleh, lebay jangan!"-Soobin. "tampan boleh, dingin jangan!"-Yeji. _-_-_-_-_-_-_-_-_-_- hanya hamparan kisah gadis possessive terhadap lelaki yang...