First and last (Rui ver.)

64 10 3
                                    

Kau tahu?

Menumbuhkan pohon tak seperti kala menanamnya.

Jika untuk menanamnya hanya butuh air dan pupuk.

Namun kala tanaman itu tumbuh, kau harus menjaganya dengan baik, baik dari hama, cuaca, atau hal lain yang mengganggunya.

Pengorbanan sebenarnya berada saat penumbuhannya.

Sama seperti hati.

Tanpa ku jelaskan pun kau mengerti rasanya berjuang demi sebuah hati yang kau pertahankan.

Hanya bedanya,

tanaman yang dijaga oleh petaninya akan tumbuh dan menghasilkan buah yang baik khasiatnya dan lezat pula rasanya.

Namun tidak dengan nasib hati ku, bukan khasiat yang kudapatkan, justru racun yang dengan suka hati ku makan.

-----

Jeon Seunglee, wanita asal Korea Selatan yang pindah ke China sejak kelas 1 SD karena tugas sang ayah yang dipindahkan ke chengdu.

Aku mengenalnya sejak ia sekelas bahkan sekelompok dengan ku, di kelas 4 SD hingga SMP.

Anak yang cantik dengan tata Krama yang santun, juga otak yg gak kalah encer. Anak yang polos namun ia cukup pintar mengatur situasi.

Karena sikapnya lah yang cukup baik bagiku, Aku menyukainya mulai kelas 6, dan aku rasa dia juga sama, hehe.

Namun bukan hal mudah untuk menyukainya. Dengan latar belakang dari negara kelahiran yg beda dan tetek-bengek silsilah keluarga yang bagaikan bumi dengan Pluto. Membuat ku mundur Alon Alon asal kelakon, kalo kata orang Jawa gitu. Cari zona hijau aja, ya walaupun nahan itu kan ga enak ya.

Lo tau apa lagi yg bikin gw semakin menyukainya? Dia selalu ketawa asal gw ngelawak, yg walaupun ga lucu lucu amat bagi gw.

Contohnya..

"itu kamu yg di blkng knp begitu mukanya"~guru, pak Ying namanya. Kalo mau kenalan DM aja, ga bakal dibales koq.

"Yauda bapak ubah aja muka saya biar sama kyk yg bapak mau"~gw dengan seenak jidat ngebelakangin rambut yg di dahi terus nahan.

"Astaga anak ini.."~pak Ying yg gw yakin udah kesel banget ngelempar pengapus papan tulis kemuka gw. Akhirnya.. dirubah juga muka gw jadi gosong :v

Dan seperti yang gw duga, Seunglee ketawa tawa Ampe bengek setiap ngeliat candaan gw. Receh, tapi bikin hati berbunga.

.

Kelas 7, adalah awal mula dari perubahannya.

Pergaulan bebas, perasaan yang tak terkontrol, juga circle pertemanan nya yg kurang bersih, ngebuat dia berubah nyaris 360°.

Matre, manja, dan iri yang semakin hari kian parah, yg bikin gw jadi eneg deket deket dia. Abaikan kata "cinta" yg dulu terucap, rasanya pengen muntah jika dengar kata itu.

Final, dia pernah nyakitin temennya sendiri hanya karena duit gw. Ya setelah dia tau gw anak holkay. Ya salah gw juga sih ngasih tau setelah dia berubah. Ya sudahlah, toh gw ga ada rasa.

Gw kira dengan dia yang udah pernah ngerasain hukum, ngebuat dia jadi tobat lah minimal. Tapi ternyata enggak. Justru semakin dia berurusan Ama hukum, semakin brandal sikapnya.

Keluar hampir tiap malam, pergi hingga larut bahkan ga pulang samsek, alkohol dan diskotik udah jadi candunya. Walaupun saat itu gw dan dia masih kelas 9 atau 3 SMP.

Gw muak, bahkan harus gw bilang benci banget sama dia. Dia bukan dia. Gw bener bener ga kenal sama dia. Dan harapan gw saat itu adalah, gak akan pengen ketemu dia lagi, kecuali dia berubah.

The Love You Want♡||Boy StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang