tragedi 💢 (2)

120 14 0
                                    

"Ma!!!! Mama!!!"~hanyu membuka pintu rumahnya tanpa salam apalagi doa
"Ah.. hanyu akhirnya"~silvia berlari tergesa nyamperin hanyu
"Ma. Risya kemana?! Ca!! Caca!!"~hanyu mencari caca kehampir seluruh ruangan dirumahnya.
"Risya ga mungkin kabur kan?! Mama sama didi pasti boong kan?! Yakan?! Caca.. caca dimana kamu.."~hanyu sesenggukan, seolah tak percaya dengan apa yg terjadi.
"Han.."~silvia sesenggukan
"Ge! Percuma gege cariin risya! Dia udah pergi ge!"~minghao menarik gege nya itu kehadapannya.
"Ga! Caca pasti ada dirumah! Dia pasti lagi ngumpet! Atau mungkin kalian ngumpetin caca! Ca!! Caca!!"~hanyu tak percaya dan berpaling dari didi nya
"Lo gila ya?! Percuma lo panggil caca ga ada!"~minghao menarik pundak hanyu
"Ga.. hiks hiks.. ga. Caca!!!"~hanyu mencoba membuang muka sambil terus memanggil nama sepupunya itu.
"Kita tau lo panik. Tapi ga cuman gege doang yg panik. Kita semua juga panik dari tadi ge.."~minghao tertunduk dgn air mata yg membanjiri wajahnya.
"Terus kenapa kalo lo panik lo ga kejar dia?!"~hanyu mendorong pundak adik tirinya itu.
"Kalo gw tau kemana dia kabur juga udah gw kejar dari tadi! Lo fikir kita tau kemana dia pergi hah?! Dia pergi diem² tanpa ninggalin apa² tau tau lemarinya kosong. Apa lo tau itu hah?!"~minghao mendorong tubuh gege nya hingga hanyu terlempar kelantai.
"Lo ga tau apa yg barusan terjadi. Lo pikir dia kabur gegara apa?! Gegara kita ga ngurus dia? Dia kabur gara2 lo tau ga!!"~minghao menunjuk gegenya
"Udah.. cukup. Plis.. Jangan debat lagi hiks"~silvia menutupi wajahnya dengan telapak tangan.
"Gege.."~bella terdengar serak dan lirih
"Hiks.. ini bukan salah hanyu ge atau minghao ge. Ini.. ini salah aku. Ini murni salah aku. Maapin aku"~bella menangis terjerit tak terima kenyataan.

Semua mata --sembab-- tertuju pada bella yg tertunduk memeluk lutut. Tak percaya apa yg bella katakan. Sungguh, jika bella bercanda ini bukan bercanda yg lucu dan diwaktu yg tepat.

"Maksud kamu apa?"~minghao menaut kan kedua alisnya, ekspresi hanyu pun sama dengan adiknya.
"Ini.. ini pasti karna aku. Seandainya aku ga ngelakuin hal bodoh itu, mungkin ini ga akan terjadi. Maafin kaka.."~bella meracau dan mengacak2 rambutnya
"Bella.."~hanyu memandang bella tak percaya, sedangkan minghao hanya menatapnya sedih.

"Bella. Ayo ikut gege cari caca. Kamu mau kan?"~minghao bersemangat
"Hah?! Iya aku mau!"~bella berdiri dan menyapu kasar air matanya.
"Gw.. ikut ya"~hanyu memohon
"Ga ga. Lo urusin aja caca lo yg lagi main petak umpet atau yg lagi papa umpetin"~minghao mengeluarkan jurus smirk smile nya.
"Ga! Serius, gw mau ikut!"~hanyu berdiri
"Ga"~minghao flat
"Plissss"~hanyu memohon
"Ga"~minghao
"Aku mohon.."~hanyu memohon
"Mm.. gimana ya.."~minghao sok mikir
"Ayolah.."~hanyu
"Kalo ga gimana?"~minghao smirk smile
"Aaahhh plis.. aku mau bantu cari caca. Plis plis plis. Aku mohon ya.. ayolah plissss"~hanyu memohon sambil meng aegyo kan wajahnya, merangkul tangan minghao, dan melompat2 layaknya bayi minta eskrim.

Minghao hanya senyum & mendengus geli. Dia cuman geleng² seolah yg maksa ikut adalah anak TK yg baru masuk. Kelakuan gege nya itu kadang dewasa kadang kek bocah. Padahal dia juga sama :v.

Mamanya hanya terkekeh meliat kedua anaknya layaknya anak SD lagi ngerayu abang cilor biar digratisin. Sementara bella nganga, ga percaya apa yg dilakuin gege² nya itu, hingga detik kemudian tawanya pun pecah kemana².

"Yaudah ayo. Sebelum bahu ama tangan gw patah gara² lo glandotin"~minghao terkekeh, yg disambut oleh pelukan girang gegenya.
"Yey. Ok. Com kita--"~hanyu nyaris mau melangkahkan kakinya.
"Izin dulu dong ge.."~minghao salim ke silvia sambil terkekeh melihat gegenya.
"Eh iya. Samlekom!"~hanyu yg abis salim langsung pergi, yg diikuti minghao dan bella di belakangnya.
"Hati hati ya!"~silvia melambaikan tangan setelah mereka ber3 get out.

###

Risya POV

Hah.. ditengah malam menyusuri kota, tanpa tau arah tujuan. Membawa tas yg hanya berisi pakaian dan uang yg ga seberapa. Itulah aku

The Love You Want♡||Boy StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang