Sebelum membaca alangkah baiknya kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing! Berdoa mulai! Berdoa selesai!
Selamat membaca guys! Jangan lupa vote and comen♡ em kritik dan sarannya juga ditunggu yah mwehehe. Jangan kau cosplay jadi mayat pula!
***
Kriiiiiingggggggg!
Bel istirahat berbunyi nyaring memenuhi gedung SMA Galaxi. Percayalah itu adalah salah satu suara yang dinanti hampir seluruh anak sekolahan. Ya, tentunya bel pulang yang paling utama. Betulkan?
"Minggir!" Perintah Keano tak santai.
"Sebentar," ujar Tata seraya masih terus menulis.
"Lu budek ya?" Tanya Keano sinis.
"Berisik banget sih!"
"Apa lu bilang?" Tanya Keano.
"Abang berisik!" Jawab Tata polos.
"Udah gua bilang, gua bukan abang lu!" Peringat Keano jengkel
"Bodo amat," jawab Tata kemudian kembali melanjutkan kegiatan menulis yang sempat tertunda.
"Lu mau ikut ke kantin nggak, Ken?" Tanya Erlan jengkel.
"Buta ya lu? Gua aja nggak di bolehin lewat sama anak sd ini."
"Udahlah gua sama yang lain duluan aja," putus Erlan seraya berjalan keluar dari kelasnya diikuti dengan teman-temannya.
Sadar dariyadi terus diperhatikan sosok di sebelahnya akhirnya Tata pun menoleh. "Apa?" Tanyanya santai yang direspon dengan dengusan Keano saja.
Akhirnya Keano memutuskan untuk menunggu Tata selesai menulis saja daripada dia harus menguras tenaga untuk ribut lagi. Percayalah Keano sudah lelah.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya Tata pun selesai menyalin catatannya juga lalu dengan kasar Tata menggeser bangku Tata lalu melewatinya begitu saja. Melihat tingkah Keano yang seperti itu Tata pun tak ambil pusing, dia lebih memilih untuk menyusul teman-temannya yang sudah terlebih dahulu ke kantin.
***
"Ah elah! Lama amat lu Ken," ujar Erlan setelah Keano duduk di bangkunya.
"Kenapa lu? Itu muka sepet banget kaya mukanya Erlan," tanya Dhiaz.
"Eh sekate-kate ya lu Dhi," ujar Erlan tak terima.
"Canda sepet," timpal Aldi diiringi kekehan teman-temannya.
"Hm tadi cewe stres itu ngalangin jalan gua," ucap Keano datar seraya memainkan ponselnya.
"Jangan gitu Ken, ntar lama-lama suka loh," gurau Erlan.
Namanya Erlan Riandika. Cowo bermata cokelat terang yang kadar ketampanannya tidak jauh berbeda dengan Keano. Hanya saja Erlan sosok cowo yang humble, murah senyum dan yang pasti terkenal ramah.
Di sebelah kanan Erlan ada Dhiaz lebih tepatnya Dhiaz Aziz Pradhifta Azmi kalo kata Erlan sih nama Dhiaz itu panjang banget kek jalan Anyer sampai ke Panarukan. Cowo berkumis tipis yang hobby ngegame dan gangguin pacarnya. Menurut dia pacarnya itu manis banget kalo lagi marah. Emang pada dasarnya si Dhiaz itu sintingnya nggak ada obat. Orang marah kok dibilang manis, dasar bucin.
"Ngapain lu liatin gua?" Tanya Alfarizi setelah memergoki Erlan yang sedari menatapnya.
"Enggak. Gua heran aja, buat apa si author jelasin ginian ya?" Tanya Erlan penasaran.
"Nggak tau, tanya sendiri aja sama authornya. Syukur-syukur kalo dia lagi dalam mode kalem, nah coba kalo lagi mode pms bisa abis lu dicekeknya," ujar Alfa sembari memasukan ponsel ke dalam saku celananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bobrok Girl Vs Cold Boy
Ficção AdolescenteShaquita Queensha Revanza gadis cantik dengan sejuta keceriaan dan kewarasan yang diluar nalar manusia yang tiap kali memberikan kejutan-kejutan ajaib dengan segala tingkah ajaibnya. Siswi pindahan dari Semarang yang kedatangannya membawa dampak cuk...