Bab 10 - Mereka Kembali?

263 148 46
                                    

Selamat membaca guys! Jangan lupa vote and comen❤ em kritik dan sarannya juga ditunggu yah mwehehe. Jangan kau cosplay jadi mayat pula!👻

Siap spam komen disetiap paragrafnya?❤

Happy Reading!❤

Kriiiiiinnnnggggg!

Bel istirahat berbunyi dengan nyaring dan bagaikan alunan syahdu yang menyejukkan hati disetiap insan yang mendengarnya.

Setelah berdebat panjang dengan tugas mencatat 5 bab mapel Biologi yang diberikan oleh guru 'Tercinta' Pak Purikin Yang Terhormat.

"Woy kantin kuy!" Ujar Tata kepada teman-temannya.

"Bentar, Ta bentar ini tinggal dikit lagi," balas Mira.

"Ah, Mira lama. Ayo yang lain kita ke kantin, tinggalin aja noh si semir rambut."

"Bentar dikit lagi, Ta" balas mereka menimpali.

"Woy kok kalian lelet banget sih!"

"Elu yang kecepetan kali," ujar Silvia tanpa melihat lawan bicaranya.

"Yaudahlah Tata sama Joni aja, kalian semua jahat sama Tata!" Ujarnya dengan kedua kaki di hentak-hentakkan sambil berlalu pergi meninggalkan kelasnya.

"Temen lu, Sil?" Tanya Sasa.

"Temen lu juga goblok!" Jawabnya sengit.

"Iya juga sih yah,"

(●__●)

"Panggilan kepada Aristide Keano Favian ditunggu di ruang BK!"

"Sekali lagi, panggilan kepada Aristide Keano Favian ditunggu di ruang BK sekarang!"

Sebuah suara menggema membuat semua menghentikan aktivitasnya masing-masing.

"Lu ada buat masalah apa, No?" Tanya Bagas heran.

"I don't know," ucapnya sambil berlalu menuju ke ruang BK untuk memenuhi panggilan tersebut.

Tok tok tok!

"Permisi Bu," ujarnya.

"Masuk," jawab seseorang dari dalam ruangan tersebut.

Deg!

"Kakek ngapain disini?" Tanyanya sambil mencium punggung tangan Sultan-sang Kakek.

"Begini Aris, ada yang ingin Kakek sampaikan," ujarnya dengan ekspresi serius.

"Tapi tidak disini, kita bicarakan dirumah. Tadi Kakek sudah ijin sama Pak Herman," lanjutnya.

"Oke Aris ambil tas dulu," ujarnya singkat kemudian berlalu untuk menuju kelasnya.

Sesampainya di kelas ia langsung diserbu dengan pertanyaan-pertanyaan random dari teman-teman kampretnya.

"Ngapain?" Tanya Ajis penasaran.

"Apanya?" Jawab Keano bingung.

"Ye si goblok, lu nanya begituan kan si Keano jadi keblinger," ucap Bagas setelah memberikan toyoran pada temannya itu.

"Yamaap ngab gw kan mana ngarti yang begituan," jawabnya polos.

"Udahlah gausah ladenin Ajis, ntar lu ikutan setres juga," imbuh Dhamar.

"Astaghfirullah Aa Dhamar suka sekate-kate sama Ais," ujar Ajis seraya mengelus dada ratanya dengan ekspresi nelangsa.

"Aa aa pala lu mau gw gorok?" Timpal Husnul seraya berkacak pinggang dari bangkunya.

Bobrok Girl Vs Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang