Huaaaaa alhamdulillah Ya Allah akhirnya setelah sebulan berpusing-pusing ria dengan kepalaku yang terasa berasap cerita ini selesai juga. Fiuuhhh, leganya bukan main🤧
Yang pertama aku mau mengucapkan terimakasih kepada kalian yang udah baca Nav's Stories terutama pada Kak Susiayuningsi yang udah mendukung cerita ini dari awal sampai akhir. Yang tiap part nya Kasih komenan-komenan menarik yang pastinya bikin semangat. Aaaa pokoknya sayang banyak-banyak sama Kakak ipar😭
Yang kedua aku juga mau minta maaf banget ke kalian karena belum bisa menyajikan cerita yang sempurna. Huhu aku tahu cerita ini masih banyak kekurangan banget. Dan ini pertama kalinya aku bikin cerita sad. Jadi, ya, gitu. Masih hambar dan mentah banget.
Berhubung deadline nya tigapuluh hari, konsep cerita ini banyak yang aku kurangi dan ku ubah dari rancangan awal. Cukup menguras tenaga dan pikiran, sih, wkwk karena di awal-awal aku males updet. Duh, jangan ditiru, ya.
Tapi biarpun begitu aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat cerita yang bukan kisah cinta remaja menye-menye yang isinya cuma baper-baperan doang. Selain itu aku juga mencoba memberi sedikit motivasi di dalamnya meskipun aku nggak tau itu berhasil atau nggak 🤣
Oh ya, urusan menang atau kalah, nanti aku tunggu gimana hasilnya aja. Hati kecilku emang menginginkan agar cerita ini menang, tapi itu bukan prioritas banget, sih.
Karena ada banyak manfaat yang aku rasakan dengan ikut event ini. Seperti harus gimana cara menyelesaikan ini dalam tigapuluh hari dan mengalahkan rasa malas yang ampun-ampunan.
Dan btw, ini pertama kalinya aku ikut event kayak gini jadi agak kaget gitu. Apalagi tenggat waktunya tigapuluh hari. Bener-bener ngebut banget nulisnya.
Mungkin itu aja cuap-cuap nggak penting dari aku, hehe. Yah aku berharap kalian suka dengan cerita minus ini.
Eh, lupa, sebelum berpisah aku mau ngasih pesan ke kalian.
Terus juga buat kalian jangan lupa untuk terus bersyukur, ya. Karena kita nggak tau diluaran sana masih banyak yang keadaannya lebih parah dari kita. Baik dari segi fisik maupun dari segi ekonomi.
Dan lagi, seberat apapun masalah kalian, jangan pernah sekalipun buat bunuh diri, ya. Nggak baik soalnya:( Sama sekali nggak menyelesaikan masalah dan malah nambah dosa. Percaya aja kalau nanti bakalan ketemu solusinya. Seberat apapun masalah kalian.
Dan kalau punya masalah, jangan di pendem sendiri. Tapi berbagi. Emang nggak menyelesaikan masalah, sih, tapi seenggaknya bikin hati kita lebih tenang.
Jangan pernah juga kalian nyalahin Tuhan atas apa yang menimpa kalian. Tuhan tau yang terbaik buat kita. Meski yang terbaik itu nggak selalu indah. Dan semisal kita dikasih cobaan yang berat banget, itu artinya Tuhan sayang sama kita. Dia pengen tau hamba-Nya ini bisa nggak, sih, ngelewatin ini semua? Dan percayalah. Tuhan nggak akan ngasih cobaan diluar batas kemampuan dan kesabaran kita.
Terakhir, terus tersenyum, lah. Karena kalian berhak bahagia. Seberat apapun masalah yang sedang kalian hadapi:)
Hemm, buat kalian yang lagi ikut event juga, tetep semangat, ya nulisnya. Semoga idenya dilancarkan dan bisa selesai sesuai deadline.
Terus buat yg belom pernah ikut event atau yang masih ragu, kuy ikut aja kalo ada! Emang bikin pusing, sih, tapi ini tuh bener-bener melatih kita supaya rajin dan konsisten. Menghilangkan rasa malas juga. Selain itu, kita jadi punya cerita yang selesai tanpa takut tebengkalai atau hiatus, hehe. Dan itu membanggakan banget asli walaupun nanti cerita kita nggak menang.
Oke, selamat tinggal semua. Sampai jumpa di ceritaku yang lain^^
With love, (kali ini pake cinta banyak-banyak ❤️)
Ima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nav's Stories
Teen Fiction[Completed] Menurut Navalen, Navia hanyalah cewek sombong, menyebalkan, dan sok galak yang sukanya marah-marah. Mentang-mentang menjabat sebagai ketua kelas, Navia selalu bertingkah semena-mena tanpa memikirkan kesejahteraan teman-temannya. Belum la...