I

7.4K 436 33
                                    

Flashback On



Kerajaan Gledion

Watanabe Hanbin, seorang alpha yang dikenal tangguh dan juga pemberani. Ia tidak pernah memberi satupun kesempatan bagi para pembangkang untuk merangkak ke atas merebut kedudukannya.

Bisa dikatakan ia adalah pemimpin pack yang sangat bertanggung jawab dan juga ambisius.

Dulu banyak sekali pujian yang selalu menggema kala ia bersama pasukannya memenangkan perang. Hingga suatu saat semuanya berubah saat ia melakukan kesalahan yang berakibat fatal terhadap reputasi dan juga kedudukannya.

Batasan yang seharusnya tidak ia langgar, batasan untuk mencintai seseorang lain yang bukan merupakan takdir hidupnya sendiri.

"tidak!bagaimana bisa kau memohon kepadaku seakan kau tidak mengetahui resiko nya Hanbin!"

Pria itu masih tak bergeming, hatinya telah menetap untuk seseorang yang meskipun bukan takdirnya sendiri. Apapun yang terjadi ia yakin, semuanya merupakan kehendak Dewa Langit.

Pertemuannya dengan Jinhwan bukanlah sekedar kebetulan, melainkan sebuah takdir. Meskipun ia tahu ikatan ini tidak seharusnya terjadi.

"Watanabe Hanbin!kau tidak bisa bersamanya, kau tidak bisa melanggar aturan untuk bersatu dengan dia. Sadarlah! Dia berasal dari klan vampire!kau tidak bisa melanggar aturan ini, kalian tidak ditakdirkan bersama!"

Sudah puluhan kali pria tua itu memperingatkannya, tetap saja Hanbin memilih mengambil resiko terbesar jika saja ia benar-benar diburu karena telah membangkang terhadap klan nya sendiri.

"aku tidak memintamu untuk mendukungku lebih jauh hyung, tapi kumohon lindungi tahta ini sampai aku kembali nanti"

Mino mengerutkan alisnya dalam, apa maksudnya kembali nanti?ia bahkan tidak boleh meninggalkan kedudukan ini hanya demi pria itu.

"kau tidak bisa meninggalkan kami, Hanbin. aku memperingatkanmu untuk yang terakhir kalinya!"

Hanbin mengeratkan kepalan tangannya kuat, semua ini benar-benar menyiksanya. Apa yang harus ia lakukan sekarang?

"hyung kumohon biarkan akuㅡ" perkataan Hanbin terpotong saat Mino tiba-tiba mengucapkan sebuah kalimat yang mampu membuat pria itu kembali berpikir.

"aku memberimu pilihan lain" ujar pria tua itu

Mino memutar manik coklatnya menatap tajam ke arah saudara sepupu nya dengan rahang yang terkatup rapat.

"kau bisa bersatu dengannya asalkan kau memberi kami calon pemimpin klan dengan keturunan yang murni"

Pria itu terdiam beberapa saat, bagaimana jika ia gagal memberi Gledion seorang pewaris dengan darah murni keturunan werewolf?apakah ia akan ditendang keluar dari klan nantinya?atau mungkin diburu karena ia telah menjadi seorang pembangkang?

"bagaimana?apa kau bisa memberi Gledion seorang pewaris dengan darah murni seorang werewolf?"

Hanbin menatap mata pria berwajah tegas itu dengan tatapan tajam yang samar, seolah ia terlihat takut untuk mengambil pilihan yang ditawarkan Mino beberapa saat lalu.

"jika kau setuju, maka aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menutupi fakta penyatuanmu dengan seorang dari klan vampire"

Pria itu menatap segala arah gusar, terlepas apapun yang akan menjadi takdirnya nanti ia sudah siap dengan resiko yang mungkin saja ia hadapi

"aku menyetujuinya" tuturnya final

.
.
.

Beberapa hari lalu, seseorang mengirim sebuah gulungan surat di pondok tempat Jinhwan bernaung, tempat kecil itu yang selalu menampungnya semenjak ia memilih mengasingkan diri di dalam hutan.

[ 2 ] ᴍᴀᴛᴇ : ᴛʜᴇ ꜱᴇᴄᴏɴᴅ ꜱᴏᴜʟTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang