°

723 103 4
                                    

MY BOO

Kang ,
With Love .



-

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




“Hiks ..... hiks  Kwanie punya eomma dan appa kok teman – teman , mereka sedang pergi jauh , jangan jauhi Kwanie hiks... Kwanie juga mau bermain dengan teman - teman . Janji tidak nakal  , tidak curang hikss...“ bocah bertubuh cukup beristri  itu meringkup di ujung jalan dengan segerombolan bocah – bocah yang berdiri didepannya sedang memojokkan nya , tubuhnya isakan dan tubuh bergetar .





“ bocah bertubuh cukup beristri  itu meringkup di ujung jalan dengan segerombolan bocah – bocah yang berdiri didepannya sedang memojokkan nya , tubuhnya isakan dan tubuh bergetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Tadi ia ditinggalkan Chan , karena membeli es krim . Anak – anak itu tahu kalau Seungkwan mengampung hidup di keluarga Chan . Chan terlalu populer di golongan anak kecil itu karena Chan adalah sosok yang kuat , tidak menangis saat terjatuh , pandai bermain semua permainan dan mudah bergaul dengan siapapun .



Tetapi ketika Seungkwan datang , anak – anak itu menganggap Seungkwan sudah merebut Chan dari mereka . Karena kemana – mana selalu berdua dan tak jarang Chan mengabaikan teman – temannya untuk Seungkwan .


“Yak..... sudah cukup . Chan tidak suka  jika punya teman yang suka membuat orang lain menangis . Baiklah , jika tak suka Kwanie tapi tidak berbicara seperti itu . Itu jahat  tau tidak ? Ishh... Chan malu punya  teman yang suka membuat orang lain menangis seperti ini ! Sudah pergi , ingat ya jangan berbicara dengan Chan jika masih tidak mau berteman dengan Kwanie juga . “ seperti diperintah orang dewasa anak – anak itu bubar dengan cepat .

Chan berdiri di depan Seungkwan , membela sang kakak dengan semua kemampuannya . Ketika semua teman - temannya itu sudah pergi , Chan berbalik  menghadap Seungkwan . Menurunkan badannya sehingga sejajar dengan posisi Seungkwan , hendak menenangkan kakaknya yang cengeng itu .



“Sudah Kwanie jangan menangis , Chan ingin menangis juga jika Kwanie menangis seperti ini . Ini es krim Kwanie , ayo dihabiskan ! , Chan harus mengantri di nomer 3 loh . Lama sekali jangan sia – siakan usaha Chan . Ayo cepat makan ! ”

Tangan yang lebih tua menerima uluran es krim stroberry di depannya dengan sedikit bergetar dan isakan yang lebih tua pun berangsur – angsur menghilang .

“Jika Kwanie ada yang menyakiti sedikitpun . Tolong beritahu Chan ya , Kwanie itu kakak Chan . Seorang adik harus bisa melindungi sang kakak !” ucapnya sambil memegang tangan Seungkwan yang tidak memegang es – krim .


“Kebalik Chan , harusnya Kwanie yang melindungi Chan . Nanti Kwanie janji akan melindungi Chan



Andwe ! , Kwanie kakak yang spesial dan istimewa yang hanya dimiliki oleh Chan saja . Jadi Kwanie tidak boleh terluka sedikitpun “ jawabnya dengan tangan yang mengusak rambut yang lebih tua .

















Seungkwan ingat semua itu , bahkan setiap kata yang Chan ucapkan untuknya . Tersenyum karena sampai sekarangpun Seungkwan merasakan bagaimana pandai dan cerdiknya sang adik melindungi nya dari bahaya yang mendekat pada dirinya  .




Sekarang  Seungkwan berjalan menuju kebun milik teh milik pamannya dengan senyum yang selalu ada di wajahnya . Membawa keranjang yang berisi botol air dan beberapa biskuit yang dibuat sendiri tentunya . Hatinya seakan selalu terlalu gembira jika pergi ke kebun sang paman .




Tujuannya hanya tiga , membantu sedikit  sang paman , membawakan cemilan penganjal lapar karena belum waktunya makan siang dan terakhir yaitu bertemu dengan teman – temannya . Seungkwan menga nggap mereka teman karena mereka mau bersenda gurau dengan lepas degan Seungkwan . Selain Chan , hanyalah mereka teman baik Seungkwan .



Hari ini mungkin hanya membersihkan daun – daun mati yang ada di pohon teh . Semua pegawai pamannya itu sangat kenal baik dengan Seungkwan . Menikmati cemilan di bawah pohon besar di kebun teh itu adalah yang terbaik . Seungkwan sangat – sangat suka dengan ini .




Melihat Seungkwan tertawa lepas seakan menyadarkan sang paman jika Seungkwan sudah dewasa , bukan lagi sekecil ketika ia peluk ketika pertama Seungkwan datang ke rumahnya .





Beberapa hari yang lalu, sahabatnya dari kota , Jang Geung Seuk . Menawarkan memperkenalkan sang keponakannya itu dengan anak sahabat nya di kota . Mesti Geung Seuk bilang ‘memperkenalkan’ tapi entahlah ia masih belum rela melepaskan Seungkwan kecilnya .





Lagi pula ia sadar diri , mereka adalah orang desa . Tak pernah berpakaian bermerek dan  tak pernah datang ke pesta mewah seperti mereka . Pemikirannya itu semakin kuat saat tau siapa yang Geung Suk maksut . Mereka adalah pemasok teh miliknya .




Perusahaan milik tuan Choi . Ia sungguh merasa tak pantas , belum lagi jika keponakannya merasa cocok dengan putra mereka . Apakah Seungkwan mampu menghadapi publik dan pendapat orang lain tentang dirinya ?
Geung  Suk datang lagi kemaren sore menyampaikan jika keluarga  Choi akan datang karena merasa cocok dengan Seungkwan  . Minggu lagi , tapi ia masih memberi tahu anggota keluarganya lain , khususnya Seungkwan . Sekarang ia hanya akan menyerahkannya pada tuhan . Mengikuti takdir yang harus ia lakukan .

















TBC
Follow and vote for support me
Coment too!

TBCFollow and vote for support me Coment too!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Kang’s note : Terima kasih yang udah baca , koment dan vote sekaligus . Aku sayang kalian , luv💚 . Part ini khusus untuk kalian 💚
Dan buat yang hanya baca doang , aku juga sayang kalian tapi dikit :( , moga di part depan diberi kesadaran buat koment and vote :)))))) .









My Boo• | [VERKWAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang