(

1.5K 132 28
                                    

MY BOO

Kang ,
With Love .

-






Paman Lee berjalan menuju ruang makan di rumahnya dengan sahabat kota dan calon besannya . Walaupun belum ada kepastian , setidaknya Seungkwan dan Vernon tidak menunjukkan tanda – tanda penolakan .









"Wah...... meja makan dibawah  . Joonie suka  , ternyata ada bantal untuk duduk juga . Grandpa , I want something like this in mansion . " ujar Joonie yang seketika turun dari gendongan sang kakek ketika melihat meja makan unik yang baru jumpai pertama kali dalam hidupnya . Duduk di atas salah satu bantal disamping meja dengan semangat . Tangannya juga menepuk menepuk meja makan dengan senyuman di wajahnya yang semakin melebar .


Ha – Joon memang bereaksi dengan luar biasa . Menemukan hal sederhana yang  semestinya anak – anak pada seusianya sudah familiar akan hal itu tapi ini kali pertama ia lihat adalah suatu kesenangan tersendiri untuk Ha – Joon . Ia sedari lahir sudah dilimpahkan segalanya tanpa terkecuali yang terkesan lebih cukup dan segala hal yang ia mau langsung ia dapatkan , tetapi hidup di lingkungan mewah yang dibuat keluarganya itu tak membuat Ha – Joon tinggi hati . Nilai – nilai kedisiplinan juga diberikan oleh keluarganya yang lain tanpa kelonggaran sedikitpun  .

"Joonie ini bukan meja makan dibawah , ini adalah meja tradisional . Kwanie tolong ambilkan nasi dan lauk khusus untuk jagoan Lee satu ini , sepertinya dia sudah tidak sabar untuk mencoba makanan buatanmu . " ucap Paman Lee sembari mengusap kepala Ha Joon dengan pelan .




Seungkwan yang merasa namanya dipanggil dan diberi perintah oleh sang paman langsung mengambilkan nasi dan lauk dan Ha-Joon . Ruang makan dan Dapur di rumah keluarga Lee ini hanya terpisahkan oleh satu pintu yang hanya ditutupi tirai unik . Ini tentu saja memudahkan Vernon untuk melihat Seungkwan , melihatnya melakukan apapun . Kekanan dan kekiri melakukan pekerjaannya dengan sibuk, entahlah apa yang ia lakukan . Vernon hanya memerhatikan wajahnya yang indah dengan senyuman yang selalu terpatri .



"Joonie mau duduk dengan mommy dan aunty cantik , nanti juga mau disuapi aunty cantik . Boleh kan mommy ? "


"No , Joonie sudah besar seharusnya sudah tidak boleh manja . Lagipula aunty Joonie nanti bagaimana makannya ?" , siapa lagi jika bukan Seungcheol , dia selalu tegas jika masalah seperti ini . Mungkin ia ingin sang anak tidak bergantung kepada siapapun dan bertanggung jawab akan apa yang ia lakukan .

"O-okay no problem dad . Joonie sowwy... "

Semua sudah duduk di tempat masing – masing , bahkan Chan yang tadi harus pergi ke kebun sudah kembali . Kecuali , Seungkwan tentu saja . Ia masih menunggu masakannya masak . Memang tadi pagi ia sudah memasak tapi ia tak tahu jika ada seorang anak dari keluarga mereka yang ikut . Memasak beberapa hidangan lagi untuk calon keponakannya itu sepertinya tidak terlalu buruk bukan ? .



Juga ia tidak ingin terlalu membebani sang bibi . Sudah cukup bibinya itu  mengeluarkan beberapa lembar uang yang ia dapatkan dari pamannya untuk membeli beberapa bahan makanan yang termasuk jarang dibeli keluarga mereka karena harganya yang sedikit mahal .




Seungkwan juga senang karena nampaknya ,  Vernon dan Chan juga beberapa kali tampak  berbicara dengan akrab . Berbicara tentang beberapa hal random membuat mereka lebih mengenal satu sama lain dan ternyata mereka punya ketertarikan yang sama kepada olahraga .


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Boo• | [VERKWAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang