9

263 33 4
                                    

Jakarta, 09 April 2013
Rumah Off | 23:44 WIB

"Cape banget gila," ujar Krist yang langsung menjatuhkan bokongnya di atas sofa. Krist berniat meraih ponselnya yang terletak di atas meja namun digagalkan oleh Off.

"Eits, belum jam dua belas malem. Mau ngapain lo?" tanya Off penuh selidik. Ditatap begitu oleh sahabatnya, Krist hanya memutar mata sebal dan mengurungkan niatnya untuk bermain ponsel.

"Nanti aja Krist main hpnya. Manfaatin waktu yang ada, siapa tau ini terakhir kali kita bareng-bareng," ucap New santai sambil menyuap sisa jagung bakar ke dalam mulutnya.

"Sembarangan amat tu mulut," seru Tay yang disusul lemparan remahan popcorn yang ada di atas meja. Lemparan itu tepat mengenai dahi New, yang tentu saja dibalas New dengan tatapan sebal.

"Ujian udah selesai, party juga udah, tinggal daftar kuliah aja nih yang belom," ucap Gun tiba-tiba.

Hari ini adalah hari Minggu. Sejak kemarin sore, mereka memutuskan menginap di rumah Off untuk menyelenggarakan party sebagai tanda lulus-lulusan mereka sekaligus perpisahan sebelum menginjak jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Sejak tadi pagi, banyak kegiatan yang mereka lakukan bersama-sama. Dimulai dari olahraga pagi, renang, memasak, menonton film, bermain game, hingga tadi mereka baru saja menyelesaikan acara bakar-bakaran di pekarangan rumah Off.

"Jangan bahas sekarang lah, santai aja dulu," sahut Singto yang dibalas anggukan oleh teman-temannya.

"Terus sekarang ngapain?" tanya Krist yang dibalas gelengan kepala oleh teman-temannya. "Agenda kita juga udah abis kan?" tanya Krist lagi.

"Tidur aja yuk, gue udah ngantuk," ucap Gun sambil menguap. Ujung matanya sudah berair, rasa kantuk mulai menguasainya. Saran Gun disetujui oleh teman-temannya. Mereka pun berjalan menuju kamar yang sudah Off sediakan. Krist dengan Singto, New dengan Gun, dan Tay dengan Off.

"Tay, tukeran dong. Gue mau tidur sama Off," ucap Gun saat mereka sampai di hadapan kamar masing-masing. Kamar mereka berderet, paling ujung kamar Krist dan Singto, di sebelahnya kamar New dan Gun, baru terakhir kamar Tay dan Off.

"Kenapa emang?"

"New kalo tidur gabisa gelap. Sedangkan gue gabisa terang." Gun menggeser badan Tay ke arah New lalu berpindah posisi ke samping Off.

"Yaudah Tay, lo juga gabisa gelap kan? Sama New aja tidurnya," sahut Singto yang sedari tadi mengamati percakapan mereka. Ucapan Singto diangguki oleh Krist.

"Udah udah, ayo Tay tidur," putus New sambil menarik tangan Tay masuk ke dalam, disusul dengan Krist dan Singto yang masuk ke dalam kamar mereka secara bersamaan.

"Lo tidur jangan rusuh ya Off, gue udah ngantuk berat nih," ucap Gun memperingati Off yang sedang menatapnya. Gun menelusup masuk ke dalam kamar Off meninggalkan sang pemilik kamar yang memutar matanya jengah.

Off menutup pintu dan menguncinya. Ia berjalan ke arah kulkas pribadi di kamarnya dan mengeluarkan beberapa kaleng minuman. Gun yang sudah berbaring dibawah selimut memandang Off dengan heran.

"Itu apa?" tanya Gun penasaran.

"Kepo. Udah sana tidur duluan."

Gun yang memang rasa penasarannya tinggi, bangkit dari tidurnya dan kembali merebahkan kepalanya di pinggir kasur. Di sampingnya, terdapat Off yang terduduk di lantai sambil menyenderkan kepala pada kasurnya.

"Anker? Itu bir bukannya?"

Off mengangguk singkat. Ia membuka kaleng pertama dan meneguk habis kaleng tersebut. "Rendah kok alkoholnya, cuma lima persen. Gausah khawatir."

Tentang Kita [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang