Bagian Tujuh🥀

53 13 2
                                    


ولما سئل صلوات الله عليه من الأكياس من الناس من هم؟ قال: (أكثرهم للموت ذكراً، واحسنهم له استعداداً، أولئك الأكياس ذهبوا بشرف الدنيا ونعيم الآخرة )

Ketika Nabi Shalallahu alaihi wasallam ditanya tentang siapakah orang-orang yang cerdas itu? Beliau menjawab : “Yang banyak mengingat kematian di antara mereka dan yang terbaik persiapannya diantara mereka untuk menghadapinya. Mereka itulah orang-orang yang cerdas, pergi membawa kemuliaan dunia dan kenikmatan akhirat.

-Cinta Dalam Istikharah 🕊
.
-@dnnsa_ar-

Play music Maudy Ayunda—Kamu dan kenangan🎵

Biar lebih dapet feel-nya.

Sempatkan vote dan komen!

Hari ini, tepat hari Jum'at. Nenek yang teramat dia sayangi, nenek yang teramat ia cintai pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.

Tepat setelah dokter menyatakan bahwa sang nenek telah berpulang ke rahmatullah,  hatinya hancur.

Sakit.

Sesak.

Sesal.

Pikirannya berkecamuk. Kini tak ada lagi yang mengajarinya membuat kue bolu yang enak.

Tak ada lagi yang menasehatinya kala ia sedang gundah.

Tak ada lagi sosok yang selalu mengajarinya arti kesabaran dan keikhlasan.

Tak ada lagi yang membuatkannya ketupat sayur yang lezat.

Tak ada lagi yang sosok yang menemaninya tidur.

Tak ada. Tak ada lagi. Semua telah hilang.
Pergi bersama semua kenangan. Meninggalkannya untuk selama-lamanya.

Memori tentang kebersamaannya bersama nenek tercinta terus berputar-putar layaknya kaset rusak.

"Eyang, bolunya enak banget Zirah pengen belajar buat biar jago seperti eyang." kata seorang anak kecil berusia 10 tahun memakai khimar biru senada dengan gamisnya kemudian mencomot potongan bolu terakhir yang berada di piring.

"Zirah bisa aja nih mujinya, iya nanti eyang ajarin cara buatnya ya.." balas seorang wanita yang tak lagi muda tapi masih terlihat cantik dengan balutan gamis berwarna maroon senada dengan khimar yang ia pakai.

"Sekarang aja eyang, sekarang." bujuk Zirah menarik-narik lengan baju Ningsih.

"Iya sayang, iya jadi pertama-tama Zirah siapin bahannya dulu, terus...."

Setelah melalui serangkaian proses yang panjang, akhirnya bolu buatan Zirah jadi. Segera ia sajikan di piring dan meminta Ningsih untuk mencobanya.

"Yeyyy akhirnya jadi!" teriak Zirah kegirangan. Pasalnya baru kali ini Zirah belajar membuat bolu dan dia sudah sangat mahir dalam menguleni dan menakar adonan bolu.

"Yey... Zirah berhasil, Sini biar eyang cobain enak nggak ya kira-kira?" ucap Ningsih lantas mencomot potongan bolu yang sudah dipotong-potong tersebut.

Ningsih berdehem. "Ekhem..."

"Gimana eyang?  nggak enak ya?" tanya Zirah. Sungguh!  ekspresi Ningsih sulit sekali ditebak.

"Masya Allah, mirip sekali dengan bolu buatan eyang."

"Serius eyang?  Zirah nggak nyangka banget!  padahal baru pertama kali buat bolu yeyyy!!" Serunya berjingkrak-jingkrak karena kelewat senang.

Cinta Dalam IstikharahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang