Kunci dari semua hal adalah shalat. Kalau kita masih sering berbuat salah maka ada yang salah dengan shalat kita.
Ustadz Adi Hidayat
.
-Cinta Dalam Istikharah-dnnsa_ar🕊
Sudah hampir 5 tahun aku meninggalkan Kota kelahiranku dan juga... Zirah. Segala memori tentangnya masih terlintas dibenakku. Entah bagaimana kabar dia sekarang, aku tak tahu. Aku telah mengganti nomor ponselku karena insiden handphone milikku jatuh saat acara OSPEK. Sejak saat itu aku tak tahu lagi bagaimana kabar Zairah.
Zairah. Satu nama yang masih melekat dalam ingatanku. Perasaan yang selama ini kupendam masih menggebu dalam hati. Tapi aku tak punya nyali untuk mengungkapkan isi hati.
Jantung ini selalu berdetak tak karuan acapkali berdekatan dengannya. Itulah mengapa aku selalu cuek padanya. Rasa tak percaya diri kadang menghalangi niat hati.
Berulang kali aku mencari sosial media miliknya, berharap ada satu petunjuk untukku, tapi nihil. Bahkan sosial media milik kembarannya---Zainal---pun tak kutemukan. Kabar terakhir yang kudengar, Zirah berkuliah di Cairo, tepatnya Universitas Al-Azhar.
Sempat waktu itu aku melihat Zirah bersama laki-laki yang ku tafsir adalah anak kuliahan. Saat itu mereka terlihat sedang berdebat. Entah apa yang sedang diperdebatkan mereka.Flashback
Bel tanda pelajaran telah usai berbunyi nyaring. Para siswa-siswi XI MIPA 3 bernafas lega. Akhirnya pelajaran yang paling mendebarkan telah selesai. Pak Casbari yang tak lain adalah guru pelajaran Matematika segera beranjak dari tempat duduknya dan mengucapkan salam lalu keluar dari kelas.
Saat Zirah dan Kinan baru berjalan beberapa langkah, ponsel milik Zirah berbunyi. Zirah segera merogoh saku rok panjangnya. Lantas menekan tombol hijau yang tertera. Ternyata adalah Rumana---istri dari kakak Uminya---Fatin.
"Assalamu'alaikum, Ra? udah pulang sekolah?
" Wa'alaikumussalam, Kak. Zirah baru keluar kelas nih, ada apa?"
"Siapa, Ra?" tanya Kinan berbisik.
Zirah menjauhkan ponsel miliknya. "Kak Rum, istrinya Om aku," balas Zirah lantas mendekatkan lagi ponsel ke telinganya.
"Gini Ra, Kakak mau minta bantuan ke kamu buat bolu sama donat soalnya kakak mau bikin tasyakuran Shaquille, kamu bisa bantu?"
"Bisa kak, bisa. tapi nanti nunggu Zirah pesen Go-Car dulu ya kak, soalnya Abi sama Umi lagi nganter Abang lomba Qira'at di Jombang,"
"Nggak usah, kakak udah nyuruh Adit buat jemput kamu, kakak juga udah minta izin Abi Umi kamu,"
"Tapi kak, Zirah sama Adit bukan mahram loh, Zirah nggak mau" rengek Zirah.
"Nanti macet takutnya Ra kalau kamu naik Go-Car, kamu duduknya jangan terlalu deket, terus kamu jadiin tas kamu penghalang,"
Akhirnya Zirah pasrah, mau tak mau ia harus pulang bersama Adit. "Yasudah kak,"
"Makasih ya Ra, kakak tutup telponnya dulu, Assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikumussalam"
"Kenapa Ra, kok lesu?" tanya Kinan heran melihat perubahan raut wajah Zirah.
"Aku disuruh bantuin bikin donat sama bolu." jawab Zirah.
"Ya bagus dong, kamu kan suka bikin kue,"
Zirah menghentakkan kakinya kesal. "masalahnya aku harus pulang sama Adit!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Istikharah
SpiritualSAQUEL BRING ME TO JANNAH! ⚠AWAS BAPER! || REMAJA ISLAMI || "Aku lebih senang mendoakan daripada mengungkapkan. Sebab, dalam do'a tiada penolakan." -Zairah Aiza Zahra- "Ada yang senantiasa mencintaimu dalam diam yang baik, suaranya tak terjamah tel...