"Wanita yang berjilbab lebar bukan gaya ibu-ibu, tapi gaya bidadari surga."
Zairah Aiza Zahra-
Cinta Dalam Istikharah
.
Aku berdo'a yang terbaik untukmu, dan aku berusaha memperbaiki diriku. Agar kelak yang terbaik untukmu adalah aku. Bahkan untuk sekadar menyebut namamu entah mengapa hatiku selalu bergetar.Aku berusaha membujuk Sang Rabb-ku, apabila engkau memang ditakdirkan untukku, menjadi imamku, menjadi menyempurna separuh agamaku, semoga Allah segera mempersatukan kita dalam sebuah ikatan suci yaitu pernikahan. Namun apabila memang bukan engkau orangnya, semoga segera Allah hapuskan rasa yang belum halal untuk kumiliki.
Aku tahu, jatuh cinta memang bukanlah kesalahan. Cinta hadir karena memang fitrahnya. Tapi apakah halal bila seorang terus menerus berharap lebih pada dia yang belum pasti ditakdirkan bersamanya?
Oh Allah! tolong ampuni hamba yang telah berharap kepada selain-Mu. hamba sadar, berharap kepada manusia adalah sumber kekecewaan yang disengaja. Astagfirullah..
Ketika kata terakhir telah selesai dia tulis, perempuan dengan ciri khas pakaian serba hitam itu menutup kembali buku diary miliknya dan menyimpan rapih di laci. Dia masih memikirkan satu nama yang telah menduduki hatinya sejak enam tahun lamanya. Nama yang selalu dia langitkan namun tak kunjung Allah pertemukan. Nama yang selalu membuat hatinya bergetar tiap kali seseorang menyebut namanya. Dia.
Gadis itu kembali tersadar dari lamunannya. Dia beristighfar dalam hati, mengapa dia begitu memikirkan seseorang yang belum tentu menjadi miliknya? Zairah segera bangkit dan mengambil beberapa buku yang tergeletak di perpustakaan mini miliknya. Zairah meraih buku yang berjudul "Dalam Istikharah." Dibukanya lembar kedelapan belas yang isinya membuat dia sangat takjub.
"Pada hakikatnya hati tiap manusia itu, Allah lah pemiliknya jadi bagaimanapun cara kamu mendekatinya jika Allah tak memperkenankan agar hati itu jatuh terhadapmu maka tak akan pernah terbuka jalur cinta untukmu darinya. Namun sebaliknya bagaimanapun, se-asing apapun namamu di dalam hatinya jika Allah terlebih dahulu mencintaimu maka mudah bagi Allah untuk meletakkan namamu ke dalam hatinya. Maka kejarlah cinta Allah terlebih dahulu, maka Allah akan pilihkan salah satu hambanya yang juga sedang mengejar cintanya untuk ikut mencintaimu."
Zairah sedikit tertampar dengan kata-kata yang baru saja dibacanya. Benar. Pada hakikatnya, yang telah ditetapkan untukmu akan segera menemukan jalan. Namun sebaliknya. Jika memang dia bukan takdirmu, sekuat apapun kamu menjaganya pasti akan terlepas juga.
Untuk saat ini yang harus Zairah lakukan adalah, terus mendekat pada Sang Illahi, dan perbanyak shalawat untuk mendapat syafa'at Rasullulah kelak. Tak usah memikirkan terlalu yang belum halal untuknya. Masih banyak hal yang ingin Zairah raih diusia muda. Contohnya menjadi salah satu penulis terkenal seperti Asma Nadia. Karyanya yang melegenda dan hampir semuanya dijadikan film. Sungguh pencapaian yang luar biasa.
Zairah merasa bosan karena hampir seharian ini dirinya hanya terpaku pada laptop miliknya.
Brak!
Tiba-tiba pintu kamar Zairah terbuka lebar. Menampilkan sesosok laki-laki berwajah rupawan yang tak lain adalah kembarannya sendiri. Zainal.
"Udah 3x Abang bolak-balik masih disitu mulu! Ayo bantuin Umma, jangan dikamar mulu anak gadis!" cerocosnya.
"Abang kayaknya harus lebih belajar adab di Mesir deh, kalau mau masuk ketuk pintu dulu, ucapin salam." tegur Zairah yang mulai jenuh dengan tingkah kembarannya. Sementara Sang Empu hanya menanggapi dengan cengiran kuda khas miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Istikharah
EspiritualSAQUEL BRING ME TO JANNAH! ⚠AWAS BAPER! || REMAJA ISLAMI || "Aku lebih senang mendoakan daripada mengungkapkan. Sebab, dalam do'a tiada penolakan." -Zairah Aiza Zahra- "Ada yang senantiasa mencintaimu dalam diam yang baik, suaranya tak terjamah tel...