Chapter 1

10.1K 601 26
                                    

Segelas air mineral sukses mendarat di wajah namja berkulit pucat, bukan tanpa alasan. Wanita yg baru sebulan ia kencani sukses tersulut emosi ketika suara khas seorang Min Yoongi sang playboy yg menyatakan kebosanannya terhadap wanita cantik di sebrang mejanya dan mengakhiri hubungannya.

"KAU AKAN MENERIMA AKIBATNYA, MIN. KAU AKAN MENCINTAI LAKI LAKI DISISA HIDUP MU!!" dan wanita itu meninggalkan Yoongi yg sibuk mengeringkan wajah tampan nya.

Dia menghela nafas panjang, lalu bangkit dan pergi meninggalkan kafe dan semua orang yg berbisik melihat kearahnya.

Ini bukan kali pertama Min Yoongi memainkan perasaan seorang wanita, dan meninggalkannya dengan segala sumpah serapah nya. Entah sudah berapa wanita yg ia buat hatinya terbang dengan sikap dingin dan sok romantisnya itu, menidurinya dan meninggalkannya.

Siapa yg tidak jatuh dalam pesonanya, dingin, berwajah tampan, bermata sipit dengan raut wajah mengantuk, terkesan cuek tapi romantis.

Diam diam menghanyutkan, itu lebih tepatnya.

Oh, jangan lupa juga dia kaya. Tapi perhitungan.
Karna dia selalu menerapkan sikap Take and Give dalam dunia bisnis nya.

"Kau baik baik saja tuan muda?" Tanya Namjoon sang sekretaris berdimple manis yg duduk di kursi depan.

Matanya terus mengawasi si tuan yg duduk bersandar dengan wajah datarnya, dengan pandangan lelah ke luar jendela.

Sang tuan muda hanya berdeham menjawab pertanyaan sekretaris.

"Haruskah kita pulang malam ini tuan?"

"Tidak. Aku ingin menemui Suran."

Sang Asistem mengiyakan titah atasannya. Mereka melaju membelah jalanan kota seoul menuju salah satu sebuah hotel mewah milik Yoongi.

Suran sudah menunggu di salah satu Suite Room kesukaan Yoongi. Dan Yoongi ingin melepas segala hasrat lelahnya itu bersama Suran.

.
.
.
.
.

Jimin mengetuk salah satu kamar Suite setelah melihat daftar tamu di kertas kerjanya. Setelah memastikan tak ada jawaban, si housekeeping membuka pintu kamar dengan kunci yg dia bawa.

Dia menatap ruang tamu kamar hotel suite itu dengan Mata membola. Begitu berantakan.

"Huh.. apa perang dunia pindah ke ruangan ini? Baru juga ruang tamunya. Bagaimana ranjangnya.. hihi." Desis Jimin riang.

Dan dengan cepat ia merapihkan botol botol wine dan Champaigne, bathrobe yg bertebaran di karpet lantai dengan beberapa alat kontrasepsi di sana.

Ini bukan Kali pertama si housekeeping manis itu menemukan hal yg seperti ini. Tanpa rasa jijik ia menyingkirkan benda kotor itu kedalam kantong sampah hitamnya dengan sarung tangan karetnya.

Setelah rapih, ia beralih ke ruang kerja kecil di kamar suite. Disana juga sama berantakannya dengan ruang tamu.

Oke sekarang tinggal kamar tidur.

Demi dewa Neptunus beserta spongeboob dan Patrick.

Jimin benar benar mengira kalau perang dunia berakhir di ruangan ini.

Bagaiman tidak semua sudah tak pada tempat semestinya. Yg tersisa hanya ranjang dan kasur yg tidak ber alas.

Baru kali ini dia melihat tamunya bermain serandom ini.

"Pasti panas sekali permainan mereka. Cih.. anak muda jaman sekarang." Gerutu Jimin seraya membenahi bantal dan guling yg bertebaran di segala penjuru.

Mengganti sprei, dan merapihkan kasur. Menepatkan kembali barang barang pada tempatnya.

Setelahnya Jimin memasuki kamar mandi.

[✓]   A F E K S I  | YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang