Helikopter Keluarga Min mendarat lancar di jam 6 pagi ini di kerajaan Choi. Yoongi dengan wajah khas yg selalu mengantuk turun dengan santai dengan pakaian yg serba hitam. Kontras membuat kulit pucatnya menonjol di balik pakaian gelap.
Oh jangan lupakan topi hitam beraksen ring berjajar di ujung moncong menambah kesan cool si pemilik kulit pucat.
"Tuan muda Min." Seorang kepala Maid keluarga Choi ber nametag Im menyambut kedatangan Yoongi di balik Pintu menuju dalam rumah. "pangeran Mochi masih ada di dalam kamar mandi. Telat bangun sepertinya. Mari saya antar ke ruang keluarga."
Yoongi mengikuti Pak Im paruh baya itu membawanya. Lagi lagi Yoongi begitu tertarik dengan lukisan Kodok sesame street itu dan kembali terkekeh ketika melewatinya.
"Itu lukisan Pangeran Mochi umur 7 tahun." Kata Pak Im menjelaskan tanpa menghentikan langkah mereka. Yoongi tampak sangat menyimak meski memilih tidak bersuara.
"pangeran mochi sangat tau kalau ayahnya itu penggemar berat Kermit sesame street. Dan menghadiahi lukisan tangannya sendiri pada sang ayah."
Oh pantas saja, begitu mencolok dan kekanak kanakan. Ternyata itu ulah Jimin :)
"Aku sudah 30 tahun mengikuti Tuan Besar berlayar. Dan menyaksikan setiap keajaiban hidup yg Tuan besar Choi dapat termasuk Pangeran Mochi. Kalau Saja Tuan Besar Seungri masih hidup. Mereka menjadi seperti keluarga Min sekarang." Tuam Im mengulas senyumnya.
Yoongi tak menjawab bukan karna tak sopan. Hanya tak tau harus membalas dengan kalimat yg bagaimana.
Mereka memasuki lift dan turun ke lantai 2. Setelah pintu lift terbuka terpampang ruang keluarga yg super mewah dominan warna hitam dan putih.
Yoongi di persilakan duduk di sofa empuk halus berbulu berwarna hitam. Di sebrang tempat duduknya terdapat tv sebesar aquarium seaworld. Tapi Yoongi tampak tak peduli. Karna keluarga Min juga punya.
"Harap tunggu sebentar tuan Min, americano anda akan di antar maid lain. Dan apa anda mau menonton?"
"Tidak terima kasih. Kurasa americano cukup."
"Baik saya Permisi."
Yoongi bersandar santai sebelum matanya akan menatap layar tabletnya untuk mencicil dokumen pagi ini.
Americano nya tiba dan Yoongi langsung menyesap demi memenuhi kebutuhan caffeinnya. Lalu mulai merambah dunia mayanya mengerjakan pekerjaan nya.
"Mochi.. Paman masih rindu." Mereka Datang dari lorong sebrang. Jimin tampak acuh sedang Taeyang merengek.
"Kalau begitu paman cepat lah menikah dan membuat mochi paman sendiri."
"Lihat sekarang yaa.. kau sudah pandai sekali membalikan kata kata paman."
"Aku ini sudah 25 tahun paman."
Yoongi bangkit dan memberi salam pada Taeyang.
"Mochi masih bekerja sebagai asistenmu Pangeran Vampir?"
"Tentu saja" Jimin menjawab sambil berputar mengelilingi ruangan. "Paman lihat sepatuku gak?"
"Oh nanti paman telponkan paman Im." Taeyang tampak meraih telpon di samping sofa bulu dan mengatakan untuk membawakan sepatu Jimin yg kemarin di cuci oleh maidnya.
"Maaf ya Hyung menunggu lama. Aku terlambat bangun." Kata Jimin duduk di sebelah Yoongi. Ia masih terlihat sangat menggemaskan dgn bahu yg turun sebelah.
"20 menit." Jawab Yoongi.
Tak lama sepatu Jimin datang dan Jimin segera mengambilnya dari maid. Tak lupa dengan ucapan terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] A F E K S I | Yoonmin
Fanfiction[Complete] Pikiran Yoongi yg semula di peruntuk kerja kerja dan bisnis kini berubah. Dia memikirkan hal hal yg berhubungan dengan perasaan seperti ini. Entah sudah berapa banyak wanita yg ia kencani, tiduri hanya untuk mendapat afeksi seperti ini. S...