Chapter 20

4.4K 311 3
                                    

Hari ini Hoseok sang Manajer kembali bekerja setelah mengambil cuti 1 minggu setelah Sunny sang anak Lahir kedunia. Senyumnya semakin lebar ketika beberapa staff yg belum sempat menjenguk menitipkan hadiah untuk Sunnynya.

Hosoek memandang heran ke2 sisi meja yg bersebrangan di pantri ketika waktu hampir menuju pergantian shift. Ada Jungkook dan alien yg sedang makan dan disebrangnya Namjoon sedang menyeruput kopi latte buatan Seokjin di temani Seokjin yg sedang membuka buku resep buatannya sendiri.

Apa yg di lewatkan selama seminggu ini olehnya? Ia cukup penasaran kalau hanya sekedar menyaksikan kemesraan mereka tanpa bertanya apapun.

Namun sebelum Hosoek ingin mengganggu ke2 pasangan burungnya,  ponselnya bergetar panggilan masuk. Menampilkan nama Yoon di sana.

Setelah panggilan berakhir Hosoek kembali ke ruangannya untuk berganti atasan. Setelahnya dia menuju Lobby hotel yg ternyata Yoongi sudah menunggu disana.

"Jiminie gak ikut?" Tanya Hosoek ketika benar benar melihat Yoongi sendiri.

"Dia tidur setelah minum obat."

"Jiminie sakit?" Yoongi masuk ke dalam mobil dan di susul Hosoek.

"Dia mengalami pergeseran engsel bahu. Setelah terapi dia di beri obat anti nyeri." Mobil melaju keluar bangunan hotel.

"Ceroboh sekali anak gembilku." Hoseok tertawa membayangkan wajah gemas Jimin yg merengek kesakitan. "Aku ingat dia pernah di lindas trolly selimut oleh Gyury. karna tubuhnya yg mungil berjongkok di depan Trolly dan Gyuri sama sekali gak melihatnya disana."

Yoongi ikut tertawa mendengar cerita Hosoek. "Dia memang seperti anak anak." Tambah Yoongi.

"Aku senang hati dinginmu mulai menghangat."

Yg di ajak biacara hanya mengulas senyum kenyal. "Bagaimana anakmu? Apa dia tidak menangis kau pergi bekerja secepat ini?"

"Anakku baru 7 hari Yoon, belum sebesar Jimin."

Jimin lagi jimin lagi. Habis Jimin manis sekali sih.. dan cocok untuk di jadikan umpama bayi besar. :D

15 menit perjalanan menuju pusat kuliner gangnam mereka turun dan berjalan kaki sedikit untuk bisa sampai di sebuah kedai ramen. Kedai  tempat dimana Yoongi dan Hosoek memulai pertemanan mereka.

Mereka hanya saling melempar pandang sarat akan nostalgi setelah masuk ke dalam kedai. Di jam makan siang begini jangan harap kedai ini bisa menyisakan 1 kursi kosong dengan sengaja.

Tapi Yoongi sudah mereservasi khusus hanya untuk mereka ber2. Tepat dimana dulu mereka saling berbagi tempat hanya untuk mencoba ramen kuah susu bertabur Jagung manis. Lalu Yoongi yg lupa akan dompet atau card kebanggannya.

Dan darisanalah mereka menjalin pertemanan yg baik. Hosoek yg seperti matahari dan Yoongi yg seperti kutub membuat mereka sulit akrab tapi cepat mengerti.

"Kejutan untukku kau mengajakku makan disini dengan menu yg sama." Kata Hosoek memberitahu setelah menu langsung datang oada mereka.

"Nostalgi." Yoongi mengambil sumpit yg ada di sebelahnya dan langsung di santap sajian ramen yg masih mengepulkan asap itu.

"Bagaimana kau dan Jiminie?" Hosoek bertanya setelah ia mengunyah habis ramennya.

"Baik. Kalau cidera bahu Jimin sembuh kami akan menikah."

Hosoek batuk keselak Sumpit. Bukan— Ramen. Hingga menimbulkan sensai perih di kerongkongannya. Ia segera mengambil air dan meneggak habis.

"Kau bercanda." Hosoek tak percaya.

[✓]   A F E K S I  | YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang