Lie

1.7K 253 16
                                    

Jangan lupa Vote dulu!🥰😗
Mulmed itu "Lie" punya Jimin ya kalau mau sambil dengerin:)
Enjoy!

.
.
.
.
.



30 Days With Ahjussi

Jennie Pov.

"AHJUSSssii...i...i...TAEYONG!?!?"
Aku terkejut!

Dan saat itu.........
Aku melihat Taeyong dengan gadis lain.

Aku segera menghampiri Taeyong dengan wajah tidak enak tentu saja. Siapa yang tidak marah bila pacar mereka membohongi mereka untuk bersama perempuan lain di hari jadi mereka.

Hatiku terasa hancur dan sakit. Orang yang kucintai dan kupercayai telah menghancurkan segala kepercayaanku. Kenapa aku selalu mengalami hal seperti ini? 3 tahun ia membohongiku, sungguh bodoh!

"Taeyong!"

"B-b-babe?..."

Kulihat raut wajah Ahjussi dan ia terlihat bingung. Masa bodo dengan Ahjussi yang bingung, aku saja juga bingung!

"Apa yang kaulakukan disini huh!? Bukankah kau sedang berada di Hongkong Taeyong!"

"Babe dengarkan dulu...."

"Dan siapa perempuan itu? Pacarmu iya!?"
Seisi ruangan sekarang benar benar mempehatikan kami.

"Bukan babe dengarkan dulu."
Mencengkram lengan Jennie.

"Lepaskan brengsek!"

"I need to explain this all to your first please... dengerin dulu"

Author pov.

Jennie mencoba melepaskan cengkraman tangan Taeyong namun nihil... kekuatan Taeyong jauh lebih besar dari pada Jennie.

"Ck, dasar anak muda"
Pikir Taehyung.

"Lepaskan aku! Ini sakit hiks."
Jennie mulai menangis, sebenarnya bukan karena tangannya, namun karena hatinya yang hancur dan sakit.

"Dengarkan aku dulu Jennie, Aku selama in..."

"Lepaskan!"
Taehyung menyela ucapan Taeyong dan melepaskan cengkraman tangan Taeyong dan Jennie.

"Siapa kau! Ini urusaknku dengannya kau tak berhak ikut campur!"

"Ini urusanku! Dia adalah tanggung jawabku! Dia menangis karenamu! Dan kau Jangan pernah main fisik dengan wanita kuperingatkan!"
Sambil menggenggam tangan Jennie dengan halus dan lembut.

"Hiks Ahjussii....."
Jennie langsung memeluk Taehyung dan menenggelamkan kepalanya di dada bidang milik pria Kim tersebut.

Taehyung terkejut namun ia tak tega untuk menolak pelukan gadis ini, Ia tahu bahwa Jennie sedang dalam keadaan hancur dan ia harus segera dibawa pergi dari sana.

Bahkan diluar dugaan siapapun Taehyung sedikit membalas pelukan Jennie untuk menenangkannya. Perempuan terakhir yang Taehyung peluk adalah Bibi In dan itupun saat ia berusia 8 tahun.

"Ayo pergi"
Bisik Taehyung mendekat ke telinga Jennie.

"Ne Ahjussi, bawa aku pergi menjauh darinya hiks!"
Jawab Jennie.

"Wait! Kau pamannnya? Aku tak bermak—"

"Biacaralah yang sopan kau! Aku jauh lebih tua dari padamu dan ini caramu
berbicara padaku? Sungguh tak memiliki etika ck"
Ucap Taehyung menyela Taeyong kembali dan langsung meninggalkannya.

"Aku akan kembali segera, tolong simpan apa yang gadis ini pilih tadi dan gaun yang ia gunakan sekarang akan kubayar juga."
Ucap Taehyung pada salah satu pelayan sebelum benar benar meninggalkan butik tersebut.

Di perjalanan...

Jennie dan Taehyung akhirnya keluar dari butik itu dan sekarang sudah berada di dalam mobil. Jennie masih menangis, apalagi saat ia tidak melihat pacarnya mencoba mengejarnya. Apakah Jennie benar benar tak berarti di matanya?

"Jangan menangisi orang seperti itu bodoh! Lagipula Kenapa tak pernah curiga?"
Tanya Taehyung sedikit kasar.

"Huaaaa ahjussii! Kau jahat! Aku juga benci Ahjussi!"
Jennie semakin kesal dan sedih.

Taehyung sudah tak tahan dengan tangisan Jennie. Ia segera memikirkan cara untuk menenangkan gadis ini.

"Yak! Park Playboy!"
Taehyung menelfon salah satu sahabatnya.

"Sudah lama kau tak memanggilku dengan sebutan itu Tae hahaha"
Balas si pria Park di dalam sambungan Telfon.

"Bagaimana cara menenangkan wanita menangis"

"UHUKKK UHUKK! Kau tak pernah berpacaran ya? Aku lupa kau memang tak pernah.  Tunggu... kau sedang dekat dengan wanita? ASTAGA AKHRINYA!!! KU KIRA KAU JERUK MAKAN JE..."

"Diam! Cepat beri tahu aku bagaimana caranya."

"Aish Tae, kenalkan perempuan itu kepadaku, aku mau melihat pilihan wa—"

Tut.

Taehyung memutuskan sambungan telefon mereka. Ia berpikir bahwa Jimin tak akan bisa membantunya. Ia kembali menatap Jennie dan perempuan itu sekarang tertawa.

"Jennie Kim... kau baik baik saja?"

"Ahjussi kau benar benar menelfon temanmu untuk menanyakan hal bodoh seperti itu?!?! Hahahahaha!"
Jennie tertawa karena tindakan Taehyung.

Aneh saja bagi Jennie melihat Kehidupan Taehyung. Ia benar benar orang awam yang sesungguhnya. Pria goa! Ya setidaknya itu berhasil meredakan tangisan Jennie. Namun Jennie masih sakit hati tentu saja.

"Apa yang salah dengan tindakanku? Aku hanya bertanya karena benar benar bingung."

"Baiklah baiklah.. Ahjussi Gomawoo. Kau sudah melindungiku tadi"
Jennie tersenyum kecut kepada Taehyung karena ia masih sedih tentu.

Taehyung hanya terdiam dan fokus menyetir selama sisa perjalanan. Mereka berdua sedang fokus di pikiran mereka masing masing. Yang satu sakit hati memikirkan kekasihnya dan yang satunya lagi memikirkaan pekerjaanya. Gila kerja memang Taehyung ini!

Akhrinya mereka sampai di mansion Taehyung. Jennie langsung keluar dan sebelum masuk ke dalam kamarnya ia sempat berbicara dengan Taehyung.

"Ahjussi terimakasih untuk hari ini, maafkan aku bila aku merepotkanmu. Jangan khawatir aku tak akan mengganggumu untuk beberapa hari ini. Aku perlu menenangkan pikiranku dan kau juga tak usah khawatir bila aku jarang muncul dihadapanmu hehe! Aku masuk dulu... Bye Tae Ahjussi!"

3 hari Jennie Kim benar benar tak muncul di hadapan Kim Taehyung. Kata bibi In jennie sibuk mengurung diri di kamar. Ia tetap makan dan minum tentu saja, namun ia tak keluar dari kamarnya. Bibi In lah yang mengantar makanannya selama ini.

Bagus bukan bila gadis itu menghilang dari penglihatan Taehyung. Ia bisa fokus kembali ke pekerjaanya..... namun pikiran sialan Taehyung terus memikirkan gadis itu selama beberapa hari ini. Bisa gila lama lama jika begini terus!

"Aghhh sial! Kenapa aku terus memikirkan gadis bodoh itu!"
Geram Taehyung di ruang kerjanya.

Tbc.


Aku naikin targetnya ya!
20 Vote🌟 bakal Up!
Makasih semua yang udah support work ini👍😭
Maaf byk typo

30 Days With Ahjussi  || TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang