Propose!?!?

1.6K 239 26
                                    

30 Days With Ahjussi~

Jangan lupa Vote thankuu

.

.

.

"Kalau aku menikah memangnya kau mau menjadi istriku?"

Seketika seluruh badan Jennie menjadi tegang. Jantungnya terpacu untuk berdetak beribu ribu kali lebih cepat. Pipinya segera memerah menandakan bahwa ia sangat malu sekarang. Baru saja Jennie menoleh ke arah Taehyung untuk menanykan apa yang pria itu katakan padanya sekali lagi namun Taehyung justru berdiri.

"Aku pergi sekarang... jangan tidur terlalu malam mandu."

Taehyung tersenyum manis sembari mengacak acak rambut Jennie lalu kemudian ia segera pergi meninggalkan Jennie yang tentu saja sedang tidak baik baik saja.


JENNIE POV

Ahjussi baru saja mengacak acak rambutku dan itu membuatku gila sungguh.... apalagi setelah ia mengatakan bahwa apakah aku mau menjadi istrinya. Gila gila gila ada apa denganku ahhhh. Tidak mungkin Jennie pasti ia hanya menggodamu lagi.... iya kan?

Ucapan ahjussi terus menerus berputar dipikiranku. Setiap kali aku mengingatnya rasanya ada kupu kupu berterbangan di dalam perutku. 

"Yahhh Jennie sadar ayooo!! Jennie kau jangan mau ditipu, lagian kau tak menyukainya kan?"

Aku berbicara sendiri sambil menatap cermin.

"Apa aku menyukainya??? Ahhh tidak tidakk... kau hanya terkejut bukan begitu Jennie?"

Aku menepuk kedua pipiku untuk menyadarkan diri. Saat aku membaringkan diriku di kasur, lagi lagi aku memikirkan ucapan Ahjussi kembali. Hasilnya aku hanya bisa tidur selama 2 jam tadi malam.

Pagi ini aku telah membersihkan diri dan turun ke bawah untuk sarapan. Aku memasuki ruang makan dan bertemu dengan bibi in. Apakah aku sudah tenang? Tentu saja tidak, aku tak bisa berhenti memikirkannya. 

"Selamat pagi Nona."

"Bibi selamat pagi! Sudah Jennie katakan untuk memanggil nama Jennie saja kan kemarin"

Bibi In hanya tersenyum sembari mengangguk.

"Baiklah Jennie maafkan bibi, bibi belum terbiasa."

"Jangan meminta maaf bibi, kan Jennie jadi tidak enak."

Bibi In kembali tersenyum dan di balas senyuman pula oleh Jennie.

"Jennie ingin wafel atau roti?"

"Terserah bibi, yang mana saja Jennie suka kok!"

"Baiklah Bibi siapkan sarapannya dulu ya."

"EHH BIBI..."

"Iya ada apa Jennie?"

"Emmm anu.... Ahjussi sudah pergi kan?"

Baru saja aku menyebutnya, tiba tiba pintu ruang makan terbuka dan menampilkan sosok yang baru saja aku sebutkan. Aku terkejut karena biasanya Ahjussi sudah berangkat pada waktu ini.

"Bibi In bisa tolong buatkan oatmeal?"

Bibi In mengangguk kemudian keluar untuk menyiapkan sarapan kami. Aku menatap Ahjussi diam diam karena aku masih malu dengan kejadian semalam. Ia kemudian mendekat dan duduk di depanku perisis. Sial sekali, padahal aku ingin menghindarinya hari ini, sekarang ia justru berada didekatku. Mengapa Dewi Fortuna selalu tidak pernah berada di pihakku.

Ahjussi sepertinya sedang menatapku. Aku memberanikan diri untuk mendongakkan kepalaku untuk menatapnya. Tatapan mata kami akhirnya bertemu, jelas ada kecanggungan di mataku namun tidak dengannya.

30 Days With Ahjussi  || TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang