xvii | keputusan bodoh

1.9K 477 66
                                    

Tenang, iskemik bukan apa-apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tenang, iskemik bukan apa-apa. stay cool, Cal.

Berpuluh kalimat penenang telah Calandra rapalkan guna memantrai rasa khawatirnya, namun sayangnya tidak berpengaruh apa-apa ketika memori gadis itu berputar pada titik-titik spidol yang ditorehkan Edelyn di atas papan tulis. Edelyn adalah salah satu guru biologi terbaik yang pernah Calandra temui. Pada salah satu pertemuan pembelajaran, beliau pernah menjelaskan apa itu Iskemia.

Katanya, Iskemia dapat menyebabkan gagal jantung serta stroke. Mengingatnya, Calandra tidak bisa bernafas tenang diatas kursinya sementara dokter masih saja belum keluar untuk sekedar mengatakan bahwa ibunya baik-baik saja.

"Apa perlu ibu jatuh sakit biar lo mau pulang?" suara Daniel mendadak terdengar begitu menyakitkan saat Calandra menangadah demi melihat wajah sembab adiknya itu. Daniel sempat menatap sinis pada Tama yang ikut untuk mengantar Calandra.

"Dari mana lo tau ibu kena iskemik?" Itu tanya pertama yang terlontar dari Calandra, karena ia tau tidak ada gunanya menanyakan keberadaan ayah untuk saat ini.

"Dokter bilang gitu sebelum dia masuk buat buat pemeriksaan kedua." Daniel menyahut pelan. "Mereka nunggu Ayah buat konfirmasi, tapi lo tau sendiri, dia nggak akan datang. Akhirnya walaupun gue merasa benar-benar capek untuk nyuruh lo pulang, gue pun ngeberaniin diri buat chat. Dan lo perlu tau kalau gue udah ngerasa lega, seenggaknya buat sekarang."

Tangis Calandra mendadak pecah, bikin Tama maupun Daniel panik seketika. Perempuan itu terlalu kuat untuk didapati dengan kondisi bersimbah air mata. Calandra memegang dadanya yang terasa begitu sesak, tangan sebelah lagi bertumpu pada lengan Tama.

Calandra masih sesegukan ketika dokter dan seorang suster keluar dari ruangan. Adegan yang kental akan sinetron, namun cukup bisa membuat Calandra jauh lebih deg-degan.

Daniel membawa Calandra menuju tempat yang disebut ruang konsultasi ketika dokter paruh baya itu mengisyaratkan perwakilan keluarga untuk ikut dengannya, sedang Tama menunggu diluar.

"Iskemia yang dikandung tubuh ibu Lena sudah terbilang akut. Saudari sudah pernah menggugurkan kandungan lebih dari sekali, apa benar?" Dokter bertanya to the point, Calandra dan Daniel bertatapan, tergemap dengan penuturan itu.

"Ibuk nggak bilang begitu dok, kami berdua nggak tau apa-apa." Daniel menjawab seolah menegaskan fakta itu tidak benar.

"Kami sempat mengadakan pemeriksaan selaput darah untuk meneliti aborsi si ibu, namun saya rasa untuk sekali pengguguran nggak akan mengakibatkan kekurangan pasokan suplai darah sebanyak ini." Sang dokter memperlihatkan selembar kertas tipis berisi hasil pemeriksaan. "Saya meninjau ada sebuah kekerasan keluarga karena ibu Lena terlalu stress, terlihat dari kondisi tubuhnya. Ditambah lagi dengan menggugurkan kandungan. Maka dari itu pihak rumah sakit akan membantu mencoba menghubungi yang terkait."

TAMANDRA, SUNGHOON ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang