Gulf Kanawut, Pria berparas manis yang usianya baru menginjak 23 tahun akan di jodohkan oleh Maenya atas amanah dari mendiang Ayah Gulf. Sebelum meninggal, Ayahnya memberi amanah agar Gulf di jodohkan oleh anak seorang sahabat nya.
Mew Suppasit, Se...
Sudah 3 hari semenjak hari dimana Gulf pergi ke tempat kerja milik Mew, pikiran Gulf menjadi ovethinking sehingga berpengaruh terhadap sikapnya.
Sikapnya yang tadinya cerewet dan ceria kini menjadi murung dan lebih banyak menghabiskan waktunya di kamar sendirian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini Gulf kembali membuat sarapan untuk Mew.
"P'Mew ini aku buatkan bekal" ujar Gulf sembari menyodorkan bekal milik Gulf.
Mew menerima bekal dari tangan Gulf dengan tatapan bingung, biasanya Gulf akan merayunya untuk sarapan bersama namun hari ini Gulf menyiapkan bekal untuknya, namun karena tidak mau mengambil pusing karena sudah mepet akhirnya Mew kembali meninggalkan Gulf untuk pergi ke kantor.
Waktu berlalu begitu cepat sehingga sekarang hari pun sudah sore, Mew memutuskan untuk kembali sebentar ke mansion karena ada beberapa barang yang ketinggalan.
Saat Ia memasuki kamar Ia berpapasan dengan Gulf. Ia menatap Gulf namun Gulf langsung memutus tatapannya dari Mew.
"P'Mew sudah pulang?, maaf aku belum menyediakan makan malam" sapa Gulf yang berniat berjalan keluar kamar.
"Tunggu... matamu sembab? Ada apa?" tanya Mew karena Ia melihat mata Gulf yang sembab dan perubahan sikap Gulf.
Gulf memegangi kantong matanya dengan seolah tidak tahu apa yang menyebabkan matanya sembab. "Sembab? Tidak apa-apa Phi, mungkin hanya kelilipan" bohong Gulf.
Mew mengangguk acuh, Ia kembali memfokuskan dirinya mencari barang yang Ia cari.
Gulf meremat kedua tangannya dibelakang bajunya, sedingin itu suaminya, Ia hanya ingin tahu dan penasaran dengan perubahan sikap Gulf.
"Jika tidak ada apa-apa aku akan kembali ke kantor sekarang, tidak usah memasak makan malam" Mew lalu berjalan keluar pintu kamar.
"Phi bisakah kau mengesampingkan pekerjaanmu?" ujar Gulf dengan suara tertahan.
Mew menghentikan langkahnya lalu menoleh sekilas ke arah Gulf.
Mata Gulf yang tadinya sembab berubah menjadi merah seperti menahan air matanya agar tidak keluar.
"Gulf, ada apa denganmu? Kamu tidak seperti biasanya, aku sudah menanyaimu tadi." Mew mulai jengah dengan Gulf, beberapa menit yang lalu Ia bilang tidak apa-apa kemudian Ia mempertanyakan sebuah pertanyaan yang bahkan Mew sendiri tidak pernah berpikir bahwa Gulf akan menanyakan ini.
"Apakah itu hal aneh bagi sebuah pasangan yang sudah menikah? apakah itu aneh jika aku meminta waktumu Phi? Apa Phi tidak menyadari seberapa sibuknya dan dinginnya dirimu padaku, Phi?" Gulf mengajukan beberapa pertanyaan yang sudah Ia simpan beberapa hari lalu, Ia sudah tidak bisa menyimpannya, sehingga Ia akhirnya mengutarakannya hari ini kepada Mew.