Chapter 4 {wedding day}

10.8K 923 65
                                    

Happy Reading✨
.
.
.

2 minggu telah berlalu semenjak makan malam pertama yang mempertemukan Gulf dan juga Mew, kini tanggal pernikahan mereka kian semakin mendekat, namun tidak dengan hubungan mereka.

Mereka jarang bertemu, bahkan tidak memiliki nomor ponsel masing-masing, Gulf bahkan jarang membicarakan hal mengenai calon suaminya itu kepada teman-temannya, padahal teman-temannya ingin mengetahui bagaimana rupa calon Gulf ini, namun Gulf selalu bilang...

"Nanti lihat pas di pernikahanku saja."

"Jaga rasa penasaran kalian hingga pernikahanku."

Selalu saja begitu! Siapa yang nggak kesal coba?

Hari ini Maenya bilang Pho dan Mae Mew beserta Mew akan kerumahnya untuk makan malam lagi. Gulf sebenarnya agak malas mengingat 2 minggu lalu Ia sudah berpikiran yang tidak-tidak dengan perlakuan Mew. Ia akui jantungnya berdetak tidak karuan saat itu namun Gulf menepis perasaan itu.

Ting tong...

Mae Gulf membukakan pintu berlapis kayu jati dan menampilkan keluarga Mew, yaitu Pho dan Mae nya Mew serta Mew nya tengah berdiri di depan itu.

Mae Gulf dan Mae Mew segera bercipika-cipiki ria serta Gulf menunduk hormat kepada orangtua dari Mew. Gulf melihat Mew yang masih saja setia dengan ekspresi datarnya itu, Gulf bahkan terlihat sangat canggung.

Mae Gulf mempersilahkan masuk dan membawa mereka ke meja makan, sedangkan Gulf menunggu untuk menutup pintu setelah orangtua Gulf dan Mew telah tiba di meja makan.

Gulf menarik gagang pintu kedalam sembari melemparkan tatapan bingung ke arah Mew, Ia menautkan salah satu alisnya meminta jawaban kenapa Mew masih disini? Ngapain dia ngeliatin Gulf menutup pintu?.

"Phi ngapain masih disini?.. ke meja makan duluan saja." tawar Gulf tanpa ekspresi.

Mew hanya bergumam lalu berjalan santai menuju meja makan.

"Apaan sih? Nggak jelas banget!" keluh Gulf dalam hati.

Gulf kemudian menyusul mereka semua ke meja makan. Terlihat beberapa makanan telah tersaji di meja makan, mereka larut dalam suasana makan malam dengan orangtua Gulf dan Mew sibuk membicarakan tentang apa-apa saja yang berkaitan dengan pernikahan ini.

"Akhirnya nggak kerasa ya seminggu lagi" ucap Mae Mew.

"Ah iya benar sekali, bagaimana? apakah kalian sudah mengenal satu sama lain?" sambung Mae Mew bertanya spontan yang membuat Gulf dan Mew sedikit tersedak.

"Uhukk... uhuk.. a-ah iyaa tante, begitulah" ucap Gulf hambar sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Eh masih aja manggil tante? Mae dong, kan sebentar lagi kamu jadi menantu imutnya Mae" goda Mae Mew yang dibalas oleh tatapan malas dari Mew.

"Mah, berhenti menggoda menantu kita, dia terlihat malu sekarang" timpal Pho Mew.

'Aku tidak mengerti kenapa aku ditempatkan diposisi seperti ini ya dewaa' Gulf kembali mengeluh didalam hatinya sedangkan mimik wajahnya hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan dari orangtua Mew.

Rasanya mereka sangat menerima Gulf, namun sepertinya orang yang dihadapannya ini, si om-om tukang serobot sama sekali tidak menggubris ku! Oih, bagaimana bisa sikap orangtua dan anak berbeda jauh?!.

📌1 Minggu Kemudian..

Gedung pernikahan megah telah terhiasi dengan ornamen pernikahan yang simple namun mewah, beberapa papan ucapan selamat telah terpampang didepan pintu masuk.

Tell Me to Love You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang