Chapter 15 {khawatir}

11.5K 871 42
                                    

Happy Reading✨
.
.
.

"Gulf apa masih sakit?" Mew menatap Gulf khawatir, pasalnya sejak tadi mereka bangun, Gulf beberapa kali merintih seperti menahan sakit akibat permainan milik Mew semalam,semenjak malam pertama mereka, Mew sudah tidak dapat lagi menahan hasratnya kepada Gulf, Ia akan memakan Gulf jika Ia bisa, Gulf yang notabenenya adalah bot tidak dapat melalukan apapun, jujur saja aura Mew sangat kuat jika Ia menginginkan "itu" membuat Gulf mau tidak mau juga terlena oleh aura seorang Mew.

Tapi terkadang jika hasrat birahinya sedang memuncak Mew akan menjadi ganas dan tidak terkendali, akibatnya ya seperti semalam, Mew meminta Gulf untuk melakukannya hingga subuh, mereka baru tertidur pada pukul empat pagi karena hasrat milik Mew tidak dapat diredakan dengan cepat kemarin.

Gulf tersenyum kecut. "Sakit sedikit Phi, tapi Gulf nggak apa-apa kok, nanti juga hilang"

"Maafkan Phi, sayang. Semalam Phi benar-benar tidak bisa menahannya, maaf karena telah menyakiti Gulf, ini kali pertama dan terakhir Phi, Phi janji. " Mew mendekati Gulf, memeluk punggung Gulf, melingkarkan kedua lengannya di pinggang milik Gulf.

"Berhentilah meminta maaf Phi, Gulf nggak apa-apa" ujar Gulf berusaha meyakinkan Mew

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berhentilah meminta maaf Phi, Gulf nggak apa-apa" ujar Gulf berusaha meyakinkan Mew.

"Tapi kan.."

"Sudahlah Phi, Phi mau ke kantor kan? Sana mandi dulu, Gulf sudah siapkan air hangat." Gulf terlebih dulu memotong ucapan dari Mew, Ia tidak ingin seharian hanya mendengar kata maaf dari suaminya.

"Terimakasih sayang, ngomong-ngomong nanti Lusa, Phi ada acara makan malam bersama dari perusahaan-perusahaan besar,Gulf temani Phi ya" ujar Mew.

"Tapi Phi, bagaimana jika nanti mereka melihat Phi membawa seorang laki-laki?" Gulf sedikit khawatir, Mew merupakan seorang penerus dari Jongcheveevat Corporation dan juga membawa jabatannya sebagai seorang CEO, apa yang akan di katakan orang lain jika melihat Mew membawa seorang laki-laki, terlebih membawanya sebagai pasangan.

"Memangnya kenapa? Gulf kan memang pasangan Phi, memang Phi salah membawa pasangan Phi kesana?"

"Gulf hanya takut membuat Phi malu" Gulf menundukkan kepalanya, Ia benar-benar takut Ia hanya akan menghancurkan pertemuan ini.

"Gulf.." panggil Mew pelan.

"Tatap Phi.. " sambung Mew.

Gulf menatap manik mata milik Mew, manik mata kekhawatiran tampak jelas di kedua mata Gulf.

"Untuk apa Gulf malu? Kita tidak melakukan kesalahan atau perbuatan apapun yang merugikan mereka, Gulf. Urusan orang lain ingin bilang apa, itu terserah pada opini mereka, yang terpenting Gulf ikut ke pertemuan ini ya, temani Phi. Phi tidak bisa jauh dari Gulf, kalo bisa Phi batalkan, apa lebih baik dibatal-"

"Hush..." Gulf menutup mulut Mew dengan jari telunjuknya. Ia menggeleng, mengisyaratkan Mew untuk tetap mengikuti pertemuan itu.

"Baiklah, Gulf ikut. Phi mainnya ngancem,jangan dibatalkan" kesal Gulf.

Tell Me to Love You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang