Another Okay

901 123 4
                                    

Jisu tidak pernah, sekalipun tidak pernah merasakan jantungnya seakan mencelos keluar hanya karena seorang gadis.


Ini adalah hal baru baginya, rasa nyeri yang timbul di dalam dadanya setiap kali ia menaruh perhatian pada Yeji adalah hal yang baru, dan anehnya, ia menyukai itu.

Jisu diam mematung di tempatnya, memperhatikan Yeji dari jauh seakan gadis itu akan hilang jika ia berkedip.

Jisu tidak tahu apa yang membuatnya begitu tertarik dengan gadis bermata elang yang kini sibuk menggiring bola di jauh hadapannya.


Jisu tidak tahu perasaan macam apa yang ia miliki untuk Yeji.


Ia pernah membaca novel remaja di mana sang tokoh utama memiliki perubahan sikap yang drastis ketika ia jatuh cinta pada seseorang.


Tunggu dulu,


jatuh cinta?


Jisu menggelengkan kepala, berusaha sekuat mungkin menjauhkan pikiran itu dari dalam otaknya.

Ia tidak mungkin jatuh cinta, terutama dengan sahabatnya sendiri.


Terutama dengan Yeji.


Jisu merasa ada tembok besar transparan yang seakan berusaha untuk terus menghalanginya.

Membatasi dirinya untuk tidak melakukan ini dan itu.

Tembok yang ia bangun sendiri di antara dirinya dan Yeji.

Jisu memilih untuk tidak mendekati tembok itu, apalagi melompatinya.

Sampai ketika ia mendapati Yeji menoleh ke arahnya di waktu yang bersamaan, tersenyum seakan gadis itu tahu kalau ia sedang diperhatikan.

Lalu Jisu kembali kehilangan akal sehatnya.

Yeji hanya tersenyum, seperti biasa, namun kali ini ia terlihat lebih kaku. 

Mungkin karena lelah

Namun tetap saja, senyum  yang sederhana itu berhasil membuat Jisu semakin membeku di tempatnya. Tangannya basah oleh keringat dan Jisu hampir saja lupa bagaimana cara untuk bernapas.

Apa hal seperti ini juga terjadi pada orang lain?

Atau hanya Jisu?


Yeji berhenti tersenyum, namun gadis itu tetap melihat lurus ke arah Jisu. Sebentar, sebelum ia mulai melambaikan tangannya dengan semangat.

Dan detik itu juga Jisu menyadari sesuatu.


Yeji adalah cinta pertamanya.


Segalanya terasa seperti mimpi. 

Semua tentang Yeji berputar di dalam kepalanya secara tiba-tiba dan Jisu masih tidak tahu bagaimana cara mengoperasikan kembali sistem gerak di tubuhnya.

Yeji selalu punya caranya sendiri untuk membuat Jisu terlihat seperti orang gila setiap kali Yeji ada di dekatnya

Jisu tidak pernah lagi tidur dengan teratur, bangun dengan teratur, dan bahkan ia mengalami kesulitan dalam belajar.

Yeji, Yeji, dan Yeji.

Nama yang selalu mengisi kepalanya setiap kali Jisu memaksa untuk terpejam di malam hari, saat ia bersusah payah membuka mata di pagi hari, dan ketika ia berada di ujung keputusasaan saat menyelesaikan tugas statistika.


Yeji selalu ada di pikirannya, menggantikan apa yang seharusnya ada di sana.


Semuanya menjadi tidak teratur dan berantakan.

Namun sampai kapan pun, Jisu tidak akan pernah menyalahkan Yeji.

Karena ia sendiri menyukainya.

Menyukai setiap hal kecil yang Yeji lakukan untuk mengobrak-abrik hatinya. Menyukai debaran yang Yeji berikan setiap kali gadis itu tidak melakukan apa-apa terhadapnya.

Jisu menyukainya.

Meski kadang hal itu membangkitkan kembali rasa sakit di dadanya. Namun ia tetap merasa baik-baik saja.


Karena Jisu menyukai Yeji.








Sugar and Smoke ; yejisu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang