Obliviate

663 96 1
                                    

Ryujin adalah sosok yang selalu ada untuk Jisu.

Setiap detiknya, Ryujin seakan tidak pernah membiarkan Jisu merasa jatuh dan kesepian. Bahkan di saat-saat terberat gadis itu, Ryujin tidak pernah meninggalkan Jisu sama sekali.

Ryujin selalu berusaha memberikan segala yang ia punya untuk gadisnya.

Gadis itu selalu berada di samping Jisu kapan pun kekasihnya berjuang melewati masa-masa sulit, memberikan segala support yang ia punya, membiarkan Jisu mencoba segala hal baru yang ia temui tanpa pernah sekalipun mengekang gadis itu.

Ryujin adalah anugerah terindah yang Jisu dapatkan.

Ryujin selalu meyakinkan Jisu bahwa akan selalu ada hari lain untuk memulai semuanya kembali setiap kali gadis itu merasa gagal, dan Jisu bersyukur karena Ryujin ada dalam hidupnya.

Jisu bersyukur akan kehadiran Ryujin, gadis itu telah banyak mengisi kekosongan Yeji, atau mungkin lebih dari itu.

Hingga tiba hari di mana jari manis mereka terlingkar cincin yang sama dan Jisu dapat melihat kehadiran Ryujin yang lebih sering dari sebelumnya karena kini mereka tinggal di bawah atap yang sama.

Keduanya melangsungkan pernikahan dengan tertutup, hanya keluarga dan teman dekat yang hadir dalam acara sakral itu.

Namun tidak dengan Yeji.

Bukannya Jisu tidak mengundang gadis itu, bukan.

Ia telah mengirim undangan melalui pesan surel namun Yeji tidak pernah merespon email-nya.

Bahkan Jisu juga mengirim undangan langsung ke kantor gadis itu dan ia tetap mendapati ketidakhadiran sosok Yeji di acara pernikahannya.

Jisu memaklumi hal itu.

Gadis itu tahu betul bahwa karir Yeji mungkin memaksa gadis itu untuk menghabiskan waktunya di belakang meja gambar, mendesain puluhan proyek dan ia tidak punya waktu untuk sekadar membuka email darinya.

Dan itu bukan masalah.

Jisu tidak lagi mempermasalahkan kehadiran Yeji.

Karena jika sekalipun gadis itu datang, Jisu tidak tahu apakah ia akan merasakan paru-parunya kembali diremas ketika matanya menangkap sosok Yeji berada di tengah kerumunan orang-orang yang ia sayangi.

Jisu tidak tahu apakah ia akan merasakan jantungnya berdetak ratusan kali lebih cepat dari biasanya atau tidak.

Jisu tidak tahu apakah perhatiannya akan teralihkan ketika pembacaan janji suci berlangsung.

Jisu tidak tahu, dan ia tidak mau tahu.

Karena jawaban dari semua pertanyaan itu kemungkinan adalah iya.

Maka Jisu setidaknya bersyukur Yeji tidak hadir. 

Karena mungkin, mungkin saja, pernikahannya tidak berjalan semulus yang sudah terjadi.




Sugar and Smoke ; yejisu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang