Matahari mulai naik, sinar nya masuk ke celah celah jendela mengenai sosok gadis yang tertidur nyenyak. gadis itu berbalik memunggungi sinar matahari.
"Sarada bangun, kau habis baca apa semalam tidur jam 1 hah?!" Sosok wanita membuka pintu kamar dengan warna serba oren.
"Ehh, iya ma,"Sarada membuka kedua iris hitam nya. menatap sekitar menyesuaikan
pencahayaan yang masuk ke retinanya.Surai hitam itu nampak berantakan, Bangkit dari tidur segera berjalan ke kamar mandi, tak lupa ia membawa ponsel berwarna oren. Kebiasaan yang tidak bisa di hilangkan yaitu membaca wattpad sambil mandi.
setelah selesai berurusan dengan mandi, Sarada bersiap memakai seragam sekolah. menuruni tangga sambil bermain ponsel, ia duduk di meja makan.
"Sarada kalau mau makan taruh dulu ponsel nya," wanita bersurai pink itu menegur putri nya dengan menghentak panci kosong,
"Ma, selow dong, lagi seru nih cerita nya di bagian bagian konflik," Sarada berseru sambil menyuapkan nasi pada mulut nya, Sakura hanya menggelengkan kepala, tak tau harus berkata apa.
"Sara, taruh ponselnya dulu," Sasuke, sang papa berbicara Segera Sarada menurut, ia tak ingin pagi pagi udah adu mulut sama Papa yang di sayangi nya.
"Nanti yang antar Sara siapa? papa atau mama?"
"Papa, sekalian mau berangkat ke kantor,"ucap Sasuke.
"Mama harus segera ke butik, banyak pesanan," Ucap Sakura, Sarada hanya mengangguk. ia melanjutkan makan nya.
......
"Hati hati ya pa," melambaikan tangan pada mobil hitam yang terlihat menjauh.
Sarada berlari menuju kelas, ia akan melanjutkan bacaan yang tertunda tadi, kelas masih sepi hanya Sarada seorang diri yang baru datang.
Segera menaruh tas di laci meja, mengambil ponsel bercase oren. ia segera memposisikan tempat paling nyaman untuk membaca.
Entah kenapa tiba tiba saja air mata Sarada turun membasahi pipinya, ia terlalu terharu dengan jalan cerita yang menyedihkan, menangis deras. mungkin kalau teman sekelasnya melihat, Sarada sudah di anggap tidak waras.
"Sar, lo kenapa?" Chocho baru memasuki kelas ia sudah mendapati Sarada yang tengah menangis histeris.
"Ini Cho... jalan ceritanya sedih.. hueee, nyesel aku baca cerita sad ending,"Sarada menujukan bacaan nya pada Chocho. wajah Chocho nampak tercengang ia benar baner geram Sama Sarada.
"Sar, udah deh kembali waras bisa kan?" Chochi memijat pangkal hidung, merasa frustasi mendapat teman yang sedikit waras, sedikit enggak.
Sarada menggeleng lucu, kaca mata merah nya sedikit turun bibir di majukan, nampak sangat imut.
"Kenapa lo tiba tiba imut gini sih Sar, pengen gue makan lo nya," Chocho mencubit kedua pipi Sarada dengan kencang membuat sang empu meringis kesakitan.
"Ish, sakit Cho."
"Udah ngerjain Pr biologi belum?"tanya Chocho sembari duduk di kursi belakang Sarada.
"Udah dong, nanti di marah sama bu Tenten lagi." jawab Sarada kembali fokus membaca wattpad.
"Sar, bisa gak sehari aja lo jangan baca wattpad?"
"Enggak, wattpad itu udah jadi bagian hidup ku," Sarada menatap aplikasi wattpad, ia mengingat saat pertama kali menggunakan aplikasi ini, dari awal Sarada memang sudah menyukai dunia wattpad dengan genre romance.
Kelas terlihat ramai, banyak siswa dan siswi yang sudah membentuk kelompok untuk menggosip, bermain dan masih banyak lagi, hanya Sarada seorang diri yang tidak membentuk kelompok ia terlalu fokus dengan membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
ꦽꦁ︧.۪̇〬°⃟᮪݇⃟⃟🍧ワットパッドガール Wattopaddogāru ꦽꦁ︧.۪̇〬°⃟᮪݇⃟⃟🍧
FanfictionSarada gadis pencinta wattpad, ia tak akan bisa hidup tanpa wattpad. setiap saat ia selalu membaca tak tau tempat, dimana saja. ia menyukai genre romance, sifat laki laki idaman yaitu dingin, cool, badboy, sama seperti tokoh favorit di cerita. bagi...