Baper

622 88 85
                                    

Sarada menatap Boruto yang tengah mengobati kedua pipi nya, ia masih memikirkan perkataan Hako.

"Makanya cari tempat tidur itu jangan di perpustakaan," celetuk Inojin menatap Sarada.

"Kan gak tau kalau bakal gini jadinya, lagian Boruto juga ada di sana kok," balas Sarada cemberut melirik Inojin dengan malas.

"Tapi siapa yang ngambil ponsel si hantu itu?" Tanya Iwabe duduk di atas meja, dasar tak ada sopan santun nya.

"Hantu?" Sarada bertanya dengan takut.

"Maksud gue Hako, mirip kayak hantu sih poni nya panjang amat," ucap Iwabe membuat Inojin tertawa.

"Gak tau, aku juga gak liat ada ponsel di meja," ucap Sarada kembali memikirkan Hako.

"SARADA! LO GAK APA APA KAN?" Tanya Chocho yang berdiri di ambang pintu sembari menenteng keresek putih berisi minuman dan camilan.

"Buset, cempreng amat suara lo," ucap Inojin menatap Chocho kaget.

"Serah gue lah," sewot Chocho.

"Aku gak apa Cho, cuma pusing dikit," jawab Sarada.

"Ehh kamu bawa apa minta dong," pekik Sarada kala melihat keresek yang di bawa Chocho, mengabaikan kemarahan sosok laki laki di hadapannya.

"Bisa diam?!" Tanya Boruto membuat kelas yang tadinya ribut kini terdiam, mendadak bisu termasuk Sarada memberhentikan gerak tubuh nya sehingga mirip seperti patung.

"Kalau mau ribut di luar," lanjut Boruto membuat beberapa siswa siswi keluar kelas ada juga yang bertahan di sana.

Inojin segera mengambil ponsel nya memberi pesan pada Himawari, Iwabe fokus sama bungkus permen yang tak bisa terbuka buka, Mitsuki hanya tersenyum menatap Boruto, Shikadai udah molor duluan, Chocho langsung makan keripik kentang dan Sarada yang menunduk tak sanggup menatap iris Biru Boruto.

Mengangkat tangan kanan ke udara mencengkram dagu Sarada pelan Boruto kembali fokus mengobatin pipi Sarada, karena tangan Boruto ia tak bisa bebas bergerak pandangan nya hanya terfokus pada Boruto.

Iris biru dengan warna biru laut, rambut tampak sedikit basah akan keringat terlebih wajah serius Boruto membuat Sarada halu dengan segala ketampanan cowok di depannya.

"Di kompres lagi nanti," ucap Boruto sembari melepas cengkraman tangan di dagu Sarada menyusun obat yang berserakan, Sungguh Sarada tak bisa melepas pandangan dari Boruto.

"Iya, uaahhh baperrr," teriak Sarada membuat beberapa orang termasuk teman teman Boruto menatapnya aneh.

"Napa nih bocah?" Tanya Iwabe pada Boruto yang di balas dengan wajah datar tanda tak tau dan tak peduli.

"Pasti lagi ngehalu nih anak," celetuk Chocho yang sudah hapal dengan tingkah aneh Sarada.

"Cho tau gak, di khayalan aku tadi ada pangeran berkuda putih terus dia meluk aku kan jadi baperr pengen deh," cerita Sarada membuat Chocho tertawa dengan kelakuan sahabatnya itu.

Sarada berdiri mendekat ke arah Inojin dengan tangan yang di merentangkan kedua tangannya, Inojin bisa menebak apa isi otak Sarada segera ia menepuk kepala Sarada berulang kali berharap otak waras gadis itu balik.

"Ish Sakit Inojin, aku pengen peluk aja kok kayak di khayalan aku tadi," ucap Sarada mengelus kepala nya, ia kembali ketempat semula melihat Boruto yang terlihat fokus pada ponsel.

Sarada segera memeluk Boruto tanpa izin membuat beberapa orang membuka mulut dengan lebar.

Boruto hanya diam tanpa terganggu dengan Sarada yang memeluk erat dirinya, ya setidaknya bukan gadis lain yang memeluk nya jika gadis itu bukan Sarada, mungkin lengan nya sudah patah.

    ꦽꦁ︧.۪̇〬°⃟᮪݇⃟⃟🍧ワットパッドガール Wattopaddogāru    ꦽꦁ︧.۪̇〬°⃟᮪݇⃟⃟🍧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang