Insiden pohon

602 73 20
                                    

Tanggal merah, hari kebangsaan bagi seluruh pelajar dimana mereka bisa bersantai tanpa mendengar ocehan sang guru.

"Hoaam, selamat pagi kamar ku yang berantakan!" Ucap Sarada dengn semangat, ia segera berlari memasyki kamar mandi tak lupa ponsel di tangan.

Sepuluh menit berlalu Sarada tengah bersiap dengan baju olahraga rencana nya ia akan berlari santai ke taman dekat rumahnya.

"Hmm, kira kira cocok pake handuk apa ya?" Tanya Sarada melihat handuk kecil dengan berbagai macam model seperti handuk dengan motif kelinci, motif Doraemon dan masih banyak lagi.

"Mungkin ini," putus Sarada memilih handuk dengan motif kelinci, ia segera berlari keluar kamar tak lupa membawa sebotol minum.

"Ma, aku ke taman!" Teriak Sarada dari luar rumah, ia berlari kecil.

"Jangan jauh jauh ya!" Balas Sakura melihat antusias Sarada yang berlari kecil tak lupa ia melambaikan tangan.

Sarada segera berlari keluar dari pelataran rumahnya, taman nampak ramai dengan anak anak yang tengah bermain bersama, ah Sarada jadi rindu sewaktu kecil, Sarada mulai berlari mengitari taman.

"Kakak, bisa bantu kami?" Suara anak kecil itu membuat Sarada berhenti, ia melihat dua orang anak kecil yang tengah menangis.

"Kalian ada perlu apa?" Tanya Sarada menudukan tubuh sejajar dengan anak kecil tadi.

"Bisa ambil kan boneka dia di atas pohon itu?" Tanya anak kecil itu menujuk pohon apel.

"Kenapa bisa bonekanya di sana?"

"Tadi boneka kiara di lempar sama anak anak itu," anak itu menunjuk sekumpulan anak kecil dengan seragama SD.

"Hah, baik kakak akan ambil kan kalian tunggu di sini ya."

Sarada mulai memanjat, mari kita selidiki isi pikirannya. 'coba saja aku jatuh lalu ada lelaki tampan yang menangkap ku, ah pasti itu sangat sangat romantis seperti di wattpad, mereka saling tatap dan jatuh cinta, eh apa yang ku pikirkan lebih baik ngambil boneka itu dulu' batin Sarada.

"Kakak hati hati!" Teriakan kedua bocah itu terus terdengar, Sarada hanya bisa berdoa agar ia dapat mengambil boneka berbentuk beruang itu.

"Kenapa anak SD itu bisa melempar boneka setinggi ini, mereka tidak tau apa aku ini pendek," keluhan Sarada terdengar  ia berusaha menggapai kaki boneka tersebut.

"Sedikit lagi!"

"Pasti bisa!"

"Semangat kak!"

"Ayo kak, aku bantu doa!"

"Sedikit lagi!"

Teriakan itu membuat Sarada kesal sendiri dengan tangan nya yang tak sampai sampai menyentuh kaki boneka tersebut, ia berdiri dan memeluk batang pohon tangannya ke atas hendak menggapai boneka beruang itu.

"KALAU PENDEK GAK USAH SOK SOK'AN JADI PAHLAWAN!" Teriakan itu membuat Sarada terkejut dengan tangan yang menggenggam kaki boneka nya, ia tersenyum namun.

Bruk

Ia terjatuh dengan kaki yang tak sanggup menahan beban berakhir keseleo, Sarada meringis pelan, Segera mengasih boneka itu pada kedua anak tersebut.

"Akh, sakitt kenapa bisa gini?" Ucap Sarada terus memperhatikan kaki nya, ia kesal pada sekumpul laki-laki yang tengah menatap nya.

"Heh sapa suruh lo manjat pohon," celetuk laki laki bertopi dengan wajah jengkel.

"Hiks hiks... Huaaa...sakit..hiks!" Tangis Sarada pecah membuat laki laki bersurai kuning maju dan berjongkok mengangkat dagu Sarada.

"Air mata nya berharga," ucap laki laki tadi menghapus air mata Sarada.

"Boruto hiks..Iwabe jahat banget hiks.. hiks.. huaaa sakitt!" Isak Sarada mengadu pada Boruto.

"Eh! Bambang salah gue apa?" Tanya Iwabe terkejut, gadis aneh itu menuduh nya melakukan kejahatan.

"Lo hidup aja udah salah," celetuk Inojin langsung mendapat bogeman dari Iwabe.

"Sialan lo!" Geram Iwabe.

"Iwabe gue cuma mau ngasih tau hati hati entar pak bos marah lohh," ucap Mitsuki membuat Iwabe melirik kearah nya dengan tajam, Boruto segera menggendong Sarada, mendudukannya di kursi taman.

"Sakit ya? Rasa apa?" Tanya Inojin dengan tampang polosnya mendekat ke arah Sarada.

"Hiks sakit lah hiks makanya rasain jadi aku biar tau rasanya kek apa hiks," isak Sarada menutup wajah dengan kedua tangannya ia menangis makin kencang membuat Inojin panik sendiri.

"Ke rumah sakit?" Tanya Boruto duduk di sebelah Sarada sembari memeluk gadinga itu.

"Enggak! Nanti kakinya di putusin aku gak bisa jalan lagi huaaa terus nanti gak ada yang mau sama aku hikss...sakitt!" Ucapan Sarada membuat suasana hening.

"Heh siapa yang mau sama lo tingkah kayak monyet kelepasan kandang," Iwabe mencibir.

"Munaroh! Kaki lo cuma keseleo ya kali di buntungin!" Pekik Inojin tertawa keras.

"Lo pikir hubungan apa, kaki nya diputusin?" Ucap Mitsuki hanya melihat ke-tidakwarasan Inojin dalam diam.

"Diam!"

Boruto menatap ketiganya dengan tajam seakan akan menghunuskan pedang fak kasat mata, mereka merinding kecuali Sarada yang fokus menangis.

"Tuh kan pawangnya marah!" Bisik Mitsuki pada Iwabe.

"Alah lu juga sama udah diam," balas Iwabe berbisik.

Boruto berjongkok di depan Sarada menarik kaki kanan gadis itu ia mulai mengurut dengan pelan, seketika tangisan Sarada berhenti ia mengintip dari sela sela jarinya dan melihat Boruto.

"Sweet banget ya, hiks jiwa jomblo ku tersakiti," drama Iwabe.

"Serasa nonton drakor yang sering di tunjukkan sama Hima," ucap Inojin.

"Sakit?" Boruto bertanya sembari melirik Sarada.

"Enggak, kok bisa tadi sakit banget loh kamu pake sihir? Dari kerjaan mana?" Pertanyaan Sarada lagi lagi mengundang tawa Inojin dan Iwabe.

"Kok ke tawa di wattpad banyak kok pangeran nyasar ke dunia modern!" Lanjut Sarada.

"Bos dapat pacar dari mana kok bisa segininya?" Tanya Inojin terpingkal pingkal.

"Hayuk ngaku kan kamu pangeran yang mau menjemput ku," lagi lagi khayalan Sarada mengundang gak tawa.

"Udah sakit perut gue hahaha," tawa Inojin.

"Astaga isi pikiran lo wattpad terus ya?" Ucao Shikadai berjalan ke arah mereka sembari menenteng tas plastik putih.

"Kan wattpad separuh jiwa ku," balas Sarada dramatis.

"Kek judul lagu? Bukan sih?" Tanya Inojin.

"Mana saya tau saya kan kucing," ucap Iwabe.

"Nih!" Shikadai memberi sebotol minum pada mereka berlima.

"Dasar mimiperi," ejek Inijin pada Iwabe.

"Kurang ajar!"
.......

Hallo minna ceritanya ngehibur kalian gak? Maaf ya sedikit terus gak nyambung, see you.

Jangan lupa vote and komen

🤭Salam author🤭

    ꦽꦁ︧.۪̇〬°⃟᮪݇⃟⃟🍧ワットパッドガール Wattopaddogāru    ꦽꦁ︧.۪̇〬°⃟᮪݇⃟⃟🍧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang