Pesan

374 49 10
                                    

Gadis itu--Sarada menatap sekitar dengan bingung, pasal nya  ia berada di tengah tengah ruangan bernuansa pink tanpa melihat adanya jendela atau pun pintu.

Kaki jenjang melangkah mendekati cahaya yang baru saja muncul, terlihatlah pisang--maksudnya Boruto dengan posisi tidur.

Sarada duduk di samping lelaki itu, menatap wajah tampan nan putih dengan senyum. Jari telunjuk menekan pipi kucing nya, tak mendapat respon Sarada menahan nafas kesal.

"Boruto! Bangun!" Meski berteriak netra biru itu tidak kunjung terlihat, Sarada mulai panik segera melepas kedua alas kaki, meletakkan di atas dada Boruto.

Sekuat tenaga ia tekan, berharap jantung Boruto kembali berdetak. Padahal jantung nya masih berdetak namun karena panik, ia jadi bimbang dan mencontoh hal yang sering ia baca di Wattpad, buku panduannya.

"Gue pingsan, bukan mati."

Nada dingin yang mengalun memasuki pendengaran Sarada, gadis itu menghembuskan nafas lega. Pejuangan nya menekan dada Boruto membuahkan hasil, kembali teringat wajah Boruto yang begitu menderita membuat Sarada di penuhi air mata.

"Tadi, kamu matii. Terus..terus aku tekan tekan dada Boruto lalu kami hidup lagi, hiks hiks huaa."

"Gue belum mati," ujar Boruto agar Sarada tak salah paham.

Boruto menghela nafas berat, ia duduk lalu memeluk Sarada menenangkan gadis itu. Walapaun ia enggan, tak paham dengan pemikiran gadis berkacamata ini.

Cahaya kembali muncul, kali ini Inojin dan Shikadai yang tengah asik bermain game hingga tidak sadar mereka sudah berada di ruangan yang berbeda dari sebelumnya.

"Wah! Sialan lo Shikadai, pakai curang segala."

Inojin terlihat frustasi, menatap karakter yang ia mainkan mati di bunuh oleh Shikadai, otak jenius yang berbahaya.

"Itu namanya strategi!" Shikadai berucap.

"Loh kalian?" Suara gadis itu membuat kedua nya mematung, perempuan yang meninggal kan bekas trauma mendalam bagi keduanya.

"Lo ngapain disini?!" Inojin teriak menujuk Sarada.

Sarada hanya tersenyum, bersandar pada Boruto yang menatap keduanya dengan datar.

"Lah ini dimana? Perasaan tadi di kamar Shikadai?!" Netra ungu nya menelusuri sekitar hanya rungan yang berbentuk persegi dan cat warna pink.

"Sejak kapan gue ganti cat kamar jadi pink? Dikira perempuan kali ya?" Bahkan Shikadai dengan otak jenius tak tau ia berada di mana.

Lalu cahaya ketiga muncul menunjukkan sosok Mitsuki dan Chocho yang berwajah lesu, keduanya menatap teman teman se-pergengan dengan sedih.

"Minna, ada pesan dari Author."

Sarada mendekati Chocho menatap nya dengan mata berkaca kaca, apa pun yang si sampaikan ChoCho Sarada tak kuat mendengar nya.

"Pesan apaan?!" Iwabe muncul dari tembok, menatap ke enam manusia itu dengan tanya.

"Pesan matinya lo!" Inojin berucap menatap tajam Iwabe.

"Ngajak gelud? Ayok sini gue ladeni," Iwabe berkata santai.

"Author mau berhenti."

Ucapan Mitsuki membuat ruangan itu di landa keheningan, mata mereka saling menatap.

"Loh kok tiba tiba?!" Sarada bertanya, dan munculkan layar menujukan sosok Sang Author.

"Hallo para husbu, akhirnya ketemu juga kita. Jadi gini gue memutuskan unuk tidak melanjutkan cerita ini, maaf para reader ini di luar kendali Audi."

"Udah ilang 8 bulan, pulang bawa kabar buruk!"

"Boruto lo belajar dari mana sih kata kata nyelekit kek gitu, hati audi sakit sakitt."

"Drama mulu hidup lo Thor!" Inojin berkata.

"Hidup ini akan hampa tanpa drama, inojin. Belajar lah dari upil yang bahkan tak membenci jari kelingking,"

"Gaji gue mana?!" Mitsuki berucap.

"Mitsuki, kok berubah perasaan tadi kalem aja!"

"Gaji lebih penting."

Dengan berat hati Audi membagi kan diut pada para pemain di Wattpadagaru.

"Iya tau ini salah, tapi Author banyak banget kegiatan di dunia realita dan hati yang bergejolak untuk membuat cerita baru pun tak dapat di hindari, minna terima kasih udah setia nunggu, dan maaf  untuk kamu yang selalu ingetin author untuk up."

"Author sungguh terharu, baru kali ini dapat Readers begitu semangat audi jadi bahagia, bahkan saudara audi pun di buat kagum dengan kalian semua."

"Maaf udah PHP in kalian 😭😭😭"

"Thor, udah jangan bikin sad!"

"Huhuhu anak ku Sarada!"

"Lu jahat Thor kite kite mau di kemanakam?"

"Inojin entar lu pada gue simpan di laci biar aman,"

"Pala lu"

"Shikadaii, lu jenius sih, tapi di hadapan gue. Lu gak bisa apa apa jadi gue kasih kecupan singkat aja, ummaaah."

"Geli gilaaaa!" Iwabe berteriak.

Tak lama layar pun hilang, merek berdiam diri.

"Aku pamit minna!" Sarada melambaikan tangan ke kamera.

"Gue cinta kalian!" Boruto berucap dengan malu kucing.

"Gue sayang banget sama lu padaaaa!" Inojin mencium kamera yah meski ciuman nya gak sampai ke kalian.

"Jangan lupain gue ya," mitsuki pamit dengan estetika.

"Entar gue bagi in chiki dah,"

"Gue bakal kerjain Pr kalian."

"Topi gue buat lu semua aja,"

"Jangan lupain kami dari cerita Wattpadagaru ya!!"

Dah minna ummah

Dah minna ummah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

End

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

    ꦽꦁ︧.۪̇〬°⃟᮪݇⃟⃟🍧ワットパッドガール Wattopaddogāru    ꦽꦁ︧.۪̇〬°⃟᮪݇⃟⃟🍧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang