Familiarity Night

335 32 5
                                    

“Hermione bantu aku menata hadiah ini!” Ujar Alicia Johnson, rekan Jurnalistik. Mereka sudah disibukkan dengan acara Malam Pengakraban.

“Oke.” Balas Hermione berlalu mengambil beberapa kotak yang sudah dibungkus dan memasukkannya ke kardus besar. Hadiah ini nantinya akan digunakan untuk memeriahkan beberapa lomba bagi para peserta. Diisi dengan berbagai alat tulis dan dihias kertas kado.

Hermione dan panitia lain yang rata-rata dari kelas sebelas mulai mengambil perannya masing-masing. Dia dapat jatah mempersiapkan hadiah dan properti lainnya. Ada kakak kelas ikut membantu tetapi tidak semuanya. Mereka tidak wajib. Bahkan seharusnya hadir sebagai tamu undangan.

“Ada alumni yang datangkah?” Tanya Hermione sembari mengatur bungkusan itu agar muat semua di box kardus besar yang ada.

“Oh entahlah, mungkin ada beberapa yang bisa datang.” Jawab Alicia, jari-jarinya sibuk membuat tabel dan beberapa catatan di lembaran kertas besar. “Tapi tahun kemarin gak ada yang datang padahal sudah diberi undangan.”

Mereka meminjam sebuah kelas yang dekat dengan aula tempat utama diadakannya acara. Di kelas itu hanya ada beberapa anak yang sibuk menyiapkan hadiah dan beberapa properti acara. Mereka juga akan bermalam di kelas yang sudah disediakan begitupun bagi para peserta. Sehingga, Hermione merasa ini bukan camping seperti yang dia kira.

Selesai memasukkan hadiah dalam kardus besar itu, beberapa anak lelaki memindahkannya di tempat lain agar tidak membuat ruangan sesak. Hermione beralih membantu anak lelaki gempal dengan rambut halusnya yang hitam.

“Hay Neville!” Sapa Hermione pada lelaki itu.

“Hay Hermione.” Jawab Neville dari Gryffindor C yang juga mendapat peran sama dengannya.

“Ada yang bisa kubantu?”

“Ini, bantu mengisi ID Card!”

Hermione menarik-narik kertas-kertas kecil berisikan identitas seseorang. “Bagus deh kita bisa sekalian menghafal mereka.” Dan membantu Neville memasukkan kertas yang dilengkapi foto resmi pemilik itu ke kalung kartu ID Card untuk panita dan peserta.

“Apa Luna sudah datang?” Tanya Neville tiba-tiba setelah beberapa saat mereka bekerja dalam diam.

“Ya, kami berangkat bersama tadi." Jawab Hermione nyaris merobek kertas yang susah dimasukkan ke kotak ID Card.

“Aku masih ingat tentang kelincinya.”

“Maaf,”

“Dulu kan kita juga peserta dan diminta membuat cerita paling menyedihkan dalam hidupmu secara lisan, Luna membuatnya dengan sajak tentang kelinci bahwa waktu kecil teman-temannya adalah sekumpulan kelinci dan bahkan berjanji tidak pernah meninggalkan mereka tetapi ayahnya menyembelihnya.” Sambil terkikik. “Itu kisah menyedihkan dalam hidupnya, katanya. Kami semua tertawa dan aku masih sangat ingat wajahnya merah sekali seperti apel merah saking malunya.”

“Benarkah?” Balas Hermione sambil melengkungkan bibir. “Luna tidak pernah cerita tentang itu.”

“Tentu saja tidak.” Balas Neville dengan nada meyakinkan. “Kekonyolannya yang pertama disini pasti bukan kisah yang menyenangkan untuk diceritakan. Kisah teman-teman yang lain sukses membuat semua pendengar trenyuh dan sedih tetapi punya Luna justru membubarkan perasaan itu.” 

Ada nada terdengar yang sudah akrab di telinga Hermione. Nada bicara lelaki yang tertarik dengan seseorang. Hermione sudah terbiasa mendengar nada bicara lelaki seperti itu yang tandanya dia tertarik padamu. Apakah Neville suka sama Luna?

Mereka berdua terkikik lalu menggerakkan tangan kembali dalam diam sampai Neville berkata lagi, “Dia agak aneh ya.”

“Tidak juga Luna hanya menarik dan unik saja.” Balas Hermione. “Dia memandangi dunia tidak seperti kita memandang. Selalu ada fantasi baginya.”

Hogwarts School Love Story (Harry Potter Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang