Bab 5

9.6K 966 15
                                    


Hari ini Seina benar-benar disibukkan oleh deadline tugas yang menumpuk. Beberapa makalah harus diselesaikan, belum lagi laporan praktikum dan bahan presentasi. Akibat pekerjaan yang diambilnya jam sore bahkan sampai malam membuatnya kadang keteteran mengejar deadline tugas.

Disinilah Seina sekarang. Di bawah pohon rindang di dekat fakultas. Tempat ini memang sudah menjadi tempat favoritnya untuk mengerjakan tugas. Selain tempatnya yang memang nyaman membuat otak fresh, sehingga mudah menyelesaikan tugas, tempat ini juga strategis untuk mencuci mata melihat wajah-wajah tampan kakak tingkat, mantappp...
Alasan paling kuat lainnya juga adalah karena keadaan tidak nyamannya dirumah, membuatnya tidak pernah fokus mengerjakan tugas.

"Ayyyyoo looo!" Kejut seseorang dari belakang tubuh Seina.

Seina terlonjak kaget.

Siapa yang berani-beraninya mengganggu ketenangan sang ratu yang sedang bersemedi ini. Ditolehkan nya wajah ke samping.

"Anjir Lo kak," pukulnya pelan kepada tubuh tegap itu. Walaupun sejujurnya ia terkejut, ternyata dia kakak tingkat yang digodai di kantin kemarin. Jangan salah paham dulu, memang selepas adegan sok menggombal yang gagal kemaren mereka bergabung dengan rombongan kakak tingkat itu dan berkenalan, ternyata mereka memang sudah kenal dengan rombongan Seina, lebih tepatnya sih Seina nya.

"Ngapain lo bengong kek anjing kelaparan gitu?"

"Astaga ni mulut! Enggak ada yang lebih bagus apa, pake acara anjing segala," ucap merajuk kesal, walaupun tak sepenuhnya kesal.

Mana bisa Seina kesal dengan Segala kharisma Gavin ini, wajah tampannya dengan alis tebal, hidungnya mancung tapi masih standar, tidak sampai mancung yang sudah seperti perosotan. Bukan tipe Seina seperti itu. Ini juga kenapa sih rambutnya perlu acak-acakan malah nambah ketampanannya.

Gavin ini ternyata seniornya satu jurusan di kampus, tetapi ia sudah masuk semester akhir, sudah sibuk dengan skripsi katanya, Seina baru tau dia satu jurusan dengan Gavin kemarin, namun Gavin dan teman-temannya sudah kenal Seina sejak Seina Maba, wajar sih yang mendapat beasiswa kan menjadi sorotan, apalagi awal ajaran baru, pasti topik hangat pembuka masuk kampus adalah bahasan siapa yang berhasil mendapatkan posisi idaman itu.

Seina tipe yang mudah akrab dengan orang, bahkan kadang ada yang menyapa dibalasnya dengan sok-sokan kenal padahal tau namanya saja tidak, kadang pula Seina menggoda adik atau kakak tingkat, ujung-ujungnya malah menjadi teman akrab, tuhhh si Dewa contohnya tapi dia seangkatan dengannya. Seina tak peduli dengan istilah SKSD, ia ramah bukan SKSD elaknya.

Tapi jangan salah persepsi yaa...
Seina bukan f*ckgirl NO banget, Seina selalu kesel jika ada yang mengatakan seperti itu, boro-boro jadi f*ckgirl punya cowok saja tidak, jomblo sejak embrio. Bukan berarti pula Seina tidak laku, banyak kok yang mau dengan dirinya, tapi emang dasarnya Seina lebih senang temenan bisa bebas sana-sini, bisa bergaul dengan banyak orang tanpa ada yang cemburu, kalo cowok serius mahh Seina hayyukk ajaa, ia tidak suka yang hanya main-main.

Namun jika cowoknya beda persepsi beda lagi, sering sekali Seina dibilangin PHP-in si A lah si B lahh, padahal mereka kan tau Seina memang kalo udah se-frekuensi dengan orang, bisa gila-gilaan banget bercandanya.
Berasa Nemu jackpot, inii nihh klikk banget...

Seina memang suka terpesona dengan pesona orang-orang tampan, tapi belum Nemu yang bener-bener bisa mengambil hatinya, hanya sebatas kagum, atau suka melihat wajahnya saja.

"Ngerjain apa sih," si kakak tingkat ini membubarkan segala pikiran yang sedang menari-nari diotaknya.

"Tuhh tugas," tunjuknya menggunakan dagu ke arah leptop. "Numpuk...udah kek buih di lautan aja banyaknya." Ucap Seina melebih-lebihkan.

Stupid I Love You (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang