EUFHORIA 2

1.1K 136 58
                                    

Sebelum baca gimana kalo ketuk layar dan tekan vite dulu yeorobun 😌
.
.
.
.
.
.
.

Shiren berjalan dengan perasaan risih karna setiap orang yang ia temui mulai dari parkiran sampai ia masuk ke dalam gadung fakultasnya menatap Shiren sinis. Tak sedikit juga yang sengaja membuang muka saat mereka bertatapan dengan mata Shiren. Shiren yang tidak tau penyebab ia disinis-in pun malah tenggelam dalam pikirnya yang tidak-tidak.

“Kalau udah putus nggak usah nyosor juga kali. Murahan banget.” ujar cewek yang sedang turun tangga. Shiren ingat cewek itu, cewek yang pernah cekcok dengan Shiren di koridor waktu itu.

“Dia yang murahan gue yang malu.” gediknya saat berdiri tepat di depan Shiren.

“Eh Anjing!! lo ada masalah apa sama gue?” tanya Shiren menatap si cewek dengan wajah kesal.

Cewek itu pura-pura tidak mengerti dan malah menoleh kiri kanan memuat Shiren terperanggah. Shiren lalu bersidekap dada karna terlalu muak disindir halus seperti itu, ia akan lebih senang jika orang mengatainya secara langsung.

“Gue perhatiin lo sering ke sini deh? Lo anak FMIPA juga?” tanya Shiren dengan senyum miring.

“Kenapa tiba-tiba lo nanya-nanya gue? Lo nge-fans sama gue?” sergah cewek itu.

Shiren mengulas senyum kecil lalu mengangguk. Ia sudah pastikan jika perempuan di depannya ini bukan lah bagian dari FMIPA. “Bener, anak MIPA nggak ada yang idiot dan autis kayak lo.” kekeh Shiren.

Si cewek langsung naik darah saat Shiren mengatainya idiot dan autis. Dari gestur si cewek ia seperti ingin melakukan serangan pada Shiren yang masih menatapnya dengan wajah meledek dan senyum miring yang menyebalkan.

“Lo yang idiot!!! meluk pacar orang sembarangan!! mau pansos lagi lo hah!!” sergah Si cewek.

Shiren menarik kasar buku yang sedang dipangku oleh cewek tersebut, lalu membaca dua suku kata yang tertulis di laman paling depan yang bertuliskan Tania Wiharjo.

“Denger ya, Tania.” Shiren meletakan kembali buku tersebut ke tempat semula. “Lo iri bilang dong. Nggak usah belagak sok suci, kalo lo pengen pelukan sama mantan lo ya ngomong sama dia, nggak ngegong-gong kayak anjing di depan gue!! paham lo?” ucap Shiren dengan wajah santai sambil mengadu bahunya dengan cewek bernama Tania itu.

“Satu lagi,” Shiren berhenti di tangga ke empatnya. “Gue tau lo sering ke sini karna ngincer cowok kan? Murahan lo!!” Shiren tertawa setelah mengatakan kalimat sarkas pada Tania.

“Lo yang murahan. Pelakor!!!” sorak Tania pada Shiren. Beberapa mahasiswa lain yang juga sedang berada di sana langsung heboh karna sorakan kata legend keluar dari mulut salah satu dari mereka.

Shiren membalikan badan, matanya langsung terfokus pada orang-orang yang telah berkumpul di bawah sana sambil berbisik dan menatapnya sinis. Tania-si penyorak kata palakor langsung tersenyum puas ke arah Shiren.

Walaupun sudah biasa dengan tatapan seperti ini, dan Shiren pun sudah sering berada di situasi dimana fokus orang-orang tertuju padanya. Namun Shiren tidak pernah nyaman dengan itu, terlebih setelah ia menyandang title mantan, korban Hugesh yang menyedihkan.

“Wajah lo nggak bakalan bikin orang kasihan. Semua orang, satu kampus udah tau gimana busuknya elo. Pelakor mah pelakor aja!!! bitch!!”

Shiren menatap Tania dengan mata nyalang. Tak ada gunanya melawan semua yang dikatakan Tania. Menjawab hanya akan membuat Shiren semakin tersudut walau dari awal Image Shiren sudah buruk di mata mereka. Lagi pula menyanggah tidak akan mengembalikan nama baiknya di depan semua orang. Hanya akan membuang tenanganya saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pacar KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang