4. PURA-PURA

822 119 13
                                    

Sebelum baca, gimana kalo ketuk layar, clik bintang dulu yeorobun😌.
.
.
Shiren keluar terakhir dengan wajah ditekuk, ia baru saja kena semprot oleh dosennya karna laporannya yang sangat tidak layak disebut sebuah laporan. Bagaimana tidak, laporan tentang praktikum yang ia lakukan tempo hari dibuatnya asal asalan, asal sudah selesai lalu kumpul, tanpa melakukan revisi dan semacamnya.

“gini amat kuliah, mau nikah a—EH!!” kagetnya saat akan menabrak orang di sampingnya. Untung saja ia bisa menahan kaki untuk segera berhenti.

“lo?”

“kenapa?” tanyanya dengan wajah datar melihat ekspresi Shiren yang terkejut.

“ngapain lo disini?” tanya Shiren. “hmm.. maksud gue kenapa masih di sini?” koreksinya lagi.

Shiren menatap Arlan dengan wajah tak yakin sembari mengusap dahinya. “..nungguin gue?” tanyanya dengan wajah tidak yakin.

“iya”

Mata Shiren langsung melebar mendengar ucapan Arlan, padahal ia hanya asal ceplos dan tidak pernah terpikir jika Arlan memang menunggunya.

“kok lo…gue? Tanya Shiren tergugu.

“ada mantan kamu di koridor.” jawab Arlan.

Shiren ikut melayangkan pandangnya di koridor dimana sedang ada dua makhluk berbeda jenis kelamin sedang terkekeh sambil bercanda, yang jelas membuat mata Shiren sakit. Mulutnya mulai komat kamit, mungkin memberi sumpah serapah pada dua insan yang sedang dimabuk asmara itu.

“masih mau liatin mereka?”

“hah?”

“mau pulang nggak?”

“eh, iya..pulang.”

Shiren mengikuti Arlan dan mensejajarkan langkah mereka, walaupun ia harus sedikit mempercepat langkahnya sebab langkah Arlan yang terlalu lebar untuknya. Shiren sudah menghirup nafas dalam, ia mempersiapkan diri untuk memulai pertempuran dengan Hugesh.

“Hai mantan.” sapa Hugesh yang membuat Shiren dan Arlan berhenti tepat di depan mereka berdua.

“beneran udah jadian?” tanya Hugaesh yang menatap Shiren dengan tatapan rendah sambil tersenyum miring.

“like you see,” jawab Shiren dengan smirk. “gue bisa buktiin kan. Kalau gue bisa dapat yang lebih dari lo?”

“hati hati sama dia, Ar. Gue jamin lo nggak akan betah.” ucap Hugesh sambil menepuk bahu Arlan sebelum hendak pergi dari sana.

“dasar brengsek!!’ umpat Shiren.

see,, She was bad anytime.”kekeh Hugesh lalu berlalu. Melenggang bersama pacar barunya yang bernama Meylan.

Arlan menolehkan kepala pada Shiren yang kini menggantikan Hugesh dan Meylan yang tadi duduk di kursi besi itu. Gadis itu tampak sedang mengontrol emosinya, jelas sekali terlihat jika Shiren hendak meledak ledak. Mungkin gadis itu sedang menahan diri, pikir Arlan.

Tak lama, gadis itu malah terlihat mengadahkan wajah. Tangannya terangkat untuk mengusap bulir air yang keluar perlahan dari kelopak matanya. Gadis itu sedang menangis tanpa suara.

Arlan tidak ingin mengganggu dan memilih duduk di samping Shiren tanpa berucap apapun. Lagi pula ia tak punya hak untuk mengatakan dan mengikut campuri urusan gadis itu.

###

Shiren pikir Arlan akan meninggalkannya di kampus setelah berlakon sebagai pacar pura-puranya tadi. Tapi, laki laki itu malah bertanya dimana alamat rumah dan menawarkan diri untuk mengantar Shiren pulang. Shiren sudah menolak dan mengatakan akan pulang bersama Bayu, tapi Arlan malah mengatakan jika Bayu tidak akan datang karna laki laki itu sedang bersama teman temannya.

Pacar KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang