"Wah, kita sekelas ya?" sapa lelaki yang mengambil kursi di samping Byungchan. "Kenapa melihatku seperti itu, Byungchan? Tempat ini ada yang udah taken?"
"Bukan...," Byungchan ragu mengatakannya, tetapi akhirnya memilih untuk jujur, "kakak siapa? Maaf ya kak aku bukannya maksud jahat, tapi otakku ini menurut tes kepintaran apalah itu namanya, aku lemah sama hal berbau linguistik." Lelaki itu tampak mendengarkan penjelasan Byungchan yang membuatnya kembali menambahkan kalimatnya. "Jadi ... nama kakak siapa?"
"Han Seungwoo." Lelaki itu mengulurkan tangan dan Byungchan menyambutnya untuk berjabat tangan. "Aku pastikan kamu tidak akan lupa lagi, Byungchan."
"Hahaha...," tawa datar Byungchan, "semoga sukses ya, kak. Soalnya aku biasanya baru mengingat nama semua orang paling cepat enam bulan."
Seungwoo hanya tersenyum dan saat dosen masuk ke kelas, obrolan mereka terhenti. Seungwoo melirik Byungchan yang mengeluarkan binder serta kotak pensil bening berukuran besar yang menurutnya untuk ukuran laki-laki, isinya terlalu banyak.
Saat dosen mulai memperkenalkan diri dan menjelaskan sistem penilaian, Seungwoo justru memilih mengamati bagaimana Byungchan menulis di kertas binder berwarna hijau muda (yang mana dia baru tahu kalau kertas binder bukan hanya berwarna putih) dan tulisannya seperti kakak kedua perempuannya yang rapi dan sering difoto untuk dimasukkan ke Instagram.
Studygram kalau tidak salah Seungwoo ingat.
Saat jam perkuliahan selesai dan mereka berpindah ke kelas selanjutnya, Seungwoo melihat tas Byungchan yang bermotif ceria (yang menurutnya cocok dengan kepribadian lelaki itu) yang merknya seperti milik kakak kedua perempuanya, Fjällräven.
"Kak," panggil Byungchan yang membuat Seungwoo tersadar terlalu banyak berpikir hingga tidak menyadari lelaki itu sudah berdiri, "ayo ke kelas selanjutnya," lalu Byungchan menambahkan saat Seungwoo sudah berdiri dari kursinya, "dan jangan menatapku terus, kak. Kasihan dosennya karena tidak didengarkan oleh kakak."
Seungwoo hanya tersenyum salah tingkah dan dia yakin telinganya memerah karena terpergoki memperhatikan apa yang dilakukan Byungchan.
KAMU SEDANG MEMBACA
All These Nights I Call You My Best Friend | Seungchan [✓]
FanfictionMalam itu, mereka tertidur sembari berpelukan dan dengan perasaan bahagia. DISCLAIMER: • Victon Fanfiction [Seungchan] • Republish dari AO3 & blog moontory • Untuk #SeungchanBahagia2020 tema bulan Februari • Original published: 31/08/2020 • Republis...