Semester 5 tiba dan keduanya semakin sibuk dengan perkuliahan. Seungwoo saja kadang takjub Byungchan masih tetap bisa update setiap minggu ke studychan, mengawasi kafenya yang ramai (karena Byungchan soft promotion di YouTube miliknya) dan tetap mengerjakan tugas dengan nilai sempurna. Seungwoo sudah hampir lupa tentang kekhawatirannya soal Byungchan yang akan mengataka perasaannya kepada orang yang dikenalnya, kalau saja dia saat di kafe tidak tiba-tiba mengeluarkan card holder dan memperlihatkan deretan black card miliknya ada kartu yang bertuliskan Kartu Tanda Penduduk.
"Oh, udah jadi?" Seungwoo tersenyum, tetapi gelombang kepanikan langsung menjalar ke tubuhnya. "Berarti bentar lagi bakalan punya pacar ya?"
"Hehehe...," Byungchan hanya menjawab dengan cengiran, tetapi Seungwoo tidak tenang. Dia benar-benar tidak bisa membayangkan kalau Byungchan bersama..., "Kak Swoo, kita udahan aja ya jadi sahabatnya?"
"Hah?" Seungwoo menatap Byungchan. "Apa?"
"Udahan aja kita main sahabat-sahabatnya," Byungchan tersenyum dan menatap Seungwoo, "gue capek tahu kak jadi sahabat lo, padahal maunya lebih. Gue mau ngomong dari dulu, tapi masih belum pegang KTP."
Seungwoo mencoba mencerna semuanya. Entah kenapa pikirannya justru memproyeksikan awal pertemuannya dengan Byungchan hingga sekarang dengan cepat. Lamunan Seungwoo terhenti saat merasa kedua tangannya digenggam dan Byungchan tersenyum lebar ke arahnya.
"Kak Swoo, sorry ya gue ambil role lo buat ngomong," Byungchan tersenyum dan di matanya sekarang, semua hal di sekitarnya tidak berarti karena ada orang yang dicintainya di depan matanya, "dan feel free buat nolak gue, tapi kalo ditolak gue bakalan batu sih, hehehe."
Seungwoo mendengarnya hanya tersenyum. "Kenapa kamu pikir bakalan ditolak?"
"Soalnya gue itu kalau sudah ... bentar. Apa?!?" Byungchan yang malah kaget. "Apa kak?! Ulang dong?!"
Seungwoo hanya tertawa dan sebelah tangannya ditarik untuk mengacak rambut Byungchan. "Siapa yang bilang aku bakalan nolak kamu?" Mereka berdua bertatapan dan tangan Seungwoo turun ke pipi Byungchan untuk diusap olehnya. "Aku yang justru berpikir kamu tidak mau denganku karena selalu mengatakan aku adalah sahabatmu."
"Soalnya aku belum legal waktu itu!" Byungchan cemberut dan Seungwoo tertawa pelan sembari mencubit pipi lelaki itu, "Ih jangan dicubit! Tapi serius, kakak tuh gak pernah sekali pun kelihatan terganggu kalau aku bilang kita cuma sahabatan. Gue pikir kan perasaan sepihak doang."
"Aku atau gue?" tanya Seungwoo yang tidak menjawab perkataan Byungchan. "Pilih salah satu, baru aku jawab pertanyaanmu itu."
"Aku deh."
Seungwoo mendengarnya hanya tersenyum. "Karena aku takut kamu menjauh kalau aku memberikan reaksi. Aku pikir ... aku pikir kamu gak merasakan hal itu."
Keduanya saling bertatapan, lalu tertawa karena kebodohan mereka yang mengira perasaan bertepuk sebelah tangan. Saat kafe tutup dan tinggal mereka berdua (karena Byungchan mau mengunci kafe dan Seungwoo selalu menungguinya agar bisa diantarkan pulang), tiba-tiba Seungwoo memanggil Byungchan untuk mendekatinya.
"Kenapa kak?" tanyanya yang tampak kebingungan, lalu secepat kilat menutup matanya karena Seungwoo tiba-tiba saja menciumnya. Hanya saling menempelkan bibir masing-masing selama beberapa saat dan saat Byungchan merasa tidak ada yang menempel di bibirnya, perlahan membuka matanya. Melihat Seungwoo yang telinganya memerah dan Byungchan hanya tersenyum. "Akhirnya ya kak ... nyium saat aku sadar."
"Tunggu...," Seungwoo menatap Byungchan kaget, "kamu tahu?"
"Untuk informasi tambahan kak, aku itu anaknya gampang tertidur kalau ketemu bantal dan gampang terbangun kalau mendengar suara," Byungchan tertawa pelan, "dan ya, selama ini aku selalu terbangun setelah kakak menciumku."
Wajah Seungwoo memerah, sementara Byungchan tertawa dengan keras melihat ekspresi pacarnya.
Sebentar....
"Kak, kita udah resmi pacaran belum sih?"
"Byungchan...," Seungwoo hanya bisa menggelengkan kepala dengan pertanyaan konyol Byungchan, "kamu pikir aku tadi bakalan cium kamu kalau masih sahabatan?"
"Ya kan sering kalau aku tertidur."
"Tapi sekarang aku melakukannya dengan sadar," Seungwoo tersenyum, "karena kamu sudah milik aku. Jadi kesayanganku."
"Uwu aku jadi kesayangan kak Swoo."
"Seungwoo," koreksi Seungwoo yang membuat Byungchan menatapnya heran, "panggil aku Seungwoo aja mulai saat ini. Kamu udah ingat namaku, jangan pakai nama julukan."
"Padahal aku manggil kak Swoo itu karena itu nama kesayangan dariku."
"Oh ... yaudah."
"Yaudah apaan, kak?"
"Panggil Swoo aja," Seungwoo tersenyum, "karena kupikir kamu terus memanggilku Swoo karena tidak ingat namaku."
"Kak, mau tahu TMI gak?" Byungchan tertawa pelan. "Kakak satu-satunya orang yang namanya bisa kuingat padahal baru tiga bulan berkenalan. Yah, meski kadang aku harus cek WA dulu sih biar yakin gak salah ingat nama."
Seungwoo tidak tahu hal itu dan setelah menutup kafe, Seungwoo membonceng Byungchan untuk pulang ke apartemennya. Namun, malam itu berbeda dengan malam sebelum-sebelumnya, karena Seungwoo menginap sebagai pacar Byungchan dan bukan sebagai sahabatnya. Byungchan memeluknya karena mendengar hujan dan Seungwoo menghujani wajah lelaki itu dengan ciuman untuk menenangkannya.
"Kak, tahu gak?" Byungchan memeluk Seungwoo dan mencium aroma parfum yang dibelikannya sebagai hadiah ulang tahun lelaki itu. "Aku sebenarnya dari dulu mau buat ruangan ini kedap suara biar kalau hujan tidak merasa takut."
"Tapi sekarang aku bisa mendengar suara hujan, Uchan."
"Soalnya kalau aku buat ruangan ini kedap suara, aku gak punya alasan video call kakak sampai tertidur."
Seungwoo mendengarnya hanya tersenyum dan mengusap sayang rambut Byungchan. Ada banyak hal-hal yang tidak Seungwoo ketahui yang Byungchan lakukan untuknya dan dia selama ini merasa takut tertolak. Takut jika perbedaan status sosial mereka akan memnbuat Byungchan tidak memilihnya, tanpa menyadari jika sebenarnya Byungchan memilihnya sejak awal.
Malam itu, mereka tertidur sembari berpelukan dan dengan perasaan bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
All These Nights I Call You My Best Friend | Seungchan [✓]
FanfictionMalam itu, mereka tertidur sembari berpelukan dan dengan perasaan bahagia. DISCLAIMER: • Victon Fanfiction [Seungchan] • Republish dari AO3 & blog moontory • Untuk #SeungchanBahagia2020 tema bulan Februari • Original published: 31/08/2020 • Republis...