20. im sorry...

3K 211 1
                                    

vote
🌼🌼

Aera menyingkirkan tangan johnny yang memegang perutnya. Ia tau Johnny berada di sampingnya sejak tadi malam. Namun ia memilih untuk diam.

Rasa kecewa itu jelas masih tersimpan di dalam lubuk hatinya. Ia melihat johnny yang sedang tertidur dengan mata penuh amarah.

ia turun ke bawah untuk sarapan "mereka" bukan johnny melainkan anaknya.

sebagai seorang istri, aera masih memiliki perasaan kasihan terhadap Johnny. Jujur ia ingin sekali memeluk johnny saat itu juga.

aera hanya membuat bubur untuk sarapan. Ia takut bila membuat makanan lain rasa makanan itu akan hambar dan tidak enak karna membuatnya dengan perasaan marah.

"aera..." panggil johnny dari tangga

aera hanya melirik Johnny sepersekian detik. Tiba tiba air matanya memaksa keluar namun masih bisa ditahan.

johnny memeluknya dari belakang dan menjadikan pundaknya sebagai tumpuan.

"maafin aku ya..."

tetap saja aera tidak membuka mulutnya sedikit pun. Ae berjalan ke meja makan sambil membawa bubur yang akan ia makan (sendiri).

johnny menatap wajah aera dengan wajah yang penuh penyesalan. Sementara aera. Wajahnya datar menatap mangkuk.

"kemarin aku dibikin mabuk sama temen aku...aku juga ga mau ini terjadi bahkan aku gatau dan ga sadar kalo malam itu kita ngelakuin—"

perlahan, aera melirik Johnny. Matanya seolah menyuruh Johnny melanjutkan perkataannya.

dengan semangat, Johnny melanjutkan penjelasannya.

"rekan kerjasama aku jahat ae...aku gak tau kenapa dia bisa kayak gini"

"aku juga hancur pas tau aku udah khianatin kamu...tapi aku lebih hancur kalo ngeliat kamu ngeluarin air mata gitu aja" Lanjutnya

Johnny bangun dari duduknya dan berlutut di hadapan aera.

"semoga cara ini bisa bikin kamu maafin aku" lalu johnny mencium punggung tangan aera berkali kali.

tangan aera mengangkat bahu Johnny. Saat johnny sudah berdiri,ia segera memeluknya dengan sangat erat seolah Johnny ingin pergi lagi.

baju Johnny sudah basah dengan air mata aera. Ia juga menangisi hal ini,melihat aera kecewa sudah cukup menyakitkan.

"aku minta maaf ya ae..." sekali lagi ia meminta maaf

aera mengangguk dipelukannya. Suara sesenggukan nya masih terdengar jelas.

johnny berusaha menenangkan aera,tetapi tiada satu pun orang yang bisa membuat ae berhenti menangis selain dirinya sendiri.

johnny mendangakan kepala aera agar ae melihatnya. Ia menghapus air mata aera dengan ibu jarinya. Tangannya menahan kepala aera agar tidak menunduk lagi.

"maafin aku ya" lagi dan lagi kata maaf itu keluar dari mulut johnny. Setelah meminta maaf,Johnny mengecup pucuk kepala aera.

sementara disana,aera masih tidak bisa memberhentikan air matanya supaya tidak jatuh.

johnny mengelus kepala aera dengan penuh kasih sayang berharap aera berhenti menangis.

akhirnya setelah sekian lama aera menangis,aera kelelahan dan memberhentikan tangisannya. ia menyandarkan kepalanya di dada johnny

disana,bisa ia mendengar detak jantung Johnny. Jantungnya berdetak cukup kencang,entah apa yang membuat jantungnya berdetak seperti ini.

"kamu kenapa deg-degan?"

Johnny menggeleng dan jongkok di hadapan aera lalu mengelus perutnya.
ia menempelkan telinganya di perut aera. Hal sekecil itu dapat membuat johnny tersenyum lebar.

anak mereka memang belum lahir, tetapi mereka bisa merasakan kehadirannya. Seberharga itu anak mereka.

"hari ini kamu check up kan?"

Aera mengangguk

"Oh iya, prediksi dokter, hari ini kita bisa tau anak kita laki laki atau perempuan tau, Jo"

Johnny yang mendengar itu langsung terbangun dari jongkoknya tadi.

Ia tersenyum bahagia dan sekali lagi memeluk Aera dengan erat. 

°°°°°

setelah melakukan USG, hasilnya terlihat bahwa anak mereka adalah perempuan. Selain itu ,aera memutuskan untuk melahirkan secara Caesar karna takut bila ia melahirkan normal tenaganya tidak cukup dan dapat ber akibat fatal

sudah berkali kali johnny bilang bahwa anaknya pasti akan cantik seperti istrinya. Aera sampai bosan mendengar hal itu

"pasti nanti anak kita—"

"Mr Johnny seo...jalanin mobilnya atau aku pukul" ya, aera sudah terlalu bosan dengan perkataan itu. Jika saja yang disampingnya ini Reina,mungkin nasibnya sudah berbeda.

johnny terdiam kaku,ia memilih untuk menginjak gas dan memutar stir-nya untuk segera keluar dari bassement rumah sakit daripada wajahnya yang menjadi sasaran.

tapi memang semenjak hamil,aera lebih emosional. Namun johnny tidak menghiraukan itu.

Candu • Johnny nctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang