LIMA

2.1K 177 0
                                    

Jangan baper
Dia cuma iseng

Disinilah rey, di rooptof sekolah. Hari ini ia kembali bolos, rey tidak menyukai pelajaran matematika, ia lebih menikmati pemandangan kota jakarta dari atas sana. Rey sendirian, kedua temannya tidak di ijinkan untuk menemani, ia ingin menenangkan pikirannya.

Rey merebahkan tubuhnya di kursi panjang yang ada di sana. Menggunakan kedua tangannya untuk menjadi bantal. Rey menatap langit langit yang cerah dan mengukir senyum. Ingatannya berputar kembali pada saat 10 tahun yang lalu, dimana ia masih bisa merasakan hangatnya keluarga. Senyumnya pudar ketika ingatannya tertuju pada sebuah penghianatan, mamah yang telah menghianati ketulusan papah dan rey membenci mamahnya.

Perlahan mata rey tertutup rapat, ia tertidur.

***

Jam kosong adalah hal yang paling di tunggu tunggu oleh semua kalangan pelajar. Sama halnya dengan kelas 91 karena guru yang mengajar di kelas mereka sedang tidak ada maka mereka bebas melakukan apapun.

Sandrinna memperhatikan sekeliling. Dari pagi tadi ia belum melihat rey.

"Kenapa lo?" Tanya ratu yang mendapati sandi sedang celingak-celinguk seperti mencari seseorang

"Hah? Oh,nggak" sandi menggeleng

"Lo pasti nyari rey kan?" Kiesha tiba tiba ada di hadapannya membuat sandi terkejut

"Rey ada di rooptof" ucap rassya

"Gue ke toilet dulu" pamit sandi dan langsung pergi. Membuat tanda tanya besar di pikiran temannya

"Kenapa dia?" Tanya aqeela heran

"Kangen rey kali" celetuk kiesha

***

Sandrinna berjalan menuju rooptof, ia bosan bila berada di kelasnya jadi tidak ada salahnya jika dia menemui rey. Sandi membuka pintu rooptof. Ia langsung dapat melihat rey yang sedang terlelap.

Sandi mendekati rey, ia dapat melihat wajah polos rey saat tertidur, sandi terkekeh geli. Kenapa sepagi ini rey bisa tertidur? Apa malam ia tidak tidur dengan pulas? Padahal ini baru jam 9 pagi, cuaca yang paling pas untuk berjemur.

Rey menggeliatkan tubuhnya, akibat terik matahari yang masuk menyilaukan matanya, rey terbangun dan tersentak ketika mendapati sandrinna tengah memperhatikannya.

Rey memposisikan tubuhnya untuk duduk, rey menarik tangan sandi untuk duduk di sebelahnya.

"Sorry. Gue ganggu tidur lo, ya?" Tanya sandi merasa bersalah

Rey menggeleng. "Lo kesini nyari gue?"

"Nggak. Gue cuma mau eum.. Mau nyari udara segar" jawabnya gugup. Jika sandi mengatakan bahwa ia menyarinya, rey akan kegeeran

"Kenapa nyari udara di sini? Emang lo nafas selama ini ngggak pake udara?" Rey menatap sandi, ia tahu jika sandi tengah berbohong

"Terserah gue dong" sandi memalingkan mukanya

"Ini masih jam pelajaran loh. Tadinya gue nggak mau bolos jam kedua. Tapi kalau lo mau bolos bareng, boleh!" Tutur rey sembari menarik dagu sandi untuk menatapnya

Story end (Reysan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang