DUA PULUH EMPAT

1.9K 167 20
                                    

Carilah tempat dimana kamu bisa di hargai bukan hanya di butuhkan. Karena banyak yang datang karena butuh, tapi lupa cara menghargainya

Setelah selesai menaiki bianglala, mereka duduk di kursi yang sudah di sediakan di wahana itu. Akhirnya Sandi bisa bernafas lega, ia bahkan melupakan panggilang 'sayang' dari Rey.

Ia mengerjapkan matanya berulang kali lalu menoleh ke Rey yang sedang menyenderkan punggungnya. "Rey" Panggil sandi

Rey menoleh. "Kenapa?"

"Tadi lo manggil gue sayang?" Tanya sandi hati hati. Ia takut jika itu hanya halusinasinya saja.

Rey bergumam sebagai jawaban.

"Lo kok jawabannya gitu?" Degus sandi tak Terima. Ia memalingkan wajahnya kesal.

Rey menghela nafasnya. "Terus? Yang manggil lo kuntilanak gitu? Pocong?" Tanya nya balik gemas.

"Ya gak gitu juga sih"

Rey mengacak rambut sandi. "Besok pagi gue jemput, ya"

"Mau kemana?"

"Ke hati gue" Tutur Rey datar

"WOY! Di cariin lo malah pacaran" Rey menoleh begitupun sandi.

Rey mendengus melihat teman temannya. "Pergi sono! Ganggu aja" Usirnya

Mereka semua molotot. "Mentang mentang ada cewek, temen di lupain"

Rey menatap nanar rassya. "Maafin gue" Rey berdiri lalu memegang pundak rassya, wajahnya di buat buat sedih.

Rassya bergidik ngeri sembari menepis tangan Rey yang di bahunya dengan kasar. "Gue jomblo bukan berarti homo ya" Sinis nya

Sontak mereka terkekeh.

"Kita uji nyali yuk" Ajak kiesha.

"Ayo, udah lama gue gak ngeliat kembaran lo" Celetuk Rey.

"Lo semua ikut, kan?" Tanya rassya menatap ke arah tiga wanita dengan secara bergantian.

"Kayaknya kita mau cara makan deh" Usul sandi yang langsung mendapat anggukan dari aqeela.

"Iya, soalnya perut kita udah pada demo" Setuju nya. Ia dan sandi sama sama penakut, jika mereka mengikuti para cowok sudah bisa di pastikan jantungnya akan terasa copot karena penampakan penampakan yang menyeramkan.

"Ck, bilang aja lo takut"Cibir rey.

"Sotoy lo" Ujar sandi seraya mukul lengan Rey.

"Yaudah kalo gitu lo semua harus ikut, nanti kalo udah beres kita makan" Bujuk kiesha yang langsung mendapat anggukan setuju dari sang kekasih.

"Gue ikut" Ucap ratu.

"Lo pada?"

Aqeela mengangkat bahu. "Gak ada pilihan lain" Finalnya, menjawab pertanyaan rassya.

Rey melirik sandi dengan senyum kemenangan. "Yuk" Rey menarik tangan sandi.

Mereka semua yang tadi diam langsung berseru heboh ketika mereka ada di area rumah hantu.

Sandi berdecak kesal lalu menghela nafas pasrah.

Tak memperdulikan apa apa lagi, mereka langsung mengantri.

Setelah usai mengantri. Giliran mereka yang menaiki. Menggunakan kereta mini mereka menyusuri lorong gelap yang sudah menampakan aura horor. Sandi melotot lalu menoleh kesamping dan bersembunyi di lengan kiri Rey. Rey menoleh lalu terkekeh melihat wajah ketakutan itu.

Story end (Reysan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang