ENAM BELAS

1.7K 165 8
                                    

Cinta datang mungkin tak tepat waktu, tapi ku yakin kau selalu tepat untukku

Hari ini adalah hari yang paling membosankan untuk sandi. Berada di kelas sepanjang jam sekolah tanpa melakukan apa pun. Bahkan saat istirahat gadis itu lebih memilih tidur di bangkunya yang berada di barisan ke tiga. Selama jam pelajaran pun, sandi tidak bisa fokus pada materi yang di ajarkan guru. Pikiran gadis itu melayang pada cowok yang hari ini belum ia temui.

Rey, hari ini tidak masuk sekolah dan ponselnya pun tidak bisa di hubungi. Entahlah, sandi mulai gelisah.

Sandi mendongak saat kursi di sampingnya berdecit dan terkejut mendapati jefan duduk bersandar di sana.

"Kenapa?" Tanya jefan, aneh ketika mendapat pelakuan terkejut dari sang kekasih.

Sandi menggeleng lemah.

"Kamu sakit? Kenapa nggak ke kantin?"

"Lagi males aja"

"Mau aku beliin sesuatu?"

"Nggak usah"

"Terus kenapa?" Tanya jefan sekali lagi, seakan belum puas dengan jawaban sandi.

"Gakpapa sayang"

Jefan tersenyum senang ketika mendengar kata terakhir yang di ucapkan gadisnya itu.

***

Ketiga sejoli ini sekarang sedang menikmati kenakalan bolosnya di warung abah, seakan sudah menjadi rutinitas ketika hari kamis mereka tidak akan masuk sekolah karena pelajaran di hari ini yang membuat mereka bosan dan yang pastinya tidak menarik. Bayangkan saja, pelajaran pertama matematika setelah itu di sambung dengan pelajaran IPA, indonesia dan IPS. Di antara semua pelajaran tersebut, sama sekali tidak ada yang menarik bagi mereka bertiga, lebih baik menghabiskan waktu bersama di warung abah dari pada duduk di kelas memperhatikan guru yang sama sekali tidak akan masuk ke dalam otak.

"Gimana lo kencan pertamanya bareng saski?" Tanya kiesha memecah keheningan. Rassya yang sibuk dengan ponselnya langsung beralih menatap kedua temannya. Rey yang sedang mengaduk kopi refleks menoleh ke arah kiesha.

"Aman! Gue ngajak dia ke dufan" kata rey semangat.

"Pantes, status lo happy banget. Biasanya galau" celetuk rassya

"Tapi gue gak se alay kalian sih" pesimis rey

"Lo sebenarnya suka saski atau sandi? Jangan sampe lo ketularan ica! Playboy, gakpapa kalo ganteng. Ini, udah jelek belagu jadi playboy lagi" cerocos rassya yang langsung mendapat jitakan keras dari kiesha.

"Yang penting kan gue bisa menaklukan cewek! Elo mana? Cewek aja gak punya" desis kiesha

"Emang lo punya?" Tanya rey dengan nada mengejek

Rassya terkekeh. "Kalo udah punya gakpapa sombong. Belum punya juga gaya udah selangit"

"Kayak gue dong! Dapet dua cewek" angkuh rey

"Lo harus pilih salah satu dong! Kasian lo mainin terus" saran kiesha

"Betul tuh" setuju rassya

"Gue suka dua duanya! Gimana dong?"

"Menurut buku yang pernah gue baca. Kal-"

Story end (Reysan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang